Pagi harinya dirumah keluarga Prawinata,terlihat nathan tengah bersantai didalam kamarnya dengan cemilan disamping tubuhnya dan stik ps ditangannya. Ia sangat fokus kedepan layar tv yang menampilkan permainan seru,sampai ia tak sadar jika pintu kamarnya dibuka.
"Masyaallah nathan maen aja terus,mentang-mentang dikasih libur." Teriak sang mamah elina membuat nathan terperajat kaget dan menjatuhkan stik psnya.
"Astagfirullah, mah aku kaget loh kenapa sih?salah aku kaya gini yang ngasih libur juga kalian kan." Ujar nathan dengan santai lalu mengambil stiknya yang jatuh kelantai.
"Pergi sana kamu hirup udara segar gitu kek,biar seger besok pas ngucap ijabnya." Elina memberi perintah yang membuat nathan sedikit tersedak cemilannya.
Uhuk Uhuk
"Yaallah mah,bisa nggak sehari aja jangan di ingetin aku kalo besok nikah kan jadi degdegkan lagi." Nathan menyentuh dadanya yang terasa berdegub karna jantungnya.
"Makanya sana keluar,ketemu siapa kek tapi jangan ketemu jesna di larang." Ucap elina lalu keluar dari kamar nathan,tak lupa menutup pintunya.
"Tapi pengen ketemu jesna,gimana dong." Gumam nathan lesu lalu mengamnil handphonenya dan membukanya.
Fiks ketemu sama anak monyet aja lah. Nathan bangkit dari kasurnya dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang lebih rapi.
Kalian ingin tau siapa anak monyet,anak monyet itu adalah teman-teman nathan emang ganteng tapi kelakuan mirip monyet banget.
••••
"Woyy sini than." Teriak sakha saat melihat nathan masuk kedalam cafe.
"Suara lu ka." Farel mentoyor kepala sakha agar sadar,udah tau dicafe tapi suara toa dikeluarin.
"Ya sorry terlalu senang bertemu dengan calon pengantin." Ucap sakha pada nathan yang sudah duduk.
"Bangke sih lu kha, udah tau gue kesini karna dirumah capek di kasih wejangan mulu." Ujar nathan sambil memanggil pelayan cafe.
"Mba gue pesen jus alpukat sama steak." Pelayan mengangguk dan menulis pesanan nathan.
"Udah kak ini aja." Tanya pelayan itu,dan mendapat anggukan dari nathan.
"Emang lu kenapa dirumah than?" Tanya gibran sambil menyeruput jus pesanannya.
"Gue dirumah maen ps diocehin,pengen ketemu calon istri nggak dibolehin,,nasib." Jawab nathan lesu sambil menaruh kedua tangannya dibelakang kepala.
"Anjuu udah nggak sabar amat lu pengen ketemu sama calon,yaudah disini aja sekalian nanti malem ikut yak party dirumah farel." Ujar sakha tersnyum smirk pada nathan.
"Gue cuman sebentar kesini kha,kalo sampe nyokap tau gue ikut party udahlah abis riwayat gue." Nathan menggelengkan kepalanya.
"Mampus lu,apalagi kalo udah nikah makin dah dilarang istri." Farel tertawa jahat karna keadaan nathan.
"Gila sih lu,ya namanya juga udah berkeluarga pasti lah nathan juga udah harus mikirin masa depan keluarganya sendiri nanti." Ucapan gibran mendapat tepukan tangan dari sakha dan nathan.
"Bagus beut ucapan lu bran,salut gue." Sakha menepuk pundak gibran sambil tersenyum,tapi ditepis oleh gibran.
"Kesel gue liat muka lu lama-lama." Gibran kembali pada aktifitasnya meminum soda.
"Gue sampe lupa bilang sama kalian,besok dateng ke acara gue nih undangannya." Jesna memberikan mereka undangan pernikahan.
"Tunggu,gue kok familiar ya sama nih nama." Gibran menunjuk nama jesna yang tertera pada undangan itu.
"Liat aja besok bran,udah ya gue cabut duluan." Nathan tersenyum lalu bersalaman dengan mereka yang masih cengo melihat undangan milik nathan.
Malamnya dari kedua keluarga sama-sama sibuk,tapi tidak halnya dengan kedua calon pengantin ini yang dilarang untuk melakukan pekerjaan katanya sih pamali. Mereka semua sudah ada dihotel dimana pernikahan mereka akan dilaksanakan padahal jesna meminta untuk tidak ada acara apapun tapi tidak elina tidak ayu sama-sama memaksa untuk mengadakan resepsi,dan untung saja yang datang hanya kerabat,colega bisnis dan teman-teman terdekat.
"Hufftt gak enak banget dikamar doang." Ujar jesna yang sedang menonton tv dikamar hotel.
Kamar nathan dan jesna hanya berbeda 2 kamar saja tapi tetap tidak boleh bertemu,heran.
Sedangkan disisi lain ada yang sedang gelisah sambil memegang sebuah kertas.
"Saya terima nikah dan kawinnya Jesnatha Asbisyia Irham bin,arrghh tuh kan lupa." Nathan sedang menghafalkan kalimat ijab guys,sampai mengacak-acak rambutnya.
"Kalo sampe salah,kena tampol iya ini mah." Gumam nathan menatap kertas yang ada ditangannya.
"Pusing nama anak kok harus ada nama keluarga gitu sihh,eh gue juga adakan nama keluarga." Tertawa sendiri dengan ucapannya jika ada orang yang melihatnya mungkin nathan akan dikira orang gila.
Nathan merasa pusing dengan tulisan dikertas itu akhirnya merebahkan diri dikasur,dan tak lama tertidur tapi awas saja jika besok dia lupa mampus lah dibanting sama jesna.
KAMU SEDANG MEMBACA
JESNATHAN [END]
RomancePerjodohan adalah satu kata yang banyak dibenci kaum anak muda jaman sekarang, jaman sekarang mana ada perjodohan dilakukan ini bukan jaman siti nurbayan. Perjodohan akan tetap dilakukan jika keuntungan yang didapat besar, namun perjodohan juga bisa...