©19

1.9K 58 7
                                    

Jesna bangun lebih dulu dari nathan dan mencuci mukanya lalu turun kebawah dimana disana sudah ada elina dan bi darti sedang memasak.

"Pagi mah, bi darti juga." Ujar jesna pada mereka.

"Pagi, kamu mau ngapain hemm." Tanya elina mengusap kepala jesna.

"Mau bantuin mamah masak, soalnya hari ini sampe 2 hari ke depan aku libur sekolah jadi nggak ada kegiatan." Jawab jesna dengan senyuman.

"Yaudah tapi kamu motongin sayuran aja ya sambil duduk, mamah nggak mamu kamu kecapean kalo nathan sampe tau juga kamu nggak bakal dibolehin loh." Ucap elina panjang dan dibalas anggukan oleh jesna.

"Siap bu bos." Ujar jesna dengan cengiran,dan membuat elina serta bi darti tertawa.

Setelah selesai memasak jesna kembali ke kamar untuk membersihkan badan.

Ia melihat nathan tengah memakai dasi didepan cermin,ia menghampiri suaminya itu dan mengambil alih dasi yang tengah dipasang nathan.

"Abis dari mana?" Tanya nathan penasaran sejak semalam suaminya ini tidak pernah lupa mengingatkan jesna untuk tidak mengerjakan apapun.

"Bantuin mamah masak." Jawab jesna seraya memasang dasi.

"Kan uda...." Belum selesai berucap jesna menarik dasi yang belum sepenuhnya jadi hingga wajah nathan sangat dekat dengan jesna.

Sepersekian detik nathan diam menatap jesna.

Cupp

"Nggak usah marah,aku bantuinnya sambil duduk kok." Ujar jesna lalu kembali memasang dasi, ia sedikit mendorong bahu nathan kala dasinya sudah terpasang.

Nathan masih terkejut bahkan menyentuh bibirnya yang dicium oleh jesna,menatap jesna yang pergi masuk kedalam kamar mandi.

Anjirr istri gue makin ganas semenjak hamil. Ujar batin nathan.

Ia menggelengkan kepala lalu mengambil tas miliknya dimeja.

"Jess gue duluan kebawah." Teriak nathan pada jesna yang ada dikamar mandi.

"Iyaaa." Balas jesna.

••••

Kini nathan tengah duduk di kantin dengan ketiga temannya.

"Serius lu nath, setelah kejadian itu." Tanya gibran yang sekarang malah penasaran.

"Serius gue, nih gue tunjukin fotonya." Ujar nathan lalu memperlihatkan foto kotak yang berisi testpack dan usg pada mereka.

"Anjirr sih, tapi ya untung lu lepasin sama jesna bukan sama orang lain." Sakha yang duduk disamping nathan menepuk bahu nathan.

"Yah memang seharusnya gitu, tapi itu ngebuat gue langgar janji sama jesna." Ucap nathan dengan penyesalan dan rasa bersalah.

"Janji apaan?" Tanya sakha seraya memasukkan somay kedalam mulut.

"Gue nggak boleh nyentuh dia sampe dia lulus sekolah, sekarang malah buat dia hamil." Jelas nathan.

"Yah kita nggak namanya takdir nath, yang penting sekarang udah nggak ada pengganggu dikehidupan rumah tangga lu dan gue pikir lebih baik sekarang lu mikirin tentang gimana nanti setelah anak lu lahir." Gibran yang notabenenya tak banyak bicara sekarang menjelaskan sesuatu yang bijak.

"Semenjak sering berantem sama zifa lu jadi makin bijak ya bran." Ledek farel menepuk pundak gibran,sedangkan gibran langsung menggeplak kepala farel.

JESNATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang