20; Lagi

1.4K 173 21
                                    

Happy Reading
___

Jangan. Jangan pergi dari sisiku.

"Apa yang terjadi?"

Sasuke bersama Sakura baru saja tiba di kediaman Uzumaki. Mereka pulang usai mendengar kabar tentang Hinata yang didatangi oleh sekelompok warga. Sekelompok warga itu berkata, bahwa Boruto telah melukai warga sipil. Sekelompok pemuda yang tempo hari Boruto pukuli, ternyata mengadu kepada orang tua serta warga lainnya.

Belum sempat Hinata menjawab, suara teriakan Sarada terdengar dari arah tangga. Tak lama kemudian, sosok Boruto terlihat menuruni anak tangga dengan Sarada dan Kawaki yang menyusul turun.

Sasuke mengernyit kala ia menemukan setetes air jatuh dari sudut mata Sarada. Ia segera menghadang jalan Boruto.

"Apa yang akan kau lakukan?" Sasuke berdiri di hadapan Boruto.

Boruto menoleh pada Sarada yang kini berdiri di belakangnya. Pemuda itu ingin segera pergi, tak ingin melihat air mata Sarada lebih lama lagi.

"Boruto?" Sasuke menaikkan sebelah alisnya.

"Aku ingin pergi," jawab Boruto.

Himawari keluar dari kamarnya ketika ia mendengar suara Sasuke dan Boruto. Gadis itu kini berdiri di sisi Hinata dan Sakura. Iris birunya terlihat sembab.

Sarada menggigit bibirnya. Ia harap Sasuke akan melarang Boruto untuk pergi. Sarada benar-benar akan ikut dengan Boruto apabila Sasuke tak berhasil untuk menahan pemuda itu.

Sasuke menyelam pada manik biru Boruto. Dari sana, Sasuke dapat menemukan semua perasaan yang saling timpa di hati pemuda itu. Sasuke tahu, bahwa Boruto pergi agar keluarganya tak ikut dipandang macam-macam oleh warga. Sasuke juga tahu, bahwa jantung Boruto masih berdetak ragu ketika kakinya melangkah untuk pergi.

"Boruto," lirih Hinata.

Sasuke memejamkan matanya sejenak. Napasnya ia atur agar bisa berbicara dengan suara tenang.

"Keputusanku sudah bulat, Sensei."

Sarada berdebar menanti jawaban Sasuke, harap-harap cemas, karena Sarada yakin Boruto akan menggunakan nama Momoshiki sebagai tambahan alasannya pergi dari desa. Dan ketika Sasuke mengucapkan satu kata penuh makna dengan nada tenang, Sarada rasa ia benar-benar terpukul.

"Pergilah." Sasuke menatap Boruto.

Entah sejak kapan, Sakura telah berdiri di sisi Sarada guna menahan gadis itu yang hendak berseru tak setuju. Sakura menggenggam tangan Sarada.

"Tapi dengan satu syarat, tetaplah waspada, Boruto." Sasuke melanjutkan ucapannya. "Ancaman pergi saat ini tergolong besar. Banyak kelompok penjahat yang terdata mulai kembali bergerak di luar sana. Ditambah lagi dengan Momoshiki yang masih berkembang di dalam dirimu. Kau harus meningkatkan kewaspadaanmu."

Boruto tersenyum tipis. "Terima kasih, Sensei."

Meski dadanya sesak, dan matanya memanas, Boruto tetap mengukir senyuman kecil.

"Aku akan menyusulmu usai Konohamaru resmi diangkat sebagai hokage berikutnya. Setelah keadaan desa terlihat lebih baik, aku berjanji akan segera menyusulmu," janji Sasuke.

Rules [BoruSara Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang