Saat mobil yang hanjun dan Hana tumpangi mulai pergi keluar dari gerbang Seseorang berteriak
"Itu.. itu" triak pria itu sambil menunjuk mobil yang baru saja jalan
"Kenapa den?" Ucap bi tinah disampingnya bingung
"Itu.. itu" tanpa jawaban lain pria itu hanya menunjuk mobil yang entah sudah tidak terlihat lagi
Mendengar kegaduhan itu ayah dan ibu hanjun menghampirinya
"Kenapa bi?" Tanya ibu hanjun
"Ini Bu, taejun tak henti-hentinya menunjuk mobil yang baru saja keluar"
"Apa jangan-jangan gadis itu yang dimaksud taejun" gumam ibu hanjun
"Siapa Bu?"
"Apa bibi liat gadis yang bersama hanjun tadi?"
"Ngga bu, bibi lagi nyapu tadi disitu"
"Iya Bi, mungkin benar gadis yang kemaren Dateng kesini pasti dia"
"Mungkin Bu, karna respon den taejun juga sama seperti kemarin"
"Emang kenapa ya Bu?" Tanya bi tinah heran
"Sebenarnya gadis itu calon yang hanjun bawa tadi"
"Calon apa Bu?"
"Istri, tapi sayang latar belakang gadis itu kurang baik"
"Apa dia bukan gadis baik-baik Bu?"
"Bukan itu, hanya saja dia office girl di kantor yang hanjun pimpin"
"Jadi ibu malu?"
"Bukannya seperti itu, hanya saja saya takut gadis itu mau menikah dengan hanjun hanya untuk hartanya"
"Haha, mana mungkin den hanjun mencari calon istri sembarangan Bu. Dia tipikal pria pemilih" kekeh Bi tinah
"Tapi saya takut apa yang di ucapkan Talia tadi benar bi"
"Non Talia kenapa di percaya Bu, jelas dia bakal mempengaruhi pikiran ibu agar tidak setuju dengan calon den hanjun. Kan dia suka sama den hanjun" jelas bi tinah
"Lagian kan Bu den taejun suka dengan calon istri den hanjun. Mungkin saja den taejun cepet pulih dari penyakitnya"
"nanti saya pikirkan lagi kalo begitu".
🚴🚴🚴
Hanjun menghentikan mobilnya di depan sebuah pantai indah hanya mereka berdua Hana dan hanjun.
Ya tentunya karna suasana disitu tidak terlalu ramai tapi bukan berarti tempatnya tidak menarik buktinya Hana tercengang melihat matahari yang hampir tenggelam dengan warna yang sangat indah dengan semangat Hana turun dari mobil tanpa menengok hanjun sedikitpun"Apa kau suka?" Tanya hanjun yang tiba-tiba di sampingnya
"Sangat!"
"Pemandangan disini sangat indah" lanjutnya
"Apa pemandangannya jauh lebih indah dari diriku, Sampai saat kau bicara denganku pun tak memalingkan wajahmu dari pemandangannya?"
"Tentu" jawab Hana singkat dengan senyum bahagianya
"Aku juga entah kenapa suka dengan pemandangan yang aku lihat sekarang"
"Tentu, karna Tuhan mencipkan keindahan untuk kau sukai bukan"
"Ya, saat ini ntah apa yang ada dalam otak dan hatiku saat ini semua tertuju pada keindahan ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO Is Devil Ice
Romansa*HANA STEFANNY* ketika sebuah kebohongan berubah menjadi cinta. dan begitu pula sebaliknya ketika cinta harus ditutupi oleh kepalsuan yang merugikan pemilik cinta itu sendiri. dan bodohnya aku yang terjebak dalam cerita cinta rumit yang entah kapan...