MENIKAH [ Tamat ]

41| Kunjungan

Hai sayangku😘

Kasih emot ❤ yang banyak di sini dong

Jangan jadi siders ya sayang! ><

Selamat membaca sayang❤👄

Dia menghapus air mata yang sedari tadi terus mengalir padahal dia tidak ingin menangis. Semuanya terlalu mengagetkan untuk Prisila. Bagaimana bisa kakak kandungnya sendiri melakukan ini.

Dia beranjak dari sofa, melangkah menuju kamar untuk bersiap pergi menemui kakaknya. Mau bagaimana pun, Prisila harus tau alasan kenapa David melakukan ini.

Beberapa menit berlalu, akhirnya Prisila selesai bersiap. Dia mengambil ponsel untuk bertanya pada Tristan di mana keberadaan kakaknya sekarang.

Prisila

Tris, tau ga bang David ada di mana skrng? |

Setelah mengirim pesan itu, tak lama tanda terkirim berubah menjadi tanda sudah di baca. Tristan pasti akan segera mengetik balasannya.

Tristan

| Tuan David ada di rumah nyonya. Hari ini, Tuan Abisam dan nyonya Ayumi menyuruh Tuan David dan Nona Akilla berkumpul.

Prisila tersenyum getir. Ada apa ini? Kenapa hatinya yang sakit menjadi tambah sakit? Bayangkan, jika kalian ada di posisi Prisila sekarang saat mengetahui semua anggotanya berkumpul.

Padahal, ini adalah hal yang sangat jarang terjadi. Tetapi kenapa dia tidak di ajak terlibat? Apa dia benar-benar sudah tidak di anggap di keluarganya?

Entahlah, pernyataan itu belum dia dengar dari mulut kedua orang tuanya. Sebanyak dan sepedas apapun mereka mengatai Prisila, kata-kata tidak di anggap sepertinya belum pernah dia dengar.

Menghela napas, Prisila mengambil tas putih kecilnya untuk menyimpan ponsel dan juga dompet. Dia memasan taksi online untuk pergi ke rumah Kavithala sekarang juga.

Ini adalah momen yang pas untuk membuat semuanya panas bukan?

Bukan, Prisila bukan bertindak jahat dengan mengacaukan keluarganya yang sedang berkumpul. Dia hanya ingin memberitahu pada mereka, kalau mereka punya satu putri yang selalu menjadi incaran untuk di cerca. Ah, tak lupa, Prisila juga akan menanyakan alasan kenapa seorang David Kavithala mengotori namanya dengan melakukan hal yang hampir membahayakan adiknya sendiri.

Sudah cukup dirinya di pandang tidak berguna oleh mereka. Sekarang, saatnya membuktikan diri kalau semua itu hanya omong kosong.

Dia berguna dengan caranya sendiri.

________________

Prisila sudah berada di depan bangunan besar yang menjadi tempat tinggal keluarganya. Sebelum masuk, dia berusaha menetralkan degup jantungnya yang menggila. Barulah, setelah itu dia berani menekan bel rumah.

Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan menampilkan salah satu pelayan yang pasti sudah tahu siapa Prisila. Pelayan itu membungkukan badan, memberi hormat pada Prisila dan di balas senyum tipis olehnya.

Tanpa menunggu lama, dia melangkah masuk dan berjalan ke arah ruang keluarga yang pasti di tempati oleh keluarganya untuk berkumpul. Dan benar saja, saat sudah dekat, dia bisa melihat empat orang yang duduk sambil mengobrol.