23

1.5K 207 43
                                    

"Wen Ruohan menarik pasukannya mundur dari Langya dan Jiangling."

Kabar itu diumumkan pada pertemuan strategi  pagi. Beberapa jam setelah pertempuran terakhir yang menewaskan Wen Xu.

"Itu kabar baik! Wen Ruohan pasti menyadari aliansi kita sangat kuat! Dia sampai lari menarik pasukan!" Yao Zhongzu seperti biasa membuka mulut besarnya. "Ketua Sekte Jiang, Anda bisa mengambil alih Lotus Pier jika seperti ini!"

Jiang Fengmian tersenyum tipis. Jika benar Wen Ruohan menarik pasukan dari sana, dia bisa kembali merebut Lotus Pier. Walau begitu dia tahu tempat itu tidak akan sama seperti sebelumnya. Setidaknya dia dapat kembali ke rumah.

Para sekte kecil yang berasosiasi dengan Yunmeng Jiang juga langsung bersuka cita. Mereka bisa mengambil kembali tanah mereka. Semangat mereka naik ingin segera pergi dan merebut kembali milik mereka.

Berbeda dengan orang yang berhati-hati seperti sekte Lan. Qinghengjun mungkin belum lama keluar dari pengasingan. Namun dia tidak buta. Lan Xichen setiap malam akan bicara dengannya masalah politik sekte setiap dia berkunjung sebelum menuntunnya dalam hasrat menggelora. Putra sulungnya membuat strategi untuk mempersiapkannya menghadapi pihak luar karena dia tidak bisa andil lebih banyak.

"Ini kabar gembira, namun juga hal yang tidak biasa. Wen Ruohan bukan tipe orang yang mudah menyerah. Saya rasa kita harus berhati-hati." Qinghengjun berkata.

Qinghengjun mengatakannya dengan lembut. Namun pandangan mata semua orang kepadanya berubah tidak senang. Sangat tidak sopan. Mungkin karena Qinghengjun sudah lama tidak berada di dunia kultivasi, orang-orang tidak segan padanya.

"Saya setuju dengan perkataan Ketua Sekte Lan. Rasanya aneh kalau Wen Ruohan tiba-tiba menarik pasukan dari dua tempat yang menguntungkannya." timpal Wei Wuxian tenang.

Dia jarang bicara di dalam forum. Namun kondisi ini terlalu penting untuk tidak dikatakan. Dia tidak suka orang-orang dibodohi oleh kemenangan semu ini.

"Siapa kau?" ketus seorang ketua sekte. Wei Wuxian tidak pernah mencoba mengingatnya.

"Wei Wuxian dari Yiling Wei." Senyumnya tipis.

"Aku tidak pernah dengar. Kau pasti sekte kecil." komentar seorang tanpa nama.

Wei Wuxian tidak mengubah ekspresinya. Dia masih tersenyum menampilkan kesan karismatik yang lembut. Lan Wangji cemberut. Dia tidak tahu harus kesal karena orang itu mengejek Wei Ying atau kesal karena kekasihnya terus tersenyum pada orang yang tidak seharusnya.

"Sa.."

Luo Yunxi mencengkeram erat pergelangan tangan Wei Wuxian. Lan Wangji melihat Wei Ying menutup mulut lagi. Apapun yang ingin dia katakan ditelan kembali. Lan Wangji tidak suka tidak bisa melihat Wei Ying beraksi membagikan pemikirannya. Tapi dia paham Sekte Wei sedang mencoba menjadi low profile agar jauh dari radar orang-orang.

"Pemikiran Ketua Sekte Lan tidak salah. Ini bukan tipikal Wen Ruohan sama sekali. Wen Ruohan yang biasa akan terus menggempur musuhnya apapun yang terjadi. Jumlah pasukan mereka masih sangat banyak jadi tidak ada alasan untuk menarik orang sekarang." Deng Lun berbicara.

Selama pertarungan sekian bulan ini Deng Lun menjadi salah satu orang yang disegani. Kemampuannya dalam menjagal musuh tanpa ampun. Postur tubuhnya yang tinggi dan armor berat yang digunakan membuatnya terlihat seperti jendral perang tersendiri. Sudah begitu wajah dingin aristrokatnya membuat orang berhati-hati dengannya. Berpikir bahwa dia kelahiran klan besar meski berada di bendera sekte Wei yang terpinggirkan.

Wei Wuxian tidak mendapatkan perhatian yang  sama karena dia wajahnya yang lembut dan tidak menakutkan. Dia tidak membuat dirinya menonjol. Sudah begitu Hangguang jun selalu bersamanya jadi orang-orang tidak berpikir ilmu pedang Wei Wuxian hebat. Mereka pikir dia sangat lemah karena mesti dilindungi Hangguang jun dalam pertempuran.

Don't Mess Up With HanGuang JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang