19| Amarah

14.9K 1.5K 455
                                    

UNTUK YANG SIDERS, DI MOHON KERJASAMANYA! VOTE SAMA KOMEN SANGAT BERHARGA UNTUK KELANGSUNGAN CERITA❤

PENCET TOMBOL SEBELAH KIRI BAWAH, TERUS KOMEN DI KOLOM KOMENTAR

TIDAK SUSAH❤

PART INI PANJANG✨SPESIAL BUKAN KALIAN SEMUA, SEKALIGUS PERMINTAAN MAAF AKU KARENA KEMARIN GAK UPDATE❤

Untuk next 110++ vote dan 400 komentar deh

"Gila, udah kayak suami istri goals banget gak sih, kita?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gila, udah kayak suami istri goals banget gak sih, kita?"

Prisila dan Keano berdiri di depan kaca yang menampilkan perawakan mereka berdua. Celetukkan Prisila, berhasil membuat Keano terkekeh dan merangkul tubuh istrinya lebih erat. Sekarang, keduanya sudah siap pergi ke acara tunangan anak tante Mia dengan baju batik warna putih bermotif hijau.

"Make up Sisil gak berantakkan, kan, No?" Prisila berjinjit, mendekatkan mukanya ke mata Keano.

"Udah cantik kok sayangku," ucap Keano sambil menangkup kedua pipi istrinya gemas.

"Aiii, jangan di pegang-pegang gitu, atuh, sayang!" Prisila menjauhkan tangan suaminya sedikit kasar. "Nanti rusak make up nya kumaha?"

Keano terkekeh. "Make up ulang lah."

Prisila melayangkan tatapan tajam ke arah suaminya. "Tuan pikir mendempul muka dan memberikan bubuk warna itu mudah?" Prisila sedikit mendramatisir suasana dengan menunjuk-nunjuk wajahnya.

"Mau berangkat sekarang atau debat dulu, nih?" Keano bertanya. Selalu seperti ini jika mereka akan pergi bersama.

Prisila kembali menatap pantulannya di kaca. "Berangkat aja deh. Debat sama Ano bisa bikin Sisil jadi orang yang emosian. Padahalmah, jiwa raga Sisil tuh anggun, lembut, cewek idaman banget, lah."

Keano memutar bola matanya malas sambil merangkul dan menarik tubuh istrinya keluar kamar. "Jangan banyak ngomong kanjeng ratuku, mending berangkat aja langsung."

Prisila terkekeh, dia mengambil tas kecil berwarna putih yang tergeletak di nakas. Setelah itu, menyusul Keano yang berjalan beberapa langkah di depannya.

"Rumah tante Mia gak jauh dari sini, kan?" tanya Prisila setelah masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengamannya.

"Enggak, Sil. Rumahnya cuma beberapa menit dari sini kalau naik mobil," jawab Keano sambil menyalakan mesin mobilnya. Setelah itu, melaju meninggalkan pekarangan rumah mereka.

Ternyata benar, hanya butuh waktu sepuluh menit untuk mereka sampai di rumah tante Mia. Katanya, acara tunangan hanya di hadiri oleh kerabat dekat saja. Jadi, acaranya hanya di kalukan di rumah.

"Bunda Divia udah ada di dalem, kah?" tanya Prisila setelah mereka keluar dari mobil.

Keano merangkul tubuh Prisila. "Kayaknya udah, deh. Ini udah jam setengah tujuh, berarti acaranya bakal di mulai bentar lagi."

MENIKAH [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang