part 18

20 1 0
                                    


ara memasuki mobil alan dengan tenang.

"tumben dengan murah hati mau" singgung alan setalah ara duduk disampinnya

"cape berantem sama orang keras kepala kaya kamu"

"kalo ga keras ga akan dapetin kamu"

"duh cape"

alan tertawa, dan ara memperhatikan alan dengan seksama.

"apa, kamu bikin aku salting"

"ternyata ini yg bikin gue dulu mau pacaran ama lo"

"ih apaan sih lo gue"

"emang ga bisa temenan kita tuh"

"yahh apa yang tadi?"

"apa?"

"jawab ga?"

"karna ganteng" setelah itu ara tertawa dengan sangat keras

"recehnya mulai"

"ke kamu aja tau"

"ga, ke ala pasti gitu"

"kok cemburu ke ala"

"sejak kapan aku cemburuan"

"itu barusan"

"udah deh, istirahat aja kamu"

"hmm"


ara mencari posisi duduk yang nyaman untuk dia tidur, dan akhirnya tertidur juga. alan hanya diam sambil menyetir mobil dan mendengarkan playlist pilihan ara. ara sangat suka tidur menggunakan music yang ringan. dan alan juga nyaman dengan itu. 

setelah 30 menit mobil alan sampai di didepan kosan ara.

"ra, udah nyampe, pindah tidur sana"

ara hanya diam, tak bergerak sama sekali. alan menghembuskan nafas pelan. dia memutar tubuh ara dengan pelan untuk menghadap ke arahnya. 

sambil menepuk pelan pipi ara, alan berkata "ra udah nyampe"

ara yang merasa tidurnya terganggu membuka mata dan langsung melihat wajah alan didepannya. 

"hmm ya" ara langsung mengalihkan pandangannya kedepan. dan langsung mengambil tas yang berada didekat kakinya.

"makasih ya, udah cape-cape kamu jemput aku. aku langsung masuk capek banget. langsung pulang ya, bye lan"

"ga ada ucapan terimaksih yang baik gitu?"

ara menatap alan dengan tatapan aneh.

"terima kasih untuk yang terhormat alan sanjaya" sambil menundukkan kepala kearah alan

alan tertawa karna itu.

"ga gitu"

"cape kak"

"hahaha, udah lama ga dipanggil kakak sama seseorang"

ara menatap datar kepada alan. alan juga menatap ara dengan datar kemudia tak disangka-sangka memajukan tubuhnya dan memeluk ara dengan erat. ara hanya diam, dia binggung harus bereaksi apa.

"istirahat ya, gapapa kok ga mandi, besok pagi aja mandi" 

ara langsung memukul punggung alan sambil terkekeh.

"makasih ya sudah bertahan, apapun yang kamu lalui, kamu hebat ra"

"jangan puitis"

"aku ga mau kamu sok berani kaya tadi lagi, aku khawatir"

another timeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang