25

1.5K 157 11
                                    

Lan Wangji berdiri di samping Wei Wuxian, menghiraukan tatapan bingung yang dilontarkan Ketua Sekte Jiang. Dia memberi hormat dan berpura-pura tidak menyadari tatapan aneh itu. Hal itu sangat mudah dilakukannya karena wajah datarnya.

"Apa gerangan kepentingan Tuan Muda Kedua Lan kemari?"

"Ikut." jawab Lan Wangji singkat.

Wei Wuxian menahan tawanya. Dia tahu Lan Wangji ingin sinis dengan caranya. Wei Wuxian dapat merasakan Lan-Zhannya tidak menyukai Ketua Sekte Jiang dan ingin sarcas padanya.

"Maaf tidak mengabarkan lebih dulu   Ketua Sekte Jiang. Tapi Tuan Muda Lan ingin ikut dalam ekspedisi ini. Tuan Muda Lan orang yang kompeten. Dia cukup mengenal area Yunmeng juga jadi saya pikir itu tidak ada salahnya Tuan Muda Kedua Lan ikut." Wei Wuxian mengatakannya dengan begitu ceria.

Kata-katanya begitu masuk akal hingga sulit untuk dibantah. Dalam perang ini siapa yang tidak mengetahui kemampuan Tuan Muda Kedua Lan. Dia begitu diandalkan. Sangat berbeda dengan Jiang Cheng yang nyaris tidak bisa melakukan apa-apa.

"Tapi orang-orang yang akan berangkat sudah ditentukan. Aku rasa kemampuan Tuan Muda Kedua Lan masih dibutuhkan di tempat lain. Lagipula ini haya pengecekan. Tidak perlu banyak orang"

Jiang Fengmian masih berusaha untuk membuat Lan Wangji tidak ikut. Keikutsertaannya akan merusak rencananya. Dia ingin menggunakan kesempatan ini untuk mendekati Wei Wuxian. Anak itu mungkin tidak bisa kembali ke Sektenya. Tapi jika dia bisa mendapatkan lagi kepercayaannya, mereka bisa dekat. Mungkin bahkan membuat Wei Wuxian menjadi sworn brother Jiang Cheng. Dengan begitu putranya tidak akan lagi direndahkan sekte lain.

"Aku ikut." Tegas Lan Wangji tanpa membuat alasan lain.

"Kami sudah memiliki cukup orang Tuan Muda Kedua. Jika terlalu banyak juga tidak baik."

"Aku tidak melihat ada masalah dengan itu."

Suara dingin Master Luo membuat semua orang berpaling.  Pria berpakaian hitam tersebut memberikan aura intimidasi yang kejam. Tubuhnya tidak setinggi Jiang Fengmian. Namun dengan intimidasi seperti ini mereka tahu siapa yang memiliki kultivasi lebih tinggi.

Luo Shizun menegakkan kepalanya.

"Dia bukan kepala kosong. Lebih berguna dari pada ketua sekte bermulut nyaring yang kau ajak." Maksudnya pada Yao sekte.

Orang yang disebutkan merasa telinganya gatal.

"Bahasa Anda terlalu kasar Master Luo."

Jiang Fengmian berusaha tersenyum kalem. Dia sebenarnya setuju dengan master Luo. Tapi tetap saja orang yang dijelekkan itu masih seorang ketua sekte.

"Aku hanya mengatakan fakta. Maaf jika itu menyinggung temanmu, Ketua Sekte Jiang." sarkasnya diakhir.

Baginya jabatan ketua sekte semakin tidak berarti. Orang-orang sekarang mendapatkannya dari garis keturunan. Tidak melihat bahwa orang tersebut bodoh, gila atau menjijikan. Jika ketua sekte diputuskan dengan menunjuk orang paling kuat dan berbakat dalam sekte mereka, pastilah makhluk semacam Jin Guangshan dan Yao itu lebih bermartabat.

Hell, bahkan makhluk Jiang Fengmian ini juga tidak pantas menjadi ketua sekte. Dia terlalu lemah dan tidak punya tulang belakang yang keras. Mana ada seorang Ketua Sekte di era patriarki ini takluk sama wanita tidak bermoral.

Sungguh kenapa generasi ketua sekte ini tidak ada yang benar.

Qingheng-jun terlalu terbelit oleh aturan sektenya sendiri. Dia takut menjadi pemberontak. Baru sekarang saja dia berulah. Bukannya tambah benar malah tambah menjijikan. Memangnya seorang Luo Yunxi tidak tahu riwayat incest keluarga itu. Biksu gunung katanya, cuih!

Don't Mess Up With HanGuang JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang