"Apa perlu apa carikan psikolog untuk membantunya?" tanya appa Kim.
"Ania appa..aku rasa untuk sekarang jangan dulu. Aku takut Taehyung salah paham dan semakin takut..apa lagi jika psikolog itu bertanya mengenai kejadian yang terjadi padanya aku takut itu akan membuatnya semakin parah..lebih baik kita buat ia melupakannya perlahan.." ucap yoongi.
"Baiklah..keputusan ada di tanganmu Yoongi-ah..kau hyungnya..appa akan membantu jika kau meminta bantuan ok? Kami akan membantu sebisa kami..jangan ragu meminta bantuan dan nasihat dari kami.." ucap Appa Kim.
"Ne appa..terima kasih.." Yoongi tersenyum tipis dan mengusap kepala Taehyung lembut.
*****
"Kami datang...!" Jimin masuk bersama eomma Park dan Jin.
"Dimana Jungkook..?" Yoongi bertanya.
"Jungkook kan kembali bersekolah hyung..apa kau lupa?" Jimin berucap.
"Ah iya.." Yoongi menundukan kepalanya dan memijit pelipisnya yang sedikit berdenyut.
"Istirahatlah.." Jin berucap saat menempelkan punggung tanganya pada kening Yoongi.
"Bagaimana aku bisa istirahat hyung? aku tak tenang meninggalkannya sendiri..pagi tadi ia hampir melompat dari atap rumah sakit ini.." Yoongi berucap.
"Mwo?!" Jin, Jimin, dan eomma Park tampak terkejut.
"Aku terbangun dan ia sudah tidak ada..aku mendengarnya memanggil appa dan eomma setelah aku menariknya dari pinggir atap.." ucap Yoongi lirih.
"Istirahatlah..biar aku yang menjaganya..kau harus tidur Yoon..tampangmu sangat kacau..seperti pengemis!" ucap Jin dan menarik Yoongi dari duduknya.
"Hyung..."
"Namjoon-ah! Bawa dia pulang! Jangan ijinkan dia kembali jika belum tidur dan merawat diri! Suruh makan juga!" ucap Jin dan mendorong Yoongi pada Namjoon.
"Ne..!" Namjoon memberi hormat pada Jin dan membawa Yoongi.
"Aish..aku bisa sendiri.." ucap Yoongi dan keluar.
"Anak itu kalau tidak di paksa.." Jin mendengus dan duduk di kursi yang Yoongi gunakan tadi.
"Yeobo..kau juga pulanglah..aku kesini untuk menjemputmu.." ucap eomma Park.
"Apa tidak apa kita meninggalkan mereka disini?" appa Park bertanya.
"Tidak apa appa! Jimin dan Jin hyung bisa menjaga TaeTae!" ucap Jimin yakin.
"Baiklah..hubungi appa jika ada apa-apa ya..tapi semoga saja tidak ada apa-apa.." ucap appa Park dan mencubit pipi Jimin gemas.
"Ne appa! Selamat beristirhat dengan eomma!" Jimin berucap dan melambaikan tangannya hingga kedua orangtuanya keluar dari kamar rawat Taehyung.
Beberapa Jam kemudian...
"Ungh.." Taehyung membuka matanya perlahan. Tubuhnya masih terasa lemas akibat sisa obat yang tersisa.
"TaeTae.." Jimin menggenggam tangan Taehyung lembut. Taehyung menatap Jimin yang juga menatapnya cemas.
"Chim..." gumam Taehyung pelan.
"Gwaenchana..?" Jimin mengusap lembut air mata Taehyung yang mengalir dari mata indah sang sahabat.
"Chim..Hiks..aku lelah..hiks..Aku tidak ingin hidup...hiks..appa dan eomma menjemputku Chim..aku ingin ikut mereka..hiks.." Taehyung berucap dan terisak.
"Ania Tae..mereka bukan appa dan eomma..mereka halusinasimu..kau harus sadar Tae..kau membuat kami cemas.." Jimin berucap dan menggenggam erat tangan Taehyung, berusaha menyalurkan kekuatan untuk sahabatnya tercinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
형! (Hyeong!) - TaeKookGi [END]
FanfictionKisah kehidupan Kim bersaudara yang hidup tanpa kedua orangtuanya dan Yoongi sebagai yang tertua menjaga kedua adiknya tersayang.