45| Kecewa

12.7K 1.1K 558
                                    

Ngetik ini sambil play lagu di atas❤

Siap-siap, yuk:(

Sebelum baca kasih aku satu emot di sini dongg😘
Banyak-banyak gak cuma satu aja bulehh

Tarik napas, lalu .....

Selamat membaca❤

"PRISILA!"

Dengan langkah lebar, Keano menaiki tangga menuju kamarnya. Apa yang tadi dia baca membuat emosinya memuncak. Dia benar-benar tidak terima karena Prisila tidak memberitahunya masalah sebesar ini.

Sampai di kamar, Keano melihat istrinya sedang memilih baju. Dengan penuh emosi, dia mendekat, lalu menarik tubuh Prisila agar berbalik.

Prisila berdesis. "Apaan sih, No. Tadi teriak manggil Sisil, sekarang narik Sisil kayak gini. Kasar banget."

Keano menatap tajam ke arah Prisila. "Sisil anggap Ano suami Sisil gak, sih?" tanyanya dengan nada dingin.

Prisila terkekeh. "Ya anggaplah ganteng. Kalau gak anggap, kenapa sekarang Sisil ada disini coba?"

Masih dengan tatapan tajamnya, Keano berdecih. Dia mengangkat ponsel Prisila, menunjukkan isi pesan istrinya dengan Tristan. "Ini yang di sebut nganggep Ano suami. Iya?"

Mimik wajah Prisila berubah. Dia menatap ponselnya dengan wajah pucat, melihat apa yang Keano tunjukkan.

"INI YANG NAMANYA NANGGAP ANO SUAMI, IYA?!" bentak Keano sambil membantingkan ponsel Prisila ke tembok.

PRANG!

Kaget, Prisila memejam. Bentakan dan suara ponsel hancur membuat tubuhnya gemetar. Keano sangat menyeramkan, itu yang di lihat Prisila sekarang.

"Kenapa, Sil?" Keano mencekram bahu Prisila. "KENAPA SISIL BERANI NYEMBUNYIIN HAL INI DARI ANO, HAH?! SISIL MALAH BILANG ANO JANGAN SAMPAI TAU MASALAH INI. KENAPA, SIL?"

Prisila meringis saat merasakan cekraman Keano yang menyakiti bahunya. Ingin teriak, tetapi bibirnya kelu untuk membuka suara.

"Sakit, Sil," Keano melemahkan cekramannya. "Ano disini kayak bukan siapa-siapa buat Sisil, ya? Ano bukan kayak suami Sisil. Masalah sebesar ini, Sisil gak kasih tau ke Ano. Sisil malah kasih tau semuanya ke Tristan, dan bilang kalau Ano gaboleh tau semua ini. Sebenernya yang suami Sisil disini Ano atau Tristan, sih?"

"KEANO!" Prisila menatap Keano tajam. Dia tidak suka dengan kalimat terakhir yang Keano ucapkan. Kalimat itu membuat dadanya tercabik sebagai seorang istri.

"KENAPA, SIL? APA YANG DI UCAPIN ANO BENER, KAN? SISIL SELALU GAK BISA BAGI MASALAH SAMA ANO! SISIL SELALU NYEMBUNYIIN HAL-HAL PENTING DARI ANO! APA SISIL SEGITU GAK PERCAYA DAN GAK NGANGGEP ANO SUAMI SISIL, HAH?" Keano menarik rambutnya sendiri. "Oke, masalah Dafa sama Renara waktu itu Ano sendiri yang gatau, gapapa. Walaupun, Ano sakit karena Sisil gak cerita sama Ano. TAPI SEKARANG APA, SIL? SISIL BERANI-BERANINYA NYEMBUNYIIN MASALAH SEBESAR INI DARI ANO?!"

Dia mengadahkan kepalanya, berusaha menahan sesak yang seperti meremas dadanya. "Baby di perut Sisil anak Ano juga. Dia anak Ano ...." Keano tak bisa menahan air matanya. "Tapi kenapa Sisil nyembunyiin seakan kalau Ano ini bukan siapa-siapa, hah?"

Keano menatap Prisila yang sudah menangis dengan tubuh bergetar hebat. Melihat itu, hatinya mencelos. Lagi-lagi, dia merasa menjadi orang paling bodoh.

Kenapa dia membentak Prisila?
Kenapa dia tidak menahan emosinya?

Tanpa banyak bicara, Keano berbalik, meninggalkan Prisila menuju ruangan tempat dia bekerja. Tindakkanya benar-benar bodoh bukan?

Dia malah meluapkan dan menyudutkan Prisila. Dan itu, membuat rasa sakitnya bertambah.

MENIKAH [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang