Jangan lupa vote and comment yaa...
╔═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╗
~ HAPPY READING ~
╚═══❖•ೋ° °ೋ•❖═══╝
•
•
•
≪━─━─━─━─====== • ✠ • ======─━─━─━─━≫
Setengah bulan kemudian, tiba-tiba terdengar kabar di telinga Ernita, bahwa Dhana telah menjadi pacar dari Vasa. Padahal, selama itu—sebelumnya Dhana tidak ada kabar sama sekali. Dhana tidak pernah mengabari Ernita lewat pesan singkat. Tiba-tiba, terdengar kabar bahwa ia telah menjadi pacar dari Vasa. Tentu saja, Ernita sangatlah terpukul.Padahal, saat itu pula status Vasa masih menjadi pacarnya Vanda. Vanda pun turut terkejut mendengar hal itu. Ia sampai menetaskan air mata. Ernita hanya bisa menenangkan Vanda, karena nasib mereka sama.
Ernita pun bertanya kepada Fifi, bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Karena setelah Dhana jadian dengan Vasa, Dhana memfitnah Ernita habis-habisan. Bahwa kata Dhana, Ernita berselingkuh dengan anak lain bernama Gian. Tentu saja Ernita terkejut, karena selama ini, ia benar-benar setia. Ia tak pernah yang namanya mendua. Selama itu pula hari-hari Ernita mulai suram. Ia difitnah oleh teman-teman sekelasnya, bahwa ia menjadi pacarnya Gian—anak kelas satu SMP di daerahnya saat itu.
Ernita merasa sangat tertekan. Akhirnya, ia curhat pada Fifi.
“Fi, bagaimana mungkin, Dhana bisa sampai seperti ini? Apa penyebabnya?”
“Jangan-jangan ... waktu kamu bilang kalau kamu mau mundur sama menyerah itu, Nit! 'Kan, pas waktu itu ... Yuri sama Tari ada di dekat kita. Mereka sembunyi di depan kelas sambil nguping obrolan kita. Kamu mungkin nggak tau, tapi aku tau, karena setelah kamu ngomong gitu, aku nggak sengaja ngeliat mereka itu seperti bersuara di depan kelas.”
“Tapi ... masak, sih, gara-gara itu? Padahal, aku merasa mereka nggak ada di situ.”
“Habis, siapa lagi kalau bukan mereka? Soalnya, 'kan, pas itu aku ngeliat mereka ada di situ ... dan Tari 'kan, emang anaknya nekat banget pengen memiliki Dhana.”
“Hmm iya juga, ya? Ya udahlah, biarin aja. Mungkin emang ini udah jadi nasib aku,” ucap Ernita terlihat pasrah.
“Sabar, ya, Nit. Kamu pasti kuat.”
“Iya.”
Oh, tidak, Ernita! Tidak sadarkah kamu, bahwa kamu sedang dibodohi oleh Fifi? Apakah kamu tidak mengetahui cerita yang sebenarnya, dan siapa dalang di balik rusaknya hubungan kamu? Ada yang mengadu domba hubungan kamu, Ernita. Tapi, kamu tidak tahu siapa dia. Dia adalah orang terdekat kamu—yang selama ini bersama kamu.
***
Suatu hari, Ernita bermimpi bahwa ia balikan dengan Dhana. Dhana juga berubah menjadi sangat baik padanya. Karena ia tak mampu menahan kesenangannya itu, sehingga, ia menuangkannya dalam bentuk tulisan berbentuk aksara Jawa. Hanya beberapa temannya di kelas yang bisa membacanya. Ia pun memberikan tulisan tersebut kepada Ila, Riris, dan Afifah.
Ia juga menceritakan kepada Fifi mengenai hal itu. Ia meminta pada teman-temannya yang telah mengetahui hal ini untuk tidak menceritakan kepada siapa-siapa. Karena ia tahu, jika Dhana mendengar hal ini, Dhana akan lebih membenci Ernita.
Satu minggu setelahnya, Ernita kembali membuka tulisan tersebut. Tiba-tiba, Tyo berkata sesuatu.
“Nit, itu ... isinya lu mimpi balikan, 'kan, sama Dhana?”
Ernita terkejut mendengar hal tersebut. Saat itu, Fifi sedang tidak ada di kelas. Teman-temannya yang lain pun juga sibuk dengan kegiatannya sendiri. Sehingga, tidak ada yang mengganggu pembicaraannya dengan Tyo.
