Alan berdiri depan kosan ara, hari ini sangat melelahkan baginya dan mungkin bagi ara juga begitu, namun ia tak bisa tenang dan menganggap semua baik-baik saja sekarang. ketika 3 tahun yang lalu mereka berpisah yang hanya ada bahwa kami berdua memang tak bisa bersama, sebuah alasan yang cukup sederhana dari hubungan yang cukup singkat, namun berpisah selama tiga tahun dan akhirnya bertemu kembali namun masih dengan masalah yang sama, alan tak bisa menerima ini, ia ingin menjelaskan dan ingin tau dengan jelas bagaimana semua ini.
alan menelfon ara kembali, setelah beberapa detik ara menjawab.
"ya"
"aku ingin bicara"
"tadi udah"
"ra"
"iya bicara"
"aku didepan kosan kamu sekarang"
"mau bicara depan kosan?" tanya ara memastikan.
"ga, turun aja dulu"
"ya tunggu bentar"
alan diam tak menjawab, telfon sudah dimatikan ara, ia tau ara sudah cukup tenang, dari suaranya gadis itu sepertinya bisa diajak bicara.
ara bergegas menganti baju, ia sudah mengunakan piyamanya tadi. ia memakai sweater hitam polos dan jeans biasa. dan langsung pergi kebawah ia tak memikirkan apapun, apapun yang terjadi biarlah, ia tak mau ambil pusing, besok ia bekerja, ia tak mau stress sendiri hanya karna ini, gadis yang ingin semuanya simple ditengah hidup rumitnya.
ara sudah sampai dibawah, alan berdiri tepat didepan gerbang.
"mau bicara disini?" ara bertanya, ia jelas snagat berusaha untuk tak tampak dingin.
"ga, di apartemen aku aja" alan menjawab singkat dan meraih tangan ara untuk ke masuk kemobil alan
ara menarik nafas berat dan berkata "aku ga mau berantem"
"kita ga pernah berantem ra, kita selalu berdebat" alan menjawab.
ara sudah masuk kedalam mobil alan, ia sebenarnya takut tentang apa yang akan dikatakan alan, namun ia tak bisa mengelak. ara berfikir kalau ia menolak ajakan alan malam itu mungkin mereka hanya bertemu di restoran, tidak akan sampai pada hari ini, pertemuan singkat setelah tiga tahun dan selesai disana.
alan melajukan mobil, mereka berdua hanya diam. 15 menit perjalanan tanpa mengatakan apapun. setelah sampai di apart alan, mereka sama-sama turun dalam diam. alan berjalan duluan dan diikuti ara dibelakang.
setelah sampai didepan pintu apart alan berkata "masuk ra"
ara hanya bergumam dan masuk, ini kali pertama dia pergi ke apartemen ini, waktu mereka masih bersama alan belum tinggal disini.
"aku pindah kesini 2 tahun yang lalu" alan menjelaskan karna ara melihat sekeliling isi apart alan.
"hmm"
"aku ga ngelarang kamu ngomong"
ara hanya menjawab dengan senyuman.
"kamu takut ra?"
"no" jawab singkat ara
"mau ngomong apa?" tanya ara
"kamu mau minum apa?" tanya alan tanpa menjawab pertanyaan ara.
"gausah"
"ha?"
"ga usah, mau ngomong ga mau mau minum"
"ra"
"iya"
alan mengahadapkan badan kearah ara, ia di depan kulkas, masih terlihat dari tempat ara duduk
KAMU SEDANG MEMBACA
another time
Romancearindra bekerja sebagai editor di salah satu perusahaan penerbit, orang yang introvert dan hidup dengan zona nyamannya sendiri. alan seorang cowo yang bebas, tidak ada yang rumit dihidupnya, atau mungkin ada yang rumit,yaitu bekerja sebagai arsite...