©11

2.2K 63 2
                                    

Kringg Kringg Kringg

"Uhh, berisik." Ujar nathan dengan mata masih terpejam,menggapai handphonenya yang ada diatas nakas.

Ia melihat jam dilayar handphonenya dan langsung terbangun saat tau jam berapa sekarang.

"Whaaattt." Teriak nathan hingga mendudukkan tubuhnya dikasur,menaruh handphonenya disembarang tempat dan membangkitkan diri.

Nathan teringat sesuatu dan menatap kembali kasur kesayangannya.

"Woyy anjir gue beneran ditinggalin." Ujar nathan parau mengacak rambutnya,lalu ia langsung pergi kekamar mandi dan membersihkan tubuhnya.

Tak perlu waktu lama karna ia sudah kesiangan,ia mencari dimana kaos kaki putih pendek miliknya kenapa tidak ada disaat seperti ini.

"Nggak ada istri bingung dahh." Nathan kacau pagi ini,sekarang rasanya menjadi pusing mencari segala sesuatu jika tidak ada jesna.

"Masyaallah jes, kaos kaki gue kemana?" Nathan memejamkan matanya seraya mendongakkan kepala dan menaruh telapak tangannya di pelipis.

"Dilaci paling bawah dilemari." Suara seseorang menyelamatkannya.

Ia langsung saja mencarinya dilaci dan yap langsung ketemu.

"Yaallah jes suara lu membantu gue." Ujar nathan lalu berjalan kearah kasur untuk memakai kaos kaki.

"Lu nggak mau bilang makasih sama gue." Sebuah suara terdengar lagi,tapi ini terasa aneh bagi nathan kenapa bisa sedekat ini dan seperti membalas ucapannya.

Nathan membalikkan tubuhnya dan terlihat seorang jesna tengah merapihkan pakaiannya dan kembali memeriksa buku didalam tas.

"Jesnaaa." Teriak nathan seraya membuka lebar matanya.

"Apa, berisik ih masih pagi." Jesna sampai menutup telinga karna teriakan yang dibuat oleh nathan.

Nathan menghampiri jesna dan tiba-tiba langsung menubruk badan jesna dengan memeluknya.

"Apa-apaan ini woy, lepasin kaga." Jesna memberontak dalam pelukan nathan.

"Kira gue lu ninggalin gue kesekolah." Ucap nathan menyembunyikan wajahnya dileher jenjang milik jesna.

"Ngapain gue tinggalin, masih pagi gini." Ujar jesna memperlihatkan jam ditangannya.

"Apaan, orang alarm hape gue idupnya jam 07.30." Balas nathan memerlihatkan jam dihandphonenya.

"Oh itu tadi mamah masuk kesini pas gue lagi bantuin masak didapur, taunya mau ngerjain lu toh." Jelas jesna polos,masyaallah ingin sekali rasanya nathan mencubit pipi tirus itu dan mengunyelnya.

"Ahh dasar mamah." Nathan dibust kesal disaat masih pagi begini.

Apa ini balasan karna dirinyaa membuat jesna kesal semalam.

"Lu sih kebiasaan sekarang, abis sholat malah lanjut tidur lagi." Jesna melepaskan tangan nathn yang masih melingkar dipinggangnya.

Segara nathan kembali duduk diatas kasur untuk memakai kaos kaki.

"Tas lu udah gue siapin,tinggal turun kebawah sarapan dulu." Jesna berjalan dengan menenteng dua tas,itu miliknya dan milik nathan.

"Siap ibu negaranya nathan alvaro." Nathan tersenyum sambil menampilkan deretan gigi putihnya.

Jesna tidak memperdulikannya,ia menutup pintu kamar dan berjalan turun.

Dibawah juga sudah terdapat papah dan mamahnya tengah menunggu jesna dan nathan turun.

JESNATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang