11 - Keberangkatan

718 118 9
                                    

Deka, Nanda, Ilyas dan Raga akhirnya sudah semakin mahir menggunakan restu siluman setelah latihan intens dengan Vella dan yang lainnya. Hari itu mereka akhirnya mendapat libur dari latihan. Tetapi mereka tidak libur dari duel.

Mereka semua berduel melawan Jeffri secara bergantian. Semua anak-anak itu bisa mengimbangi Jeffri hingga akhirnya mereka melawan Fero yang bukan siluman.

"Fero adalah Yaksa, berbeda dengan siluman, kaum Yaksa lebih individual dan tentu saja memiliki kekuatan alam. Yaksa dibagi menjadi dua jenis, Ada yang kekuatannya secara fisik ada juga yang kekuatannya tidak secara fisik. Jika kalian melihat Fero tentu kalian bisa mengambil kesimpulan kalau kekuatan Fero ini fisik kan?" Jelas Vella saat mereka selesai berdual dengan Jeffri.

"Melawan Yaksa tidak akan mudah, karena kita tidak pernah tahu apa kekuatan asli mereka. Tetapi Yaksa adalah makhluk yang mudah dilukai," 

"Tapi kami juga lebih cepat sembuh. Berbeda dengan Siluman yang susah sembuh jika terluka." Potong Fero.

"Tapi Siluman tidak mudah untuk terluka." Jelas Vella.

Fakta bahwa Fero adalah seorang Yaksa juga baru diketahui oleh Raga. Selama ini ia hanya menganggap kalau Fero adalah makhluk supranatural lain, tapi dia tidak pernah benar-benar memikirkan apa itu Fero.

Empat orang itu memandang Fero dengan tatapan ingin tahu. "Oh ayolah, apakah kalian tidak pernah mendengar Yaksa?"

Mereka semua menggelengkan kepala.

"Dasar legenda manusia ..."

"Jangan salahkan legenda yang juga berpendapat kalau siluman lebih keren daripada Yaksa," Tambah Jeffri sambil tertawa diikuti Vella.

"Yaksa adalah makhluk supranatural seperti siluman, tetapi kekuatan kami berbeda dari siluman. Jika siluman lebih dekat dengan binatang, kami lebih dekat dengan alam. Kekuatan kami bisa dalam berbagai bentuk. Ada kekuatan elemental seperti, air, api, angin, petir, dan lainnya ada juga kekuatan fisik sepertiku, teleportasi dan hmm aku lupa karena Yaksa itu abstrak. Ada juga tipe Yaksa dengan kekuatan pikiran, mereka bisa mengendalikan pikiran orang, mereka bisa menghentikan berbagai hal secara harfiah kecuali waktu dan ada juga Yaksa dengan kemampuan penyembuh. Kekuatan ini bisa dibilang tidak terlihat secara fisik."

Fero memejamkan mata lalu berkonsentrasi. Suasana alam di sekitar mereka seakan bergerak. Desiran udara seakan bergerak menuju Fero. Lelaki itu kemudian membuka mata, "Tadi adalah cara kami mengisi energi. Kami bisa bertahan tanpa makanan fisik dengan menyerap energi dari alam. Tetapi kami masih bisa makan."

Fero selesai menjelaskan, lalu menghilang. "Bertarung denganya itu sangat mengesalkan." Komentar Vella sambil menggelengkan kepala.

Fero tiba-tiba muncul di depan Vella hingga membuat gadis itu berjengit kaget. "Fero!" Teriaknya yang justru membuat Fero tertawa terbahak-bahak. 

"Silahkan bertarung dengannya ..." Ucap Vella lalu melompat ke pohon terdekat dan duduk di dahannya. Jeffri melakukan hal yang sama dan menempatkan diri duduk di sebelah Vella.

"Tidak perlu bertarung, jika satu saja dari kalian bisa menangkapku, kita anggap kalian menang." Ucap Fero pada empat anak di depannya.

"Klasik Fero." Ucap Vella.

Vella dan Jeffri menikmati sesi petak umpet antar Fero dan empat orang lainnya. Fero yang menikmati waktu latihan itu bertahan setidaknya selama satu jam hingga membuat mereka benar-benar menyerah dengan keadaan berbaring di tanah.

Vella akhirnya turun dari pohon diikuti Jeffri. "Baiklah, kita istirahat saja dulu. Ayo kita makan pagi." 

Mereka semua akhirnya berkumpul di meja makan seperti biasa. Hal yang paling jarang didengar mereka selama tinggal di rumah Vella adalah dering telepon kabel.

Gate into the Unknown [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang