Part 33

3K 194 24
                                    

"Dasar nekat.." Namjoon mendengus dan menggendong Jimin keluar dari tempat itu.

Polisi menggeledah seluruh isi rumah Younghyun dan mereka juga menemukan ruang bawah tanah tempat Taehyung ditahan pertama kali dan juga rekaman video saat Younghyun menembak Jungkook dan Jin. Polisi merapikan semua bukti dan laporan serta menutup kasus Younghyun karena sang tersangka sudah tidak ada dan Taehyung sudah kembali dengan keluarganya.

*****

_Rumah Sakit_

_Kamar Rawat Taehyung_

"Bagaimana dokter...?" Yoongi bertanya cemas setelah dokter selesai memeriksa Taehyung.

"Syukurlah tidak ada luka dalam..lebam-lebam ditubuhnya sudah kami obati..dan kami memberikan infus juga karena Taehyung-ssi mengalami dehidrasi..ia akan membaik setelah ini.." ucap sang dokter.

"Syukurlah.." Yoongi menghembuskan nafasnya lega.

"Tapi mengingat kejadian yang menimpanya ada kemungkinan mentalnya akan down atau kacau..sebaiknya kalian menemaninya dan jangan meninggalkan dia seorang diri.." ucap sang dokter.

"Ah baik dokter..terima kasih banyak.." Yoongi berucap.

"Sudah tugas kami.." sang dokter tersenyum tipis dan undur diri.

"Hyungie..." Jungkook mendudukan dirinya di kursi samping Taehyung dan menggenggam tangan sang hyung yang bebas infus.

"Syukurlah tidak ada luka serius..hyung merindukanmu baby..maafkan hyung yang lama menjemputmu.." Yoongi berucap dan mengusap pipi Taehyung lembut. Adiknya tampak pucat dan mengurus. Ia benci melihat Taehyung yang terpuruk seperti ini, hatinya sakit melihat kondisi sang adik.

"Ia akan segera membaik Yoongi-ah..kau harus kuat untuk mengembalikan mentalnya.." appa Kim berucap pada Yoongi. Yoongi mengangguk kecil.

"Terima kasih appa.." Yoongi tersenyum tipis.

"Itulah gunanya orang tua nak..jangan menanggung semuanya sendiri.." appa Kim tersenyum dan mengusap kepala Yoongi.

_Kamar Rawat Jin dan Jimin_

"Kenapa kau nekat sekali Jimin-ah?! Apa kau ingin membuat eommamu ini segera bertemu Tuhan?! Untung saja ada Hoseok yang menyusulmu! Untung saja kau tidak terluka!!" eomma Park mengomeli Jimin habis-habisan setelah dokter kembali memasangkan infus pada Jimin dan memasukan obat penurun demam.

"Mi..Mianhae eomma..hehe.." Jimin menyengir dan memberikan tanda V sign untuk berdamai dengan ibunya.

"Hehe? Kau masih bisa menyengir setelah membuat kami semua cemas?!" eomma Park menatap Jimin tajam.

"Yeobo..sudahlah..dia masih sakit, biarkan dia istirahat dulu.." appa Park berusaha menenangkan eomma Park.

"Aigoo..! kau juga! Kau juga sama saja yeobo!! Bagaimana bisa kau diam saja saat melihat putra kita membahayakan nyawanya?!" Eomma Park memukuli appa Park sebal.

"Yya..yya..mianhae...! aku tidak melihat saat ia menyelinap masuk yeobo..aku melihatnya saat ia sudah melompat pada wanita itu dan menarik Taehyung.." appa Park berucap.

"Oh Tuhan..." eomma Park mendudukan dirinya dan memijit kepalanya. Eomma Jung mengusap punggung eomma Park lembut dan menenangkan kawannya itu.

"Lain kali jangan melakukan hal yang berbahaya nak..kau tidak tau seberapa kawatirnya kami sebagai orangtua.." ucap eomma Kim pada Jimin.

"Hehehe..mianhae eomma..Jimin tidak akan mengulanginya lagi.." ucap Jimin. Eomma Kim mencubit pipi Jimin gemas.

"Appa..! bagaimana keadaan Taehyung?" Jin bertanya saat appa Kim masuk seorang diri.

형! (Hyeong!) - TaeKookGi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang