part 32

13 0 0
                                    

ara sudah menduga ini, ini akan jadi perjalan yang berbeda baginya, ara sejak dari kos sudah mengatakan pada diri sendiri, apapaun yang terjadi nanti, terima saja, syukuri dan nimati. kadang ia ingin sekali berharap bahwa ini sama seperti perjalananya yang lain, namun tidak, ini tak akan sama. 

bahkan sekarang ia sedang berfikir apakah kopernya akan terlihat sangat jelek disadingkan dengan koper-koper penumpang firts class lainnya. dan kemudia ia hanya tertawa meikirkan pemikirannya yang sangat berlebihan tersebut. 

ini adalah perjalan pertama mereka untuk keluar negeri bersama,  dan ini jugapertama kali untuk ara menaiki firts class. ia pernah menaiki pesawat kelas business dan itu sudah snagat luar biasa nyaman. dan lihatlah ia dimana hari ini, di area lounge khusus firts class. alan langsung menyuruh ara untuk mengambil makanan yang ingin dia makan. sebelum memasuki are ini dan ara yang baru mengetahui mereka akan kearah mana hanya bisa tersenyum kecil ke arah alan, dan balasan alan hanya dengan mengusap kepalanya.

dan informasi lainnya, ara sudah menduga ini akan terjadi, oleh sebab itu dia memakai dress. orang aneh mana yang memakai dress dengan udara sedingin ini, untuk pilihannya itu ia tak kecewa, karna ia tak begitu terlihat gembel disini. 

ara dan alan sudah diatas pesawat, ara sendirian yang makan tadi, alan sudah makan sebelum tidur malam tadi, dan ia belum lapar. ara makan dengan lahab. setlah dipesawat ara sudah mengatkan pada lan bahwa ia akna tidur selama diperjalnan. dan alan berkata bahwa ia mnegerjakan pekerjaan sedikit dan setelah alan mengatakna itu, mereka berdua berdebat panjang dengan hasil akhir, mereka akan pulang jika alan masih mengerjakan pekerjaanya di thailand, alan hanya menjawab dengan malas iya kepada ara.

ara langsung tidur, ia cape karna pedebatan barusan dengan alan, tak pernah ia mebawa pekerjaan ke tengah-tengah liburan, setelah diam dan berusaha untuk tidur ara terpikir bahwa ia masih tak mengetahui secara rinci apa pekerjaan alan dan seperti apa gaya liburan kekasihnya itu. dan sekarang ia merasa buruk sendiri.

ara membuka sekat antara dirinya dan alan. dan dengan cepat meminta maaf dengan wajah yang hampir menangis. alan yang melihat ara dengan wajah selucu itu hanya tertawa. ara kemudian hanya diam, alan hanya menjawab dengan mencium pipi ara dan menyuruh ara kembali melanjutkan tidurnya. 3 jam lagi penerbangan tersisa.

"iya aku maafin, tidur lagi aja"

"i'm feel so bad"

"no, you just don't know. go sleep again baby"

"i'm apologize" dengan senyuman kecil 

" why yo so formal?"

"all of this place so formal you know"

alan hanya tertawa.

"what do you think?"

"good"

"just good"

"nice"

"just nice"

"ini berapa sih bayarnya?"

"lanjut tidur lagi sana"

"nanti nyampe thailand ingetin aku buat cari di google ini bayarnya berapa,"

"mau patungan?"

"kalau ke eropa nanti kita patungan ok, fix itu udah perjanjian dari hari ini"

"masa patungan, kan udah suami istri"

"i'm go sleep now, semangat kerjanya"



another timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang