part 17

3.4K 129 4
                                    

Hanjun is calling...

"Kenapa?" Ketus Hana

"Apa?! Kenapa kamu bilang?" Kesal hanjun

"Aku khawatir Hana!!"

🕊️🕊️🕊️

Hana terdiam mencerna apa yang hanjun ucapkan

"Khawatir?" Heran Hana

"Ya, aku takut cincin yang aku kasih hilang" santai hanjun

"Hah?!"

"Apa kau berharap aku mengkhawatirkan mu Hana stefanny?"

"Tidak, tuan hanjun Juliano Prasetya"

"Oke budak istimewa" ucapan hanjun sontak membuat Hana kesal

"Hanjun denger ya, aku hanya terikat kontrak bukan berarti kau bisa mengatur hidupku dan kegiatan ku"

"Tentu aku bisa"

"itu bukan perjanjian kerja Hana, tapi perjanjian nikah. Anggap saja kau belajar menjadi istri yang baik lewat aku"

"Oke oke" lalu Hana menutup sambungan telponnya sepihak dengan kesal karena Hana pikir percuma berdebat dengan hanjun tidak akan membuat nya mengalah

Hana berbaring di tempat tidur bersiap untuk istirahat tapi lagi-lagi ponselnya berbunyi ya tentu dengan nama yang sama

"Apa lagi tuan?" Ketus hana

"Kenapa kau matikan teleponya?"

"Aku sudah bosan dengan pembahasan kita" ucap Hana dengan nada kesal

"Aku cuma ingatkan besok kamu datang ke butik nyonya Lisa untuk memilih gaunya, dan ingat besok jam 7 pagi" tegas hanjun

"Maaf aku tidak bisa, besok aku kerja"

"Akan aku kirim orang untuk mengantarkanmu jam 7 kurang jadi bersiap-siaplah" lalu hanjun memutuskan sambungannya sepihak

Dengan kesal Hana membanting tubuhnya kembali kekasur untuk melanjutkan istirahat nya yang mungkin akan dibumbui pikiran kesalnya pada hanjun

Sampai Hana tertidur lelap dan sekarang menunjukan pukul 6.30 pagi, Hana masih setia dengan mimpinya sampai Suara ketukan pintu pun tak membuat dia bangun Tak lama kemudia pintu terbuka karena tau tak ada respon dari sang pemilik kamar

"Hana kau tidak tepat waktu" ucap suara berat itu

Tapi Hana malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut

"Tuhan, aku baru tidur beberapa jam yang lalu dan sekarang masih ngantuk tolong jangan biarkan aku terus-terusan memikirkan pria brengsek itu. Aku cape" ucapnya seperti mengigau

Tapi pria itu tersenyum senang mendengarnya

"Hana. Cepat mandi atau kau mau aku mandikan secara paksa?"

"Bahkan suaranya sangat nyata" gumam Hana lagi

"Iya, karna aku ada di belakangmu sekarang"

Mendengar itu Hana langsung bangun dari tempat tidurnya

"Ngapain kamu disini?!" Kaget Hana

"Aku menepati ucapanku semalem"

"Bukankah kau bilang akan menyuruh seseorang?"

My CEO Is Devil IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang