Kini waktu istirahat tengah berlangsung siswa dan siswi sudah banyak berkeliaran diluar kelas,seperti halnya jesna dkk yang sudah duduk dan menunggu pesanan datang.
"Jes nanti latihan basket nggak lu?" Tanya galang.
"Nggak gue mau langsung pulang." Jawab jesna yang sibuk dengan handphonenya.
"Tumben,nggak boleh ya sama suami." Ujar galang tanpa disaring.
Plakk
"Suara lu kecilin ngapa toa banget." Resma menampar punggung galang hingga si empu meringis.
"Tau ya lu tuh lang, kalo ada yang denger gimana?." Ujar jesna dengan wajah menatap galang sangar.
"Maaf maaf jes, terus kenapa nggak latihan." Tanya galang lagi.
"Lagi males,badan gue capek." Jawab jesna,lalu tak lama makanan dan minuman mereka datang.
Anjuu semalem jesna diajakin maen kah sama kak nathan. Ucap resma dalam hati,pikirannya memang kotor.
Saat mereka tengah khidmad,tiba-tiba ada yang menggeser kursi dan duduk diantara mereka.
"Ngapain disini?" Tanya jesna pada nathan yang duduk disebelahnya,pasalnya banyak orang di kantin dan melihat kearah meja mereka.
"Mau makan lah, ngapain lagi coba." Jawab nathan lalu mengambil alih mangkuk mie ayam milik jesna.
"Kak punya gue itu, pesen lagi sana." Jesna tak mau kalah dan menarik kembali mangkuknya.
"Kha pesen sana." Ujar nathan pada sakha yang duduk disebelah farel dan galang.
"Parah, pesen sendiri sih than." Tak urung menjalani perintah nathan,sakha berjalan memesan makanan pada bi surti.
"Kalian ngapain sih kesini, nggak liat tuh mata pada tajem semua." Ucap resma sambil meminum es tehnya.
"Emang masalah ya, tempat dudukkan nggak ada yang memiliki." Balas gibran tanpa menoleh pada resma dan mendapat persetujuan dari farel.
"Otaknya kurang lu kak, nggak masalah mau duduk dimana sih,, yang jadi masalah disini kak nathan banyak fansnya malah deket-deket jesna." Balas zifa menunjuk nathan dan jesna dengan dagunya.
"Ooo, yaudah sih biarin." Jawab nathan lalu melanjutkan menatap jesna yang tengah serius memakan mienya.
"Pesanan datanggg." Teriak sakha menaruh nampan dimeja,dan bi surti membantunya.
Mereka tengah santai memakan makanan mereka dan tiba-tiba ada yang menggebrak meja tempat mereka makan,sampai membuat jesna tersedak.
Uhuk Uhuk Uhuk
"Woyy nggak bisa ya dateng, nggak buat masalah." Galang bangkit begitupun yang lainnya,sedangkan nathan membantu jesna meminum air dan mengelap bibirnya yang sedikit kotor.
"Lu nggak papa?" Tanya nathan pada jesna, jesna mengangguk sebagai jawaban.
"Bangsat ya lu, bisa nggak sih diem sehari." Nathan berdiri dan menghadapi seorang gadis dan dua teman lainnya.
"Tapi aku mau sama kamu nathan, dan kamu malah milih sama cewe krudungan ini." Ucap tika seorang gadis yang mengejar-ngejar nathan.
"Lu berani ngatain jesna, gue bilangin ya buat semua yang ada dikantin ini dan untuk seluruh sekolah,, jangan pernah buat masalah sama jesna karna dia pacar gue." Ucap nathan lantang,tanpa ada kesalahan dengan wajah datar mencekam.
"Nathann, lu kok gitu sama gue." Ujar tika memelas.
"Gue nggak peduli, jes ayo pergi,, yang lain urus nih anak." Ujar nathan lalu menarik jesna untuk pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
JESNATHAN [END]
RomancePerjodohan adalah satu kata yang banyak dibenci kaum anak muda jaman sekarang, jaman sekarang mana ada perjodohan dilakukan ini bukan jaman siti nurbayan. Perjodohan akan tetap dilakukan jika keuntungan yang didapat besar, namun perjodohan juga bisa...