part 22

2.9K 117 3
                                    

⛷️⛷️⛷️

Hanjun POV

Aku terbangun dari tidurku saat ini menunjukan pukul 10.45 hampir tengah malam, Sebenarnya aku enggan bangun jika saja aku tidak haus dan tenggorokanku terasa kering saat ini.

Selesai minum aku hendak kembali kekamar tapi pandanganku tertuju sofa besar di depan tv ada kaki ujung bagian kiri dan di bagian kanan rambut yang terurai

"Ck, gadis itu" ucapku menghela nafas panjang karna yakin pasti itu Hana mengapa dia tidur disitu padahal aku sudah siapkan kamar utamaku untuknya dan rela tidur di kamar tamu demi dirinya tapi dia malah tidur di sofa sangat tidak tau trimakasih

Aku hendak membangunkan tapi aku urungkan niatku, saat melihat gadis itu tidur pulas dengan nafas teratur membuat ku tenang melihatnya.

Aku mengambil selimut untuknya dia membuka matanya saat selimut menutupi tubuhnya

"Jam berapa ini? Apa aku kesiangan" ucapnya dengan suara khas bangun tidur dan aku rasa matanya masih tertutup rapat, aku hanya diam melihatnya karna aku fikir dia hanya mengigau

"Bu?" Ucapnya lagi mendengar itu aku mengerutkan dahiku bingung

"Bu?" Tanyaku memastikan

Mendengar suaraku dia langusung terduduk dengan panik

"Ngapain kamu di–" ucapnya terhenti saat dia melihat sekeliling

"Oh maaf, aku lupa" ucapnya menundukkan wajahnya

"Apa kamar yang aku beri masih kurang nyaman untukmu?" Tanyaku dingin

"Huftt" dia hanya menghela nafas panjang

"Tidak.. aku hanya kekenyangan lalu ketiduran disini" ucapnya kemudian

"Tidurlah di kamarmu, aku tidak mau kau kesakitan jika tidur disini" ucapku tanpa mengubah nada suaraku, tapi tunggu. apa tadi aku mengkhawatirkan nya

"Aku sudah biasa, jadi tidak akan sakit" ucapannya membuatku kesal setidaknya dia bilang trimakasih atau apalah sejenisnya ini malah jawaban santai yang sangat tidak berguna.

"Jadi kau sudah bisa?" Tanyaku

"Iya"

"Oke kalo gitu, kamarmu aku jadikan gudang saja gimana?"

"Dan selama kau jadi istriku kau tidur di sofa yang nyaman ini" lanjutku.

"Tidak seperti itu juga"

"Lalu?"

"Bukankah kau sudah biasa?" tanyaku lagi

"Terbiasa bukan berarti suka kan" jawabnya kesal

"Lalu kamu tunggu apa lagi?"

"Hah?" Jawabnya tidak mengerti maksud ku

"Pindah kekamar"

"Atau kau mau pindah ke kamarku saja?" Godaku

"Trimakasih" ucapnya dengan dipaksakan lalu memasuki kamarnya, aku hanya terkekeh geli melihat tingkah anehnya itu lumayan bisa menghibur jika aku lelah, Lalu aku juga kembali kekamar ku.

My CEO Is Devil IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang