MENIKAH [ Tamat ]

10| Tentang Waktu dan Kita

Btw, aku ngetik part ini cukup lama, wkwk. Jadi, jangan lupa vote sama komennya, ya!

JANGAN SIDERS🙂 PLIS, BANGETT
Vote sama komen jangan lupa, ya🤗

Vote sama komen kalian bener-bener berharga buat aku❤

Apa yang kamu pikirkan tentang waktu?

Kalau untuk dua orang bernama Keano dan Prisila, waktu itu adalah hal yang berharga setiap detiknya. Tak terasa, hubungan suami istri mereka sudah berjalan dua bulan. Tak banyak berubah, tetapi semakin hari semakin seru saja.

Setiap hari mereka lalui dengan keributan, ke absurd-an, dan yang paling penting adalah kasih sayang. Semua berjalan sesuai dengan apa yang mereka harapkan dari awal.

Dua bulan menikah, mereka jadi mengenal satu sama lain lebih intens. Seperti Prisila, dia lebih tau keano. kebiasaan, laki-laki itu saat bangun tidur, kebiasaanya saat sarapan, kebiasaanya saat hari libur dan banyak hal lainnya. Tak lupa, Keano juga lebih mengenal Prisila. Dari kebiasaan Prisila yang sangat-sangat rajin bangun pagi untuk membereskan rumah, Prisila juga menunjukkan sifat yang tak pernah Keano tau sebelum menikah.

Yaitu, sifat lembut yang sangat-sangat lembut. Dan juga, Keano juga baru tau, kalau Prisila adalah orang yang sering memikirkan hal yang orang lain bicarakan tentang dia. Padahal, sebelum menikah, Keano mengira Prisila adalah orang yang tidak peduli sekitar.

Mereka memang sudah lama bersahabat, tetapi Keano baru tau kalau di dalam diri Prisila ada kelembutan yang sangat-sangat membuatnya nyaman. Gadis yang sebelum menikah dia kenal sebagai gadis judes, galak, absurd, menyebalkan, bodo amatan, ternyata juga memiliki hati yang rapuh. Dia akan terus kepikiran tentang hal apapun. Waktu itu, Keano kira dia sudah mengenal Prisila 99,9%. Ternyata, banyak hal yang belum dia ketahui dan baru mengetahuinya baru-baru ini.

Dan yang paling mereka senangi di hubungan mereka selama ini adalah, ketidakcanggungan dan saling terbuka. Keano tidak munafik, Prisila mampu membuatnya merasa menjadi seseorang yang bisa melindungi. Dan Prisila pun merasa sangat di lindungi oleh Keano.

Kehangatan yang selama ini Prisila impikan, akhirnya bisa dia dapatkan juga. Kekosongan yang ada di hari-harinya, akhirnya bisa juga dia isi dengan warna. Keano menjadi sumber kebahagiaannya sekarang.

Dia menunjukkan siapa diri Prisila, bagaimana Prisila, sifat-sifat yang tidak Prisila tunjukkan pada orang lain. Keano menjadi orang pertama yang mengenalnya sangat-sangat dalam. Walupun, masih ada 0,01% tentang dirinya yang belum Keano ketahui.

"Keano Aditama suami satu-satunya yang tersayang ter the best, ayo bangun. Anda harus mencari uang untuk kita makan."

Prisila menguncang tubuh Keano yang terbalut selimut tebal. Selalu saja seperti ini, susah untuk di bangunkan.

"Nanti dulu, Kanjeng Ratu. Lima menit lagi," kata Keano sambil menarik selimut agar menutupi wajahnya.

"Ya udah, gapapa, terserah Ano aja. Tapi inget, ya, waktu itu adalah hal yang berharga. Satu menit aja, mungkin itu bisa ngerubah masa depan. Ano mau karena Ano yang males bangun kayak gini jadi berdampak buruk? Gimana kalau nanti Ano jatuh miskin? Ano bangkrut? Terus Sisil berpaling ke om-om berduit?!"