Lan Wangji telah menghabiskan waktu tiga hari untuk merawat ayahnya yang tidak bisa bergerak di asrama tabib Wen. Dia sebenarnya sangat ingin memindahkannya ke Jingshi dari hari kedua ayahnya berada di sana. Tapi dia tidak bisa mempercayai orang-orang dalam sektenya. Dia takut sesuatu hal buruk terjadi saat dia sedang berada di kelas. Jadi dia memutuskan untuk merepotkan Wen Qing merawat Qingheng-Jun. Dia telah berjanji akan memberikan tabib Wen bayaran yang setimpal. Termasuk jika suatu saat keluarga Wen Qing membutuhkan pertolongan yang tidak terduga dikemudian hati. Wen Qing menatapnya aneh saat dia mengucapkan itu.
Lan Xichen datang di hari ketiga saat waktu menjelang makan malam. Senyumnya yang secerah matahari menghangatkan hati Wangji yang suram. Bersamaan dengan kabar bahwa para pelaku kejahatan ayahnya sudah dicopot haknya sebagai penatua dan menjadi tahanan rumah di wilayah pinggiran Gusu. Sepertinya kakaknya memaksa mereka melakukan pengasingan jika dilihat dari penjelasannya yang singkat.
"Kita akan pindahkan ayah ke Hanshi setelah masuk jam malam."
Lan Xichen, Wangji dan pamannya sudah berunding mengenai tempat merawat Qingheng Jun. Sesuai kesepakatan, mereka akan merawat Ketua Sekte Lan di kediaman Xichen. Awalnya Lan Wangji menyarankan Jingshi karena lebih tenang. Tapi tempat itu jauh dari mana-mana terutama balai pengobatan. Wangji juga tidak suka terlalu banyak orang luar mengakses kediamannya, walau tabib sekte sekalipun.
Saat bel jam sembilan datang, mereka bersiap. Qingheng Jun dibalut jubah sedemikian rupa. Lan Wangji mengangkat tubuh ayahnya dengan posisi seperti membawa pengantin. Lan Xichen pamit pada Wen Qing dan juga berterima kasih. Setelah Qingheng Jun pindah ke Hanshi, tugas Wen Qing akan dipindahkan pada tabib sekte Lan. Wen Qing memberikan beberapa catatan untuk mengenai keadaan Qingheng Jun sebagai acuan tabib selanjutnya.
"Maaf kami telah banyak merepotkan Anda."
"Tidak apa-apa. Sudah tugas saya merawat orang yang sakit. Saya mohon maaf juga tidak bisa berjanji untuk merahasiakan keadaan Ketua Sekte Lan pada Wen-Zongzhu. Tangan saya terikat."
"Saya mengerti."
Sudah menjadi konsekuensi jika Wen Ruohan akan mengetahui hal ini. Apalagi keponakannya sendiri yang merawatnya. Lan Xichen tidak bisa menyalahkan Wangji yang memilih mendatangi Wen Qing untuk menolong ayah mereka. Keadaan sekte sedang tidak bagus sejak ibu mereka meninggal dan semakin buruk saat kejadian ini muncul. Pasti Wangji sangat takut jika ada orang lain yang menjadi suporter para penatua keji itu. Khawatir jika salah satu tabib dalam sektenya ada yang berkhianat dan sengaja melakukan malpraktik.
Mereka tiba di Hanshi dalam waktu singkat. Wangji meletakkan ayahnya pada tempat tidur kakaknya. Wajah dinginnya menatap sendu ayahnya. Setelah tiga hari warna kulit ayahnya sudah lebih baik. Tapi masih jauh dari kata sehat. Perjalanan untuk sembuh masih panjang.
"Xiongzhang, apa mereka benar-benar tidak akan kembali?"
Lan Xichen tersenyum dengan lembut.
"Tenang Wangji. Aku sudah pastikan itu."
"Bagaimana dengan yang lain?"
Dengan penatua lain yang tidak pernah memperdulikan mereka?dengan orang-orang yang hanya ingin membunuh dan menghancurkan mereka? memanfaatkan mereka? kata-kata itu tidak langsung diucapkan tapi kakaknya mengerti itu. Wangji sedang sangat tidak tenang. Ketakutan masih terlihat di wajah datar Wangji, terutama pada mata emasnya.
Lan Xichen mendudukkan diri di sebelah adiknya yang masih tidak mau melepaskan tangan ayah mereka. Dia merengkuh bahu adiknya dan menariknya dalam pelukan hangat. Xichen mengelus rambut Wangji dengan gestur menenangkan. Tubuh Wangji menjadi rileks. Gestur kecil ini selalu ampuh untuk menenangkan badai dalam hatinya. Dia merasa kembali menjadi anak kecil, padahal umurnya sudah pasti lebih tua dari umur kakaknya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Mess Up With HanGuang Jun
FanfictionGambar cover by IG: @narumi_febrian Edit cover by me with Canva.com Jangan comot cover saya ya. Saya commision khusus untuk fanfic ini. Lan Wangji, sang HanGuang Jun ternama yang di kenal dunia kultivasi sebagai seorang kultivator kuat yang menjunju...