part 16

24 1 0
                                    

weekend dalam minggu ini ara ingin berlibur kebali, dan sendirian, ara sangat nyaman pergi solo traveling. ini suda biasa untuk weekend ara, pergi keluar kota hanya untuk liburan sebentar dan kembali lagi sibuk dengan pekerjaan setelahnya.

"la, gue mau ke bali hari jumat" ucap ara saat diperjalanan dari lantai mereka bekerja menuju lobby.

"ga bosan kebali terus?" 

"ga, mau kepantai trus jalan-jalan di seminyak, kangen bali."

"baru dua bulan yang lalu kebali ra"

"udah kangen lagi la, maunya tiap bulan kesana"

"cari suami orang kaya dulu, baru liburan sepuasnya"

"ga perlu, bisa sendiri"

"semangat kalau gitu"

dan mereka berdua tertawa setelah percakapan aneh tersebut.

"ga mau ke jogja gitu ra?"

"mau ngapain ke jogja?"

ala tampang memelas "ingin ke jogja, mau ke cafe lucu-lucu yang disana"

"udah habis stock foto buat instagram?" tanya ara pada ala. alana cukup aktif di instagram, namun ia tak mau memulai bisnis apapun, walaupun sudah ada beberapa brand yang tertarik dan menghubunginya untuk bekerja sama, namun ia tetap mau untuk bekerja kantoran.

"hahaha, stock foto apaan ra"

"gue istirahat dari instagram" lanjut alana.

"ha masa?" ara sangat kaget, ia langsung membuka hpnya dan mencari aplikasi instagram dan login.

ala yang melihat ara login tertawa dan berkata "ra, ra udah berapa lama ga buka instagram?"

"gue istirahat instagram tiap hari la"

"anak twitter ga mau main ke ig gitu?"

"ngaco, di twitter cuma liat yang lagi trending doang" 

"tapi enak tau ra main ig, lo kaya orang apa gitu ga main ig"

"lo bener-bener ya la, gue main ig kok tapi ga aktif banget"

"tiap bulan ke luar kota, tiap tahun liburan keluar negri, tapi foto lo cuma kesimpen di galeri doang"

"gue juga keluar negri ga buat foto-foto, buat healing"

"bukan buat healing, tapi buat ngabisin duit. hidup sendiri, tinggal dikosan, hemat, makan jarang, main ga pernah, minum gak. kemana lagi duit lo ra"

"pinter ya mulut lo hari ini" ara tertawa melihat alana yang snagat cerewet hari ini.

"lancar ya lo gue hari ini"

dan mereka tertawa.


ara berkemas-kemas untuk pergi,  sekarang pukul 7 pagi, dan ia berangkat jam 11 nanti, last minute yang sesungguhnya, malam tadi ara sangat malas untuk berkemas, dan pagi ini dengan segala keribetan yang terjadi ia mulai berkemas.

"kegedean ga ya bawa koper ini"

"bingungkan bawa baju apa"

ara berkata sendirian didalam kamar kosannya itu. kosan ara cukup besar walaupun tak terlalu, tinggi dengan jenjang menuju kasur diatas, dan dibawah dengan sofa abu-abu, meja kerja putih dengan kursi bersandaran warna hitam, telivisi yang jarang sekali digunakan, lemari minimalis berwarna putih dan kamar mandi. dan jendela dengan  depemandangan dinding kamar kosan yang lain. ara nyaman disini bahkan terlalu nyaman, walaupun gaji yang didapat bisa membuat ia menyewa tempat yang lebih baik, namun ia tak kunjung ingin pindah. alasan lainnya karna menaiki MRT tiap pagi, adalah hobby baru setelah MRT bisa digunakan.

ia selesai dan bersiap siap secepat yang ia bisa, jam setengah sepuluh, ara sudah menunggu taksi online didepan kosan, namun yang datang adalah alan, ara menenangkan diri setelah ia melihat mobil yang sudah ia hafal itu mendekat.

alan persis berhenti didepan ara, ia keluar dan bertanya.

"ada apa? kamu mau kemana?"

ara tersenyum kecil dan menjawab "mau kebali, weekend ini disana"

"weekend dengan koper sebesar itu?"

"ada apa?" ara bertanya tanpa menjawab pertanyaan alan.

"tadi mau ngomong, tapi kamu mau pergi"

"ya oke, taksi aku udah nyampe"

alan melihat mobil yang datang untuk menjemput ara, ia langsung kearah sopir tersebut dan berbicara sesuatu.

"ada apa?" tanya ara

"wait" alan menjawab. dan ara hanya diam.

ara terdiam ketika ia melihat alan memberikan uang kepada sopir tersebut dan taksi tadi langsung pergi.

"aku berangkat jam 11 loh alan, ada apa? ini pasti telat"

"aku anterin, ayo masuk"

ara hanya pasrah, karna ia sudah menduga ini, dan memang itu yang terjadi. ia berajalan masuk menuju mobil alan.

alan masuk setelah itu, mereka memasang seatbelt dan ara berkata "kamu nyebelin ya" 

"hmm" jawab alan.

dan ara hanya diam selama perjalanan. 

"kamu marah?" tanya alan, sepertinya mereka hampir sampai.

"ga, ayuk cepet, nanti telat"

"iya raa"




another timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang