"Apa kau Wei Wuxian, Wei Ying? Putra dari Cangse Sanren dan Wei Changze?"
Semua mata melihat ke arah Jiang Fengmian dan Wei Wuxian bergantian. Wei Wuxian tersenyum di depan mereka. Tapi bagi Lan Wangji, dia tahu bahwa senyum itu adalah senyum yang dipaksakan. Terbukti dari tarikan bibirnya yang kaku dan matanya yang tidak menyipit. Lan Wangji tidak mengerti kenapa reaksi Wei Ying seperti ini.
"Iya benar tuan, itu saya."
Lan Wangji bisa melihat di sudut matanya perubahan ekspresi dari pamannya. Bibirnya tertekuk dan alisnya mengernyit. Mungkin pamannya langsung berasumsi bahwa Wei Yingnya akan sama dengan mendiang Cangse Sanren.
Wangji memfokuskan kembali dirinya pada Jiang Fengmian di depan mereka. Raut wajahnya terlihat cerah, tapi juga terharu. Matanya lembut dan penuh kerinduan.
"Wuxian."
Jiang Fengmian langsung memeluk Wei Ying. Semua orang kaget. Mata Jiang Cheng membesar dan mulutnya terbuka. Dia akhirnya menyadari bahwa orang berkuncir dengan pita merah itu adalah seseorang yang pernah datang ke rumahnya. Seseorang yang menghilang malam itu.
"Syukurlah... syukurlah kau masih hidup." Jiang Fengmian membenamkan wajahnya pada bahu Wri Wuxian.
Wajah terkejut Jiang Cheng langsung berubah suram. Matanya menatap sedih dan juga iri. Ayahnya-Jiang Fengmian tidak pernah memperlihatkan afeksi padanya, apalagi memeluknya. Dia menatap tajam. Siapa dia orang tanpa nama yang berhasil mengambil afeksi ayahnya seperti ini.
"A-xian, ini paman Jiang. Apa kau ingat? Aku dulu membawamu ke Lotus Pier saat kau masih kecil." ujarnya sambil menatap Wei Wuxian dan menangkup wajahnya. "Kemana saja kau selama ini nak? Kami mencarimu ke mana-mana."
Wei Wuxian terlihat ingin membuka mulut dan mengatakan sesuatu. Tapi dia menutupnya lagi. Wajahnya seperti orang yang ingin menangis. Hati Lan Wangji sakit. Dia ingin segera menarik Wei Ying ke tempat lain dan menenangkannya. Entah kenapa firasatnya mengatakan ada yang tidak beres di sini.
"Ah, aku ingat sekarang. Kau adalah ayah dari anak yang menakut-nakuti Dashixiong kami. Mengancamnya dengan anjing!" ujar Feiyu cepat. Dia mendekat ke arah seniornya.
"Tolong maafkan putraku. Saat itu dia tidak bersungguh-sungguh."
"Hah, tidak bersungguh-sungguh? Dia membuang bantal dan selimut dashixiong kami dari kamarnya dan berteriak dengan kata-kata kasar." ketus Feiyu.
Jiang Cheng yang merasa dituduh sebagai penjahat langsung berteriak.
"Apa yang kau tahu! Memangnya kau ada di sana! Lagipula kau siapa bicara seenaknya seperti itu.!"
Feiyu yang sekarang mengalihkan perhatiannya pada Jiang Cheng menggeram marah. Tangannya mengepal hingga kukunya menekan telapak tangannya dengan keras.
"Jiang-Zhongzu. mohon maaf, tapi tolong lepaskan Dashixiong kami. Anda membuatnya tidak nyaman." Shen Wei berkata lembut tapi juga penuh penekanan.
Setelah Shen Wei mengatakan hal itu, Lan Wangji langsung melihat ke arah Wei Ying. Wajahnya menunduk, bibirnya digigit. Walau hanya sedikit, Lan Wangji tahu jika tubuh Wei Ying gemetar. Kedua tangan Jiang Fengmian masih memegang lengan Wei Ying sedikit keras. Lan Wangji tanpa peduli menarik Wei Wuxian ke sisinya. Kemudian memposisikan tubuhnya di depan Wei Ying. Satu tangannya memegang tangan kekasihnya lembut memberi pesan bahwa ada dia di sini. Wei Ying tidak boleh takut.
"Lan er-Gongzi" ujar Jiang Fengmian.
"Wangji!" tekan Lan Qiren.
Lan Xichen tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Tapi atmosfer di udara menjadi berat dan menyesakkan. Dia prihatin terhadap adiknya yang memberikan tatapan tidak suka pada Ketua Sekte Jiang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Mess Up With HanGuang Jun
FanfictionGambar cover by IG: @narumi_febrian Edit cover by me with Canva.com Jangan comot cover saya ya. Saya commision khusus untuk fanfic ini. Lan Wangji, sang HanGuang Jun ternama yang di kenal dunia kultivasi sebagai seorang kultivator kuat yang menjunju...