20

2.3K 259 46
                                    

Lan Wangji berada di Burial Mounds sampai keluarga Jiang pergi. Dia tidak mau membiarkan Wei Ying bersama keluarga itu dengan menempelinya ke mana-mana. Dia tahu kalau lengah sedikit saja, entah Jiang Fengmian, Madam Yu atau Jiang Wanyin akan memojokan Wei Ying. Tidak peru dibayangkan apa yang akan mereka lakukan. Semua pasti berniat buruk.

Tiga hari setelah diskusi terakhir akhirnya keluarga Jiang dan sisa orang-orangnya pergi. Mereka menuju Qinghe dengan berjalan kaki. Wei Ying membekali mereka dengan pakaian berwarna umum seperti coklat dan hitam. Tapi Yu Ziyuan terlalu tinggi harga dirinya untuk memakai pakaian yang bukan ungu. Dia hanya mau memakai jubah coklat untuk menutupi pakaian ungunya. Lan Wangji tidak peduli kalau sifat keras kepala wanita itu akan membuatnya tertangkap pasukan Wen. Lan Wangji malah berharap dia sungguh tertangkap. Dengan begitu berkurang satu orang yang menyakiti Wei Ying.

"Aku juga harus pergi." Lan Wangji akan sedikit berputar sebelum kembali ke sektenya. Dia ingin membantu sekte-sekte kecil lain sekalian mempersuasi mereka untuk ikut Sunshoot Campaign.

"Kau harus jaga diri jangan sampai tertangkap. Kita bertemu kembali di Qinghe. Aku akan sangat merindukanmu." katanya sambil mengerucutkan bibir.

"Mn. Wei Ying juga. Akan rindu Wei Ying."

Lan Wangji mencium kening Wei Wuxian. Sangat lembuh dan hangat membuat Wei Wuxian meleleh. Dia tersenyum lebar dan mencuri ciuman di pipi. Mereka berpisah untuk sementara dengan hati hangat.

..............................................................................................................................

Lan Wangji memikirkan banyak hal selama di perjalanan. Terutama masalah kalau time travel yang dia lakukan mengubah banyak hal. Kerusakan dimensi yang menyebabkan musuh baru datang ke sini. Musuh yang Lan Wangji tidak tahu kekuatannya.

"Bai Wuxiang adalah Ghost King dengan sebutan bencana berpakaian putih. Dianxia tidak pernah menceritakan kekacauan apa yang dibuatnya. Tapi Hua Cheng sangat membencinya. Bai Wuxiang yang membuat Dianxia sengsara dalam kehidupan dewanya." Wei Wuxian bercerita. "Dianxia bilang dia sangat manipulatif. Jangan sampai kau mendengarkan perkataannya. Akal sehatmu akan dipermainkan olehnya."

Lan Wangji berharap Bai Wuxiang ini tidak berkomplotan dengan Wen Ruohan. Satu orang tirani Wen itu saja sudah merepotkan. Kalau ditambah lagi, double repotnya.

Beberapa hantu dengan resentment rendah menghadangnya. Lan Wangji menyelesaikan mereka dengan kibasan bichen. Dalam waktu singkat hantu-hantu itu lenyap. Lan Wangji mempercepat langkah. Dia tidak boleh menunda perjalanan karena terlalu lama memikirkan banyak hal.

Lan Wangji berhasil sampai di Gusu pada hari ketiga. Pamannya menyambutnya di depan. Mereka belum bisa kembali menguasai Yunshen sepenuhnya karena masih ada pasukan Wen yang berjaga.

"Wangji."

"Salam Paman." Mereka berjalan masuk bersisian.

"Bagaimana perjalananmu Wangji?" Pamannya bertanya.

"Baik paman."

Begitu masuk ke ruangan Qinghengjun, talisman kedap suara langsung dipasang. Lan Wangji tahu walau Talisman itu tidak ditempel, kakaknya sudah menempelkan talisman itu di berbagai sudut ruangan. Ditempelkan di tempat tidak terlihat agar tidak mencurigakan.

"Wangji, kau sudah kembali."

Lan Xichen tersenyum lembut menyambutnya. Dia duduk di samping ayah mereka. Qingheng-jun duduk dalam diam dan punggung yang tegak. Lan Wangji tidak akan penasaran kalau kakaknya melakukan sesuatu di kolong meja.

"Mn."

Teh disuguhkan. Teh yang mereka miliki bukan kualitas tinggi seperti yang biasa mereka minum. Tapi untuk keadaan ini adalah hal terbaik yang mereka punya.

Don't Mess Up With HanGuang JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang