6.1

5.5K 500 417
                                    

Halo reader. Jadi saya ingin menjelaskan sedikit kenapa ada chapter dengan bilangan bulat dan bilangan desimal ( I mean ada yang pake koma dan ada yang enggak)

Jadi untuk chapter dengan tanda koma (titik sih sebenarnya) adalah chapter bayangan. Chapter itu berisi kejadian yang ada dalam cerita tapi aku rasa gak cocok dimasukin di chapter utama. Chapter ini bisa lebih pendek atau panjang seperti chapter umumnya. Terinspirasi dari sistem di Manga, uhuy.

Ini sebenarnya percobaan jadi aku bisa fokus ke sisi Lan Wangjinya. Semoga gak ngaco. Haha.

***

Anak Pertama Lan : Takdir yang menyakitkan. Derita peraturan dan kegelapan .

Lan Huan samar-samar mengingat masa kecilnya. Dia tahu sejak dia mulai bisa berjalan dan berbicara, dia dipindahkan dari balai perawatan anak Gusu dan dikembalikan ke pamannya. Sejak dia belajar membaca, hal pertama yang harus dia pelajari adalah aturan Gusu. Saat malam sebelum tidur, bukan cerita dongeng yang dia dengar. Tapi ribuan peraturan yang akan dibacakan ulang oleh pamannya, berharap semuanya dapat di hapal hingga ke alam bawah sadar. Lan Huan bahkan harus tidur dengan rapi sesuai ketentuan Gusu, atau dia akan dipukul rotan hingga kulitnya memerah. Semua harus teratur, harus sempurna tidak boleh ada kesalahan.

Entah itu umur empat atau lima tahun, dia pertama kali diperkenalkan oleh ibunya. Mata bulat Lan Huan mengerjap bingung melihat seorang wanita di tempat tidur dengan wajah basah keringat dan air mata dipipi. Sebuah buntalan selimut di tangan wanita itu. Pamannya berkata bahwa wanita itu adalah ibunya dan yang sedang dipegangnya adalah adik bayinya yang baru lahir.

"Namanya Lan Zhan, A-Zhan. A-Huan harus menyayangi A-Zhan ya." Kata wanita itu lembut sambil mengusap pipi gembil Lan Huan.

Lan Huan tidak bisa melupakan kata 'harus' yang disematkan dalam kalimat ibunya. Sama seperti peraturan Gusu yang harus dia hapal, menyayangi adiknya adalah suatu peraturan yang harus dia ikuti. Jadi tentu sebagai anak baik dia akan melakukannya. Untungnya menyayangi A-Zhan adalah hal yang mudah karena adiknya begitu imut dan menggemaskan. Lan Huan tersenyum pada ibunya dan menjawab pasti.

Dia tidak bisa menatap A-Zhan lama, karena setelah disusui oleh ibunya pertama kali, bayi kecil itu langsung diambil orang-orang yang membantu ibunya melahirkan. Katanya untuk diasuh di balai perawatan anak. Lan Huan melihat wajah ibunya yang seperti ingin menangis. Dia mengikuti instingnya untuk memeluk ibunya dengan tujuan menenangkannya. Sayang hanya sebentar, pamannya menariknya pergi dari sana.

Setelah adiknya lahir, setiap bulan Lan Huan bisa mengunjungi ibunya sebulan sekali. Ibunya tidak bisa melihat A-Zhan jadi dia menceritakan perkembangan adiknya dengan semangat. Pada beberapa bulan awal kunjungan, selalu ada pamannya di ruangan ibunya untuk berjaga dan melihat dari jauh. Setelah sekian bulan, pamannya berhenti berjaga dan mulai membiarkannya berdua dengan ibunya. Pamannya akan menjemputnya pulang sebelum hari gelap. Mulai dari sana, ibunya mulai menyelipkan surat di pakaiannya sebelum pulang dan memberikan instruksi untuk membacanya di kamar, tidak boleh ketahuan pamannya.

Surat ibunya selalu singkat. Tidak pernah panjang.

"Kau harus makan dengan baik. Kau harus menyayangi adikmu."

"Pamanmu menyebalkan. Tapi jangan terlalu membencinya."

'Jangan' dan 'harus' selalu ada dalam aturan Gusu. Jadi mungkin ini juga peraturan dari ibunya yang harus dia taati.

Don't Mess Up With HanGuang JunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang