©1

5.4K 129 12
                                    

"Jesna kan udah bilang nggak mau ikut bund,kenapa sekarang jesna disuruh make gaun ini sih." Protes seorang gadis berhijab bernama jesna pada bundanya,yang memaksa dirinya memakai gaun untuk ikut pergi keacara makan malam.

"Kamu tuh ya udah ikut aja apa kata bunda,yang bakal kita temuin juga sahabatnya ayah kok." Ucap sang bunda yang bernama Ayunda Irham.

"Bunda ihh jesna nggak mau,tau gitu tadi jesna ikut latihan basket aja." Jesna gadis berusia 17 tahun itu merengek pada ibundanya,membanting tubuhnya kekasur empuk yang menjadi candu baginya.

"Pokoknya kamu harus ikut jes,bunda tunggu nanti malam dibawah." Ucap ayu lalu keluar dari kamar jesna setelah merapihkan gaun yang akan dipakai jesna nanti malam,tak lupa ayu menutup pintu kamar anak gadisnya itu.

Ih bunda nyebelin. Begitulah jesna berbicara dalam hati,sambil memonyong-monyongkan bibirnya dan meninju angin disekitarnya.

Malamnya jesna tetap memenuhi keterpaksaan yang diberikan sang bunda,seperti saat ini ia sedang bersiap didepan cermin untuk memakai makeup senatural mungkin.

"Udahlah makeup natural aja." Gumam jesna menatap wajahnya dicermin.

Tak berlangsung lama akhirnya jesna selesai dengan aktivitas bermakeupnya,lalu ia merapihkan sedikit hijab dan gaunnya lalu mengambil tas selempang miliknya yang berada diatas kasur,setelahnya ia keluar kamar dan menuruni tangga untuk menemui ayah dan bundanya yang sudah menunggu diruang keluarga.

"Masyaallah cantiknya anak bunda." Ayu menutup mulutnya yang terbuka saat menatap betapa cantik dan anggunnya jesna saat ini,bahkan sang ayah tersenyum melihat jerna.

"Yaallah ayah sampe pangling jes." Ledek sang ayah,Baranata Irham seorang pengusaha hebat dibidang property bahkan sudah memiliki cabang dimana-mana sampai keluar negeri.

"Ayahhh." Jesna malu saat ini,sudah menjadi kebiasaan dikeluarga Irham untuk menggoda jesna putri paling kecil dikeluarga.

"Udah yuk berangkat,nanti macet terus telat lagi." Ucap ayahnya sambil tekekeh melihat jesna,jesna dan ayu mengangguk dan berjalan beriringan keluar rumah.

Diperjalanan menuju restoran tempat dimana mereka akan bertemu dengan sahabat bara dan sekaligus acara makan malam,mereka tidak banyak berbicara hanya obrolan kecil tentang keluarga mereka. Bahkan jesna terlihat lebih memilih untuk bermain handphone selama perjalanan,mengirim pesan pada sang kakak sulung yang saat ini sedang menjalani perjalanan bisnis ke amerika.

"Ayahh,bang bian bilang dia bakal pulang seminggu lagi emang ada apa tumben?" Tanya jesna saat bian kakak laki-lakinya mengirimi chat tentang kepulangannya ke indonesia.

"Oh iya ayah yang minta abang pulang." jawab bara melihat dari kaca tengah mobil sambil tersenyum.

"Abang ngechat kamu jes?" Tanya ayu penasaran menolehkan kepala kebelakang dimana jesna duduk,jesna menganggukkan kepala sebagai jawaban.

Tak lama setelah obrolan itu mereka sampai direstoram,bara memutar untuk mencari tempat parkir yang masih kosong setelah menemukannya mereka segera memarkirkan mobil dan memasuki restoran.

Setelah menemukan meja tempat mereka akan makan malam mereka berjalan mendekat disana juga sudah ada dua orang paruh baya yang usianya hampir sama dengan ayah dan bunda jesna, juga seorang pemuda yang masih menunduk membenarkan jas yang dipakainya.

"Hei bar,udah lama kita nggak ketemu ya." Ucap pria paruh baya itu,sambil tersenyum lalu bersalaman ala pria.

"Heii,iya udah lama ya." Jawab bara menerima jabatan tangan dari pria itu.

Begitupun dengan ayu dan wanita yang berada disamping pria tadi,cepika-cepiki ala sosialita dan seperti sahabat yang sudah lama tidak bertemu.

"Hai yu,makin cantik aja kamu." Ucap wanita itu membuat ayu tersenyum.

JESNATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang