Vano dan Velio bukanlah saudara laki-laki yang bisa dibilang baik atau penyayang. Tetapi keduanya tumbuh di bawah pengawasan Velia. Keluarga mereka didominasi oleh laki-laki dan hanya Velia dan Vella anak perempuan dalam keluarga. Sayangnya keduanya menghilang. Vano dan Velio memandang Velia sebagai sosok ibu dalam keluarga, bukan hanya karena dia anak perempuan pertama dalam keluarga, tetapi sifatnya yang keibuan bahkan bisa membuat para kakak lelaki mereka segan pada Velia.
Kini setelah melihat Erfan dan Fero secara langsung, si kembar sama-sama tidak bisa menahan amarah mereka. Velia kabur dengan Ravan. Erfan akhirnya diutus untuk melakukan pencarian bersama Vella. Tapi sayangnya, dalam proses itu mereka berdua juga menghilang. Kini setelah keluarga mereka mulai bisa menerima kenyataan kalau anak kedua anak perempuan sekaligus para Yaksa yang hilang itu sudah meninggal, tiba-tiba si kembar mendapat kabar kalau saudara perempuan mereka dan para Yaksa masih hidup.
Orangtua Emelia duduk di ruang tamu dengan para tamunya. Vano dan Velio sama-sama berdiri di belakang tetua dengan melipat lengan mereka ke depan lengkap dengan ekspresi kesal mereka pada para Yaksa. Fero, Aldas dan Erfan duduk berdesakan di sofa panjang menghadap si tetua, di antara mereka bertiga hanya Aldas yang memasang wajah kebingungan karena dia terseret dalam konflik keluarga yang tak terduga.
"Nama saya Edgar, dan istri saya Ita. Ini anak saya Emelia." Kata lelaki yang terlihat paling tua di antara mereka.
"Seperti yang kalian ketahui, kita berkumpul di sini untuk mencari solusi dari masalah hilangnya anak-anak. Meskipun cucu saya Yustas bisa dibilang siluman yang memasuki usia dewasa, hal yang paling mengkhawatirkan adalah ada manusia yang juga terlibat dalam situasi penculikan ini. Jadi saya harap kita melupakan masalah keluarga sejenak dan fokus pada pencarian anak-anak."
Noel mengangkat tangannya dengan cemas, "Bagaimana cara kita mencari mereka ketika kita tidak memiliki petunjuk sama sekali?"
Emelia menjawab, "Kita bukannya tidak punya petunjuk sama sekali. Saat perayaan pernikahan keraton, empat anak yang hilang ini, mereka main ke alun-alun bersama lalu terlibat kejadian aneh. Kalau tidak salah Yustas bilang saat itu banyak orang berkumpul di alun-alun dan tiba-tiba terdengar suara ledakan yang menyebabkan sound system mati. Anehnya, suara itu tidak didengar semua orang. Hanya beberapa orang saja yang mendengar, sedangkan sebagian besar lainnya tidak mendengarnya."
Erfan memandang ke arah Emelia dengan serius. Ia menunggu sampai Emelia selesai bercerita.
"Tidak lama kemudian, banyak bayangan hitam bermata merah terbang dan mereka mulai merasuki beberapa orang di sana. Orang-orang yang dirasuki terlihat menggendong anaknya lalu dengan ekspresi datar mulai memasukkan anak-anak mereka ke mobil yang sudah diparkir di sekitaran alun-alun."
Begitu mendengar penjelasan makhluk hitam dari Emelia, baik Fero dan Erfan langsung menoleh ke arah Aldas. Pandangan Erfan jelas sekali berarti menuduh Aldas tahu akan semua ini.
"Makhluk hitam bermata merah itu adalah residual energi dari manusia terkutuk." Tambah Erfan yang membuat semua orang yang ada di situ berjengit.
"Maksudnya?" Tanya Vano.
"Darah Yaksa memiliki khasiat khusus jika diminum manusia. Wajar jika kalian para siluman tidak tahu fakta ini karena memang aku juga baru tahu itu setelah masuk dalam dunia manusia. Siluman atau Yaksa memang sama-sama memiliki kekuatan alam dengan bentuk yang berbeda sehingga kaum kita memiliki umur hidup yang jauh lebih panjang daripada manusia. Ada sebuah kisah yang kulihat dengan mataku sendiri, seorang manusia meminum darah Yaksa dan dia bisa hidup jauh lebih lama dari seharusnya. Tapi sebagai gantinya, para manusia itu harus tetap minum darah agar kekuatan itu terus berfungsi. Kalau kalian mendengar legenda Vampir di negara lain, mungkin itu adalah kasus yang sama. Hingga manusia sendiri menjadikan makhluk itu sebagai mitos atau sebuah legenda yang bertahan sampai sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gate into the Unknown [END]
Fantasy[Fantasy: Nagaragung Universe] Hayu, harus menyembunyikan fakta bahwa dia bisa melihat yang tak terlihat. Ia hanya ingin menjalani kehidupan normal seperti anak-anak seumurannya, tetapi kemampuannya membuat Hayu menjadi target penculikan oleh kelom...