setelah menghabiskan seharian di pantai, ara sudah lelah dimulai dari menaiki spead boad dan macam-macam hal yang ada di pantai.
"mau balik ke hotel aja?" tanya ara sambil membereskan tas jenjengan tangan yang ia bawa.
"mau makan malam dimana?" tanya alan balik, ia hanya berdiri dibelakang ara sambil memperhatikan ara yang sedikit kesusahan namun masih berusaha sendiri. "sayang kamu bisa minta bantu loh, ada aku disini"
"ha?" ara berbalik dengan wajah penuh tanya
"kamu ribet gitu, tapi diam aja" jawab alan sambil membantu ara merapikan tasnya
ara hanya tersenyum setelah melihat alan yang langsung merapikan tas ara dan kemudian berkata "tadi cukup tasnya, sekarang ga"
"karna kamu ga sabaran"
"karna aku cape, padahal cuma tiduran aja"
"karna kamu banyak maunya tadi, pertama semua ga mau, dicoba satu ketagihan semua"
"aku kalau ke bali ga ada teman, so ga ada yang ngajakin aku kaya gitu" jawab ara sambil mengikuti langkah kaki alan yang sudah di depannya.
"iyaa sayang, nanti kalau ke bali aku ajak kesemua tempat yang kaya gini"
"semoga abis ini kita ga ketemu sebulan" kata ara, serentak keduanya tertawa karna mereka sama-sama tau, balik ke jakarta yang akan mereka jumpai adalah pekerjaan yang seperti tak habis-habis.
"pulang-pulang dari sini tipes aku kayanya sebulan kedepan" alan menjawab dengan bercanda.
"pleasee, no sayang. ga ada jatah juti aku untuk rawat kamu dirumah sakit" mereka berdua kembali tergelak.
"ginilah kalau holiday ga terencana dari awal" kata alan
"tapi kalau ga kaya gini ga akan jadi-jadi, keburu putus lagi kita"
"kamu dark banget ngomongnya sejak kemarin" alan menyuruh ara berjalan ke luar resort duluan.
"kenapa?" tanya ara yang melihat alan berhenti kemudian mempersilahkan ara berjalan didepan
"ingin liat kamu dari belakang aja" jawab alan singkat. ara tak merespon apapun.
-night-
alan dan ara sampai di hotel dam masuk ke kamar masing masing dan membersihkan diri.
ara masuk kekamar dan kemudian berencana untuk langsung mandi namun yang ia lakukan merebahkan tubuhnya diranjang. dipikirnya takpapa hanya rebahan sebentar, namun satu jam kemudia ia tak bangkit-bangkit dan terlelap nyenyak dengan pakaian yang sama.
ara sudah bergegas mebersihkan tubuh dan bersipa-siap, karna kemungkinan mereka akan makan diluar, mereka akan makan streetfood malam di dekat hotel. ara tak peduli bahwa kamarnya sudah sangat berantakan, jarang ini terjadi, namun untuk kali ini ara meminta maaf, ia takut alan akan menunggunya lama.
dengan jeans dan baju kaus hitam ara keluar dari kamarnya dan tak menemukan ara diluar kamar ataupun ruangan menonton. ara pikir tumben dia yang akan nungguin ara.
ara mengetuk pintu alan dengan pelan "alann" panggil ara pelan karna ia binggung kenapa alan lama sekali, biasanya ia paling simple kalau akan pergi. dan selalu dia yang akan menunggu ara di depan kamar.
"alannnnn" ara agak meninggikan volume untuk memanggil alan. setelah 5 menit menunggu dan alan tak menjawab apapun ara langsung masuk saja dan benar pintu tak terkunci dan yang ia temukan alan tertidur dengan baju yang masih sama dengan yang tadi.
'pasti dia kelelahan' gumam ara dalam hati.
"sayangg, sayang" ara berkata lembut sambil mendekat ke arah alan kemudia mengusap kepala alan pelan. alan hanya bergumam menjawab dengan mata yang masih tertutup. "mandi dulu abis itu tidur lagi ya" ucap ara dengan suara pelan. ara tau jika ia tak membangunkan alan, alan sendiri yang akan kesal karna ia tak mandi sebelum tidur, namun melihat alan yang sangat kelelahan seperti ini tak tega ara membangunkan.
"yaudah tidur aja lagi"
ara kembali ke kamarnya, membereskan kamar, menganti baju dan kemudia tertidur. mereka sama sama melewatkan makan malam.
alan terbangun jam 12 malam, dan ia kaget karna sudah sangat larut, tak jadi mandi dan melewatkan makan malam. alan duduk sebentar kemudian segera mandi, dan berganti baju.
alan masuk ke kamar ara dan melihat kamar ara yang sudah gelap. alan mendekat dan membangunkan ara dengan suara lembut. setelah tersadar ara langsung mengatakan "aku tadi bangunin kamu untuk mandi tapi kamu kayanya cape banget jadi aku biarin aja"
"iya gapapa, maaf ya aku ketiduran, lewat deh makan malamnya"
"pasti cape banget ya?" tanya ara kemudian
"tadi rencananya rebahan sebentar aja, ternyata keblablasan"
"udah mandi?" tanya ara lagi
"udah, trus kesini, karna aku mikir kamu pasti bangunin aku"
"ya udah sini aja tidurnya lagi"
"pasti berani ngomong kaya gitu karna gelap" jawab alan dengan tawanya
"kalau ga mau, yaudah aku mau lanjut tidur"
"siapa yang ga mau?"
ara hanya diam dan bergeser kearah alan kemudian memeluk alan dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
another time
Romancearindra bekerja sebagai editor di salah satu perusahaan penerbit, orang yang introvert dan hidup dengan zona nyamannya sendiri. alan seorang cowo yang bebas, tidak ada yang rumit dihidupnya, atau mungkin ada yang rumit,yaitu bekerja sebagai arsite...