Extra part 1

16.3K 1.1K 346
                                    

KANGEN GAKK? ><

Jangan lupa vote komen guys
Biar aku kasih extra part

Jangan lupa vote komen guysBiar aku kasih extra part

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kashiyla, ayo."

Kashi yang terduduk di sofa, menggelengkan kepala. "Gamau."

Prisila menghela napas. "Papa nanti nyusul ke rumah Tante Ary, Sayang. Sekarang, Kashi berangkat duluan sama Mama naik taksi online," katanya sambil mendudukkan badan di sebelah Kashi.

"Gamau, Mama. Kaci mau baleng cama Papa. Papa halus jemput kita." Kashi menatap Mamanya dengan tatapan galak.

"Papa nyusul Sayang ...." Prisila masih mencoba membujuk.

"Gamau! Kaci mau baleng Papa!"

Lagi, Prisila menghela napas. Sifat keras kepala Prisila dan Keano menurun pada putrinya ini. Kalau sudah seperti ini, akan sulit untuk Prisila membujuk Kashi.

Perlu diketahui, Kashi sangat-sangat menempel dengan Keano. Papanya selalu bisa membuat dia menjadi seorang putri kecil yang penurut. Berbeda jika dengan Mamanya, Kashi penurut sepertinya hilang sesaat.

"Ya udah, Mama bilang sama Papa, kalau si cantik ini gamau pergi duluan bareng Mama."

Kashi mendelik. "Kaci mau baleng sama Papaa belangkatnya!"

Prisila beranjak, mengambil ponsel yang sudah dia simpan di tas yang akan dia bawa pergi. Putrinya ini tidak akan menurut jika tidak di bujuk oleh Keano sendiri.

Panggilan pertama, Keano tidak menjawab. Panggilan kedua, Keano tidak menjawab juga. Saat panggilan ketiga, barulah telepon tersambung.

"Ada apa, Sayang? Udah berangkat kerumah Ary, kah? Ano masih ada kerjaan sedikit lagi nih. Nanti nyusul, ya."

Prisila mendengkus. "Boro-boro berangkat. Nih, anak kamu gamau berangkat kalau gak bareng sama papanya. Padahal udah Sisil bilang kalau Ano nyusul."

Terdengar kekehan dari balik telepon. "Bujuk Sayang. Pasti mau kok."

"Mau apanya, heh. Perlu di inget, ya, anakmu itu susah di bujuk kalau bukan sama Papanya. Udah Sisil bujuk dari tadi, cuma dia gak respon apa-apa. Malah Sisilnya di galakin sama dia."

"Alihin ke panggilan video, ya. Biar Ano yang bujuk Kashi," kata Keano yang terdengar tertawa.

Prisila langsung mengalihkan panggilan ke video dan berjalan kembali mendekati putrinya yang masih terududuk di sofa dengan boneka di tangannya.

"Papa mau ngomong, nih," kata Prisila sambil menyodorkan ponselnya.

Mendengar kata 'Papa', Kashi langsung menoleh dengan memasang wajah girang. Segera, dia mengambil ponsel Mamanya untuk melihat wajah Papanya di layar.

"Papa, Kaci mau belangkatnya baleng cama Papa," kata Kashi to the point.

"Sayang, berangkatnya duluan sama Mama, ya? Papa masih kerja. Kalau bareng sama Papa, nanti dateng ke rumah Tante Ary-nya kemaleman. Kashi kan mau liat baby Fiku."

MENIKAH [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang