MENIKAH [ Tamat ]

34| Bingung

Untuk siders, di harap sadar. Mencet vote dan juga komen gak susah, kok🙏
Demi kebaikan bersama lho inii

145++vote
400++ komen

"Hati-hati bawa mobilnya, jangan terlalu capean kerja di sana. Jangan lupa kabarin Sisil kalau udah sampe, ya."

Prisila sudah berada di rumah Divia sekarang. Keano harus pergi ke luar kota hari ini sampai tiga hari ke depan. Jadi, dia memilih tinggal di rumah bunda mertuanya karena takut tinggal sendiri di rumah.

"Sisil juga jaga diri baik-baik, ya. Kalau ada apa-apa langsung telepon Ano atau bilang sama Bunda. Jangan lupa makan sama minum air putih yang banyak biar gak dehidrasi. Kalau mual, paksain makan dikit-dikit tapi sering. Jangan sampe gak ada makanan gak masuk karena itu gak baik buat kesehatan. Jangan juga makan keju sama makanan yang gak mateng, ya. Inget kata dokter."

Prisila terkekeh mendengar rentetan hal-hal yang Keano ucapkan. "Iya, sayangku," timpalnya sambil mengusap tangan Keano.

Keano menghela napas. "Males banget kerja, aii. Pengennya diem di rumah sama Sisil aja," rengeknya.

"Kan kalau Ano gak kerja nanti kita gak makan. Lagian Sisil bakal baik-baik aja sama Bunda, kok. Sisil bakal jaga diri baik-baik, kok. Ano tenang aja, jangan terlalu khawatir sama Sisil, oke?"

"Gimana gak khawatir, sih, cinta. Ano tuh berat banget ninggalin Sisil. Tapi, mau gimana lagi? Ano punya tanggung jawab buat kantor," kata Keano sambil mengusap rambut istrinya lembut. "Besok Sisil ke dokter bareng Bunda?"

"Sisil bakal jaga diri baik-baik kok. Lagian cuma tiga hari doang, No. Gak lama. Kata Ano kan harus berpikiran positif biar semuanya baik-baik aja. Ada Bunda yang bakal jaga Sisil kok." Prisila tersenyum manis. "Besok Sisil ke dokter minta anterin Bunda. Janji gak bakal keluar sendirian, deh. Sisil tau apa yang Ano takutin. Tapi tenang aja, Sisil bisa jaga diri."

Keano tersenyum samar, lalu mengecup kening istrinya lembut. "Sekali lagi, jaga diri yang baik. Jangan terlalu lengah, jangan juga terlalu banyak pikiran. Tiga hari lagi Ano bakal jemput Sisil. Besok ke dokter, tanyain apa aja yang pengen Sisil tau atau keluhan Sisil, oke?"

Prisila mengangguk. "Seneng deh kalau Ano jadi bawel gini," katanya sambil terkekeh. "Jadi gamau cari suami baru."

Keano mendelik. "Suami baru, suami baru. Jangan ah, Ano aja udah cukup buat Sisil. Sisil juga udah cukup buat Ano. Cukup kita aja, jangan ada yang lain."

Prisila menggeleng. "Wah parah, masa anaknya di lupain, sih! Gak cuma kita aja atuh. Kan nanti ada anak kita."

Keano tertawa, dia berjongkok, mensejajarkan wajahnya dengan perut Prisila. "Gak dong, mana ada Papa lupain kamu, kan, ya? Jangan nakal di perut Mama, ya, dek. Jangan buat Mama mual sama lemes, ya. Kasian."

Prisila mengusap rambut Keano sambil tertawa. Sangat menyenangkan sekali saat Keano mengobrol dengan perutnya. Itu membuatnya bahagia.

"Adeknya masih 9 minggu, mana bisa nakal. Besok Sisil mau tengokin dia."