03| Istri Bidadari

29.3K 2.5K 366
                                    

Jangan lupa vote sama komen cinta!
Cek typo

Jangan lupa vote sama komen cinta!Cek typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ano suami satu-satunya Sisil, yuhuuu!"

Prisila berteriak dari luar kamar sambil memeluk pintu. Dia sedang menunggu Keano yang mandi dan berganti pakaian. Karena malam ini, Keano akan mengajaknya jalan-jalan dan jajan sepuasnya.

"Kela, geulis, kanyaah akang!" Keano balas teriak dengan bahasa sunda. (Artinya: Tunggu, cantik, kesayangan abang.)

Menghela napas, Prisila membuka pintu kamar. Ternyata, suaminya itu sudah berpakaian lengkap, hanya saja dia terlihat sedang mencari sesuatu.

"Cari apa?" tanya Prisila sambil berjalan mendekati suaminya.

"Cari pelumas rambut, di taronya dimana, ya?" Keano malah bertanya balik.

"Kemarin kan pelumas rambut anda habis, Kakanda," jawab Prisila sambil memutar bola matanya malas. Bisa-bisanya Keano pikun di usia muda.

"Ck, lupa saya Adinda." Keano menepuk keningnya. "Ya udah, ayolah berangkat. Gak usah pake pelumas aja rambut Kakandanya."

Prisila terkekeh, kenapa obrolannya dengan sang suami selalu membuat dia tak henti-hentinya tersenyum.

Keano merangkul bahu Prisila erat, lalu berjalan keluar rumah. Dia sudah mengeluarkan mobil dari bagasi dari sejak tadi. Jadi mereka tinggal berangkat saja.

"Ayo masuk istriku," kata Keano sambil membuka pintu mobil untuk Prisila.

Prisila tersenyum tipis. "Makacii suami Sisil yang ganteng dan kaya raya."

Keano menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terkekeh, lalu setelah Prisila masuk kedalam mobil, dia juga menyusul istrinya masuk.

"Mau jajan apa, Sil?" tanya Keano sembari menghidupkan mobilnya.

"Jajan suami baru," celetuk Prisila.

"Ya udah ayo, di mana di jualnya? Gue juga sekalian mau beli istri baru, nih," timpal Keano sambil menaik turunkan alisnya.

Prisila mendengkus. "Di alun-alun mars! Gue mau cari suami yang lebih kaya dari lo, lebih ganteng dari lo, sangat kalem, pekaan, gak menyebalkan!" katanya Pedas.

"Oke! Gue juga mau cari istri baru yang gak bobrok, gak judes, lebih cantik dari lo, lebih semok dari lo. Lebih apapun dari lo. Kayaknya banyak deh yang lebih kayak lo," timpal Keano tak kalah pedas.

Jleb.

Perkataan Keano mampu membuat Prisila diam tak berkutik. Apa katanya? Yang lebih dari Prisila banyak? Ah, mulut Keano benar-benar pedas.

Prisila memilih diam, dia memasang sabuk pengamannya, lalu bersandar di kursi mobil dengan nyaman. Tak lupa, dia juga menengok ke arah jendela agar Keano peka kalau dia sedang marah.

MENIKAH [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang