Suara tabrakan ranting-ranting pohon diluar jendela kamar Hoseok terdengar begitu merdu, ditemani alunan lagu lembut melalui speaker yang biasa ia gunakan untuk menari. Sembari mengancingkan kemeja putih lama, yang tak pernah Hoseok gunakan sebelumnya. Jam dinding disana telah menunjukkan pukul sembilan pagi, Namjoon akan tiba setengah jam lagi.
Tak bisa Hoseok pungkiri jika lutut nya terasa gemetar, juga degup jantung tak karuan sudah bertalu-talu sedari ia membuka mata. Sentuhan terakhir dalam penampilannya, membalut kemeja putih dengan dasi itu menggunakan jas rapih berwana hitam.
"Tarik napas Seok, tarik..."
Pemuda kecil itu menarik napas dalam-dalam, sebelum menghembus pelan dan segera merapihkan rambutnya sedikit. Memilih untuk mematikan alunan lagu yang sudah mencapai menit ujung, seraya berjalan santai menuju ruang tengah. Menunggu Namjoon yang sempat mengabarinya beberapa saat lalu, bahwa ia sudah dekat.
Detik berganti menit terlalui begitu banyak, Hoseok mengetukkan sepatu pantofel nya keatas lantai kayu disana. Sebelum mendengar suara bel dari luar unitnya, Hoseok bergegas meraih tas kecil juga ponselnya dan segera membuka pintu besi itu perlahan. Mendapati Namjoon yang benar-benar begitu rapih juga harum.
"Hei, udah siap?"
Hoseok mengangguk, seraya menutup pintu unit nya yang terkunci otomatis. "Udah,"
Namjoon tersenyum kecil, sembari membawa tangan Hoseok untuk menggandeng lengannya. Berjalan menuju lift yang sudah terbuka diujung lorong, "Jangan gugup ya, pegang tangan gue aja oke?"
Dua pemuda itu mengulum senyum, ketika pintu besi terbuka yang langsung menampilkan Seokjin berdiri didepan lobby. Sang Manager tersenyum kecil, memilih untuk kembali masuk kedalam kursi kemudi. Membiarkan Namjoon membukakan pintu untuk Hoseok, pikirnya.
"Ayok jalan Bang."
•
•
•
Namjoon merasakan getaran hebat dalam genggamannya bersama Hoseok, mobil mewah itu sudah tiba didepan sebuah ballroom hotel berbintang. Bentangan karpet merah, dapat Namjoon lihat hingga kebawah mobilnya. Lalu melirik pemuda kecil yang tak henti meremat jas hitam yang ia kenakan.
"Seok?"
"Y-ya?"
Namjoon tersenyum kecil, memilih untuk memberi satu kecupan manis pada pelipis Hoseok. Berusaha mengalirkan ketenangan pada pemuda disampingnya, "Ayok? Tarik napas dulu deh, biar agak tenang."
Hoseok mengikuti, menarik napas dalam beberapa kali membuat debaran hingga getar yang dapat ia rasa pada sekujur tubuhnya mereda. "Oke..."
"Udah lumayan?"
"Udah," Hoseok menampilkan senyum kecil.
Namjoon balas tersenyum, memilih untuk mempererat genggaman mereka sembari membuka pintu mobil mewahnya. Menginjakan kaki, tepat diatas karpet merah yang terbentang panjang hingga lantai hotel didalam sana. Bunyi jepretan kamera terdengar begitu riuh, ketika dirinya sudah berhasil membawa Hoseok berdiri tepat disamping tubuhnya.
Raut datarnya tak menghilang dari wajah elok itu, sedangkan Hoseok berusaha menampilkan senyuman kecil pada kedua sudut bibir yang agaknya sedikit bergetar. Langkah lebar-lebar milik Namjoon, harus dapat ia seimbangi hingga masuk kedalam lobby hotel.
"Namjoon..."
"Hm? Kenapa? Mau apa?" Namjoon menghentikan langkah, menatap wajah yang entah sejak kapan dapat memaku seluruh pusat semestanya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rockstar • namseok • [ End ✓ ]
FanfictionKetika dunia hanya berpusat pada sang Rockstar, mengabaikan berlian jalanan yang terus berjuang sendirian. Kim Namjoon dan Jung Hoseok