Ernita hendak berbohong pada Tyo. Namum, tidak mungkin jika ia tidak berkata jujur pada Tyo. Karena selama ini, ia begitu dekat dengan Tyo karena sama-sama sering dimintai tolong Vanda untuk membantu memecahkan masalahnya ketika ada masalah dengan Vasa.
“Kok, lu tahu, sih? Padahal, gua 'kan, nggak ngasih tahu lu tentang tulisan ini. Gua juga nggak cerita sama lu. Lu tau dari mana?”
“Ya ... gua tau dari Fifi.”
“Hah?! Serius, lu tahu dari Fifi? Kok bisa?!”
“Ya bisalah. Orang dia sendiri yang cerita ke gua isinya apa.”
“Kapan?”
“Udah dari beberapa hari yang lalu.”
“Hah?! Terus ... selama ini, dia cerita apa aja ke lu?” Ernita semakin penasaran.
“Ya ... beberapa minggu yang lalu, dia juga bilang ke gua sama ke Dhana, kalau katanya ... lu mau mundur aja. Lu mau ngalah sama si Tari, biar Tari jadi miliknya ... dan saat itu, status lu masih pacaran sama Dhana.”
“Apa?! Lu serius?! Masak, sih, kayak gitu?”
“Lu masih nggak percaya sama gua? Kalau lu nggak percaya, lu tanya aja, deh, sama si Dhana. Saat itu Dhana juga lagi sama gua.”
“Ya udah, thanks, ya, infonya.”
“Yoi.”
Sesaat Ernita terdiam. Kemudian, ia perlahan duduk di tempat duduknya. Ia merenungkan kata-kata Tyo barusan. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Sebodoh inikah dia? Dengan mudahnya ia dibodohi secara diam-diam oleh Fifi—teman terdekatnya saat ini. Benar-benar musuh dalam selimut! Munafik!
Fifi ... kenapa kamu seperti itu? Tapi, tidak mungkin juga jika Tyo berbohong. Bukankah, dulu kamu juga pernah mengadu domba aku dengan Tanti? Aku kira, kamu mau berubah yang lebih baik lagi. Tapi ternyata, sekarang kamu masih sama aja seperti dulu. Aku nggak nyangka kamu kayak gini. Dengan mudahnya kamu membodohi aku. Mulai sekarang, aku akan terus menjadi orang cerdas. Tidak sekedar pandai, tapi juga cerdas. Aku nggak mau lagi dibodohi kayak gini. Kalau aku pandai tapi mudah dibohongi, sama aja aku bodoh. Fi, kamu tunggu aja, ya! Aku nggak akan tinggal diam!
Sejak hari itu, Ernita perlahan mulai menjauhi Fifi. Fifi yang tidak terima jika dijauhi Ernita, alhasil, ia membuat skenarionya sendiri—dengan cara mempengaruhi Yuri ketika hendak memperingati hari Pahlawan. Ia mengatakan bahwa Ernita tidak mau menuruti perkataan Yuri yang mengajaknya memakai pakaian adat Bali. Fifi mengadu domba Ernita dengan teman sekelasnya. Ernita difitnah habis-habisan. Di situlah Ernita mulai merasakan kesengsaraan di kelasnya. Itu awal dari penderitaan yang ia rasakan.
Selama itu pula, tiba-tiba Fifi menjadi bergabung dengan geng Yuri. Di mana saat itu ada tujuh anggota di geng Yuri. Yaitu Yuri, Tari, Afifah, Ila, Riris, Vasa, dan juga Fifi. Tiba-tiba, mereka tidak pernah berteman dengan Ernita. Ketika Ernita mencoba mendekati mereka, mereka pun menjauh dari Ernita.
Ernita tidak mau dibidohi lagi. Ia tahu jika ia tetap berusaha mengejar geng Yuri, maka, ia hanya akan menjadi budak dari geng Yuri. Maka dari itu, Ernita memutuskan untuk menyendiri saja.
Lebih baik aku menyendiri dan berteman dengan kesepian ini, daripada aku tidak dianggap sama sekali.
╔═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╗
• • B E R S A M B U N G • •
╚═════ ▓▓ ࿇ ▓▓ ═════╝Sampai di sini dulu yaa...
See you next part😍...Salam,
Eryun Nita
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Friends [End]
Roman pour AdolescentsSahabat itu datang saat dibutuhkan, bukan datang hanya saat membutuhkan saja. *** Apa yang terlintas di benak kalian, jika mendengar kata teman dan sahabat? Sepintas terlihat sama, bukan? Padahal, k...