12| Perdebatan Malam

16.6K 1.6K 460
                                    

Btw, maaf kemarin gabisa up:( ada urusan beb

JANGAN SIDERS🙂 PLIS, BANGETT
Vote sama komen jangan lupa, ya🤗

Vote sama komen kalian bener-bener berharga buat aku❤

Vote sama komen kalian bener-bener berharga buat aku❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Drttt

Suara dering ponsel, membangunkan Prisila yang baru saja memejamkan mata beberapa saat yang lalu. Segera, dia mengambil ponsel yang ada di bawah bantalnya.

Ternyata pesan dari Tristan, asisten Pribadi Tuan Abisam terhormat--ayahnya.

Tristan

|Nona, Tuan Abisam kembali di larikan kerumah sakit. Dokter bilang, dia terlalu lelah bekerja lagi.

Prisila mendengkus, selalu saja seperti ini. Kenapa si tua bangka itu tidak bisa di beri tahu, kalau umurnya sudah tidak lagi muda.

Prisila segera mengetikkan balasan.

Prisila

Bilangin ke Ayah, sekalian aja durasi kerjanya
Di tambahin, Tris.
Biar mati sekalian|

Setelah menekan tombol kirim, Prisila menyimpan sembarang ponselnya di nakas. Dia menengok sekitar, mencari keberadaan suaminya. Tetapi, dia tak mendapati Keano yang harusnya ada di sebelahnya.

Ini jam 9 malam. Keano kemana?

Prisila menyingkap selimut yang menutupi badannya, lalu dia beranjak dan berjalan ke luar kamar dengan sedikit tertatih. Hari ini adalah hari kelima, dia periode. Perutnya masih terasa sakit, tetapi tidak sesakit kemarin-kemarin.

"No!" panggil Prisila setengah teriak. "Ano dimana?"

"Di sini, Sil!"

Mendengar teriakan dari ruangan yang tak jauh dari tempatnya berdiri, Prisila segera melangkah ke sana. Perlahan, dia membuka pintu dan mendapati suaminya yang sedang sibuk dengan tab di tangannya.

"Lagi apa, No? Ini jam 9 malem, lho." Prisila duduk di sofa yang tersedia di ruangan itu.

"Ano gak bisa tidur, Sil. Jadinya Ano ke ruang kerja aja, lihat surel-surel yang di kirimin karyawan."

Prisila menghela napas, dia beranjak, lalu melangkah mendekati Keano. "Besok lagi liatin kerjaanya, bisa?" Dia menarik tab yang ada di tangan suaminya. "Ini udah malem, bukan waktunya buat kerja."

Keano menatap manik mata Prisila. "Sebentar doang kanjeng ratu, sampai mata Ano ngantuk. Udah itu, Ano tidur, kok."

Prisila menggeleng. "Gak boleh, No. Sisil gak suka, ya, kalau Ano kerja di jam-jam kayak gini. Apalagi besok hari weekend."

MENIKAH [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang