©12

1.8K 55 1
                                    

"Udah ayuk cepetan keburu pak wildan masuk." Ujar resma pada jesna yang tengah memakai pakaian basketnya.

"Sabar bege, gue benerin jilbab dulu." Jawab jesna lalu dengan cepat ia membenarkan hijabnya dan segera menyusul resma.

Mereka bertiga berjalan beriringan melewati setiap kelas 12 dan berhenti di kelas 12 Ips 1.

Lah ke kelas kak nathan. Batin jesna melihat plang kecil diatas pintu.

"Assalammualaikum." Ucap zifa memasuki kelas itu.

Semua yang masih ada dikelas menengok dan memberikan eksprrsi seperti bertanya.

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya seorang pemuda yang tidak lain adalah ketua kelas.

"Emm gini kak, ini kita berdua mau minjem baju basket bisa nggak soalnya hari ini ada pertandingan antar kelas dan kita lupa bawa." Ujar zifa dengan tersenyum kaku.

"Ohh gitu, bentar ya gue tanyain sama yang lain dulu." Setelah mengucapkan itu arya sang ketua kelas menanyakanny pada teman sekelasnya.

Sedangkan seseorang tengah memperhatikan jesna dari temat duduknya yang berada dibagian belakang,jesna sedikit resah dan malu hingga ia selalu melihat ke arah lain.

"Res udah belum?" Tanya jesna pelan,resma dengan gerakan tangannya memberitahu untuk sabar sedikit.

"Nih bajunya, nanti kalo udah selesai tinggal balikin ke orangnya ya." Ucap arya seraya memberikan dua baju basket pada resma dan zifa.

"Siapa kak?" Tanya resma.

"Tuh yang duduk dibelakang, farel sama gibran ya." Jawab arya membuat resma dan zifa melihatnya juga dan jrengg.

Yah mereka itu temannya nathan,membuat zifa langsung melihat nama belakang baju yang dipinjamnya.

"Idih punya si bangsul." Gumam zifa lalu dengan cepat menukar baju yang ada ditangan resma.

"Apaan dah woy." Kaget resma.

"Tukeran." Ucap zifa lalu melenggang pergi dari kelas.

"Makasih ya kak, kak gibran sama kak farel nanti gue balikin pas pulang." Ujar resma sedikit teriak,dan mendapat anggukan dari arya dan tentunya juga farel dan gibran.

"Woyy si zifa keknya musuhan bener sama lu." Ujar sakha melihat tingkah zifa.

"Bodo amat, ngeselin tuh bocah." Ujar gibran lalu menidurkan kepalanya di atas meja.

"Than, si jesna make baju basket makin cakep ye." Sakha lagi-lagi membust nathan menatap tajam padanya,yah tak khayal seorang sakha yang memang suka ceplas-ceplos.

"Minta dibanting." Jelas nathan dengan tatapan tajamnya dan raut wajah yang datar.

" Jelas nathan dengan tatapan tajamnya dan raut wajah yang datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JESNATHAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang