alan dan ara sampai dimana hari untuk pergi jalan-jalan, dan ini adalah pertemuan pertama mereka kembali setelah alan balik dari urusan pekerjaannya di singapura, sekarang hari rabu, dan jam 5 subuh. ara sudah dibalik pagar kosan menunggu alan yang akan menjemputnya untuk mereka pergi ke bandara, ara membawa satu koper yang cukup besar dan satu totebag yang biasa ia bawa untuk holiday, barang barang yang sangat penting. ara memakai dress dibawah lutu berwarna army dan ada sweater ditangan kirinya.
alan datang sesaat kemudian, ara langsung keluar dari gerbang ketika mendengar ada suara mobil yang berhenti, walaupun ia sudah hafal suara mobil yang biasa alan pakai, namun hari ini alan membawa mobil yang berbeda tapi siapa lagi yang akan berhenti di depan pagar kosannya subuh-subuh seperti ini. sopir alan langsung turun dari mobil dan segera memasukkan koper ara kebagasi mobil, ara yang mengikuti dari belakang karna merasa tak enak jika ia langsung masuk kedalam mobil.
"gapapa kok mbak, langsung masuk aja" sopir alan berbicara didepan dengan suara yang jelas sungkan kepada ara.
"ehh iya, gapapa kok pak, lanjut aja, alannya tidur?" ara masih melihat pak dias yang memasukkan kopernya.
"iya mbak, masuk mobil tadi langsung tidur" jawab pak dias. kemudia ia membuka pintu untuk ara.
"ehh gapapa pak, saya bisa"
pak dias hanya tersenyum
"makasih ya pak"
"iya mbak"
ara sudah masuk ke dalam mobil alan dan langsung melihat alan yang sedang tertidur dengan lelap, seperti tak ada yang mengangunya sejak tadi. ara hanya diam tak berniat untuk membangunkan alan. iya juga mengistirahatkan tubuhnya, ara tidur dengan cukup semalam, pulang dari kantor ia sudah langsung membereskan apa barang yang akan ia bawa dan ara sudah terbiasa mengurus hal-hal seperti itu, jadi tidak membutuhkan waktu yang lama. malam tadi ia sempat menelfon dengan alan, karna alan menanyakan apa yang penting yang akan ia bawa, mereka 5 hari berada di thailand, ara sudah tau mereka akan kemana selama di thailand, dan alan yang hanya mengiyakan semua tempat yang ara inginkan.
setengah perjalanan lagi menuju bandara, alan terbangun dari tidur nya, dan melihat ara yang juga telah tertidur disampingnya.
"udah sejak tadi pak ara masuk" tanya alan ke pak dias.
"iya mas, tadi saya mau nanya udah bener belum kosannya, ternyata mbak ara udah langsung keluar dari gerbang" jelas pak dias
"tau ini ara dari mana?" tanya alan kembali, seingat alan pak dias belum pernah bertemu dengan ara.
ara terbangun dari tidurnya, "hai" ia menyapa alan.
alan langsung memeluk ara seraya berkata " i miss you"
"miss you too, walaupun kita komunikasi tiap malam" ara menjawab di pelukan alan.
"feeling aja mas" suara pak dias kemudian terdengar lagi
"kalau salah orang gimana?" alan bertanya sambil terkekeh.
"apa?" sekarang ara yang bertanya kepada alan, ia tak tau apa yang sedang di bicarakan.
"pak dias belum pernah ketemu kamu, tapi tadi aku tidur dan kamu dia ngerasa itu kamu karna dari feeling dia, bayangin kalau salah orang" alan menjelaskan.
"kan gak salah, tadi waktu pak diasnya ngebantuin koper aku aku juga nanya mana alan" ara merasa aran kesal dengan pak dias, dan ia merasa bahwa ia harus membela pak dias.
"maaf pak" singkat dari pak dias
"biasa aja pak, gapapa, alan emang sensitif akhir-akhir ini" ara yang merasa tidak enak dengan pak dias.
KAMU SEDANG MEMBACA
another time
Romancearindra bekerja sebagai editor di salah satu perusahaan penerbit, orang yang introvert dan hidup dengan zona nyamannya sendiri. alan seorang cowo yang bebas, tidak ada yang rumit dihidupnya, atau mungkin ada yang rumit,yaitu bekerja sebagai arsite...