-2017
alan pulang dari restoran andre setelah dia hadir diacara pembukaan cafe temannya itu, alan dan andre berteman sejak mereka sekolah di SMA yang sama, walaupun kuliah ditempat yang berbeda namun pertemanan mereka tetap berjalan baik.
setelah bersih-bersih kemudian alan mengambil handphonenya, dan yang lakukan setelahnya adalah mengirim pesan kepada orang yang ia idamkan direstoran tadi. alan meminta nomor handpone tadi karna ia sudah melihat wanita itu sejak awal datang dan menarik perhatiaanya, ya, hanya karena menarik peerhatiannya, alan ingin meminta nomor, karna itu sangat jarang sekali terjadi.
"halo, ini yang minta nomor kamu di restoran" pesan singkat pertama yang alan kirimkan.
ara yang baru sampai digerbang kosan mendengar notifikasi pesan dari hapenya hanya berhenti sebentar dan melanjutkan perjalanan, ia tak melihat siapa yang mengirim pesan karna ia fikir nanti saja dibalas. setelah sampai dikamarnya, ara langsung melihat siapa yang mengirim pesan dan ternyata nomor yang tak dikenal, ia segera mengecek apa isi pesan tersebut, dan cukup kaget karna yang mngriirm pesan adalah laki-laki yang direstoran tadi.
"ya" pesan itu terkirim dari ara.
"namanya siapa?"
"ara"
"and me?"
"nama kamu siapa" ara masih diposisi berdiri disamping tempat tidurnya, belum beranjak sedikitpun sejak pertama kali membalas pesan.
"alan, senang bisa kenal sama kamu"
"kamu hanya tau namaku" ara tersenyum melihat pesan barusan, ia sendiri kebinggungan bagaimana ia bisa mudah untuk membalas pesan orang yang baru beberapa jam lalu ia lihat.
"berarti kan udah kenal"
"oke"
"kamu kerja dimana"
"baru wisuda hari ini"
"congratulation" alan terduduk, karna ia pikir ia mendekati orang yang sudah bekerja, ternyata baru lulus kuliah, dan ia tertawa sendiri. baiklah aku akan mendapatkannya.
"ya, terima kasih" ara beranjak ketempat tidur setelah meletakkan tasnya.
"kuliah dimana?"
"jakarta timur"
"besok boleh ketemu ga?" alan tak berfikir dua kali, ia ingin sekali mendekati wanita ini dan akan mendapatkannya.
ara kaget menerima pesan tersebut, dan bergumam "apaan,masa udah ketemuan aja, umur dia berapa ya, kayanya ga anak kuliahan lagi deh,emang orang kalau awal ngedeketin langsung ajak ketemuan ya?' ia bertanaya kepada dirinya sendiri dan ia tau iapun tak tahu jawabannya apa.
ara belum membalas pesan alan.
ara segera menelfon lisa, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan karna ini pertama kalinya ia mau untuk diaajak dan ia tak paham apa yang akan ia lakukan ketika ia pergi.
"halo sa"
"iya, ada apa, udah sampai kosan lo?"
"udah, nih ada yang mau gue tanyaain"
"ya, nanya apa, lo bikin gue takut deh, apaan"
"kan yang cowo direstoran tadi teks gue, dan dia ngajak ketemuan, gue gimana?"
lisa tertawa terbahak-bahak saat ara selesai mengatakan kalimat itu.
"ra ra, lo emang mau diajak pergi?" setelah selesai dengan tawanya, yang hanya dibalas ara dengan hembusan nafas.
"ya mau"
"lo kesambet apaan"
"ga tau juga, kena dimana nih gue, tapi ya gue mau"
"seriusan"
"iya lisa, jadi gue mau nanya, gue harus ngapain?"
"simple, jawab iya, nanti pasti dikasih alamat dan jam berapanya, dan pergi deh besok, kalau dia mau jemput lo yang tinggal tunggu aja"
"gue juga tau itu, trus kalau ketemu besok gue ngapain, gue nanya itu"
"ngobrol ra, kalau dia bisa bikin lo nyaman ngobrol berarti tuh bisa jadi pacar pertama lo, kalau ga, yah berarti lo ga akan punya pacar"
"gue kenal lo udah hampir 4 tahun, tapi yang barusan ngeselin banget tau ga lo"
"iya gue tau, udah pergi aja, gue nunggu kabar ya, lo yang mau pergi ngedate kok gue yang deg-degkan sih"
"apalagi gue ini, gila gue takut malu-maluin"
"emang lo mau pakai kostum badut besok? ga usah mikir aneh-aneh deh ra"
"ya ya bye" ara mematikan telfonnya dan langsung mengriim pesan singkat pada alan.
dirumah alan, ia tak bisa tak tersenyum setelah pesan "ya, bisa" dari ara ada dilayar handphone. alan segera me,balas pesan tersebut.
"jam 5 sore ya, nanti aku jemput dimana?"
ara menjawab dengan lokasi kosannya berada.
dan ara terdiam, setelah itu ia berfikir, ini orang asing ara, kenapa lo mau diajak ketemuan gitu aja. namun ia ingin, hanya itu yang ia tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
another time
Romancearindra bekerja sebagai editor di salah satu perusahaan penerbit, orang yang introvert dan hidup dengan zona nyamannya sendiri. alan seorang cowo yang bebas, tidak ada yang rumit dihidupnya, atau mungkin ada yang rumit,yaitu bekerja sebagai arsite...