Diatas langit

533 101 47
                                    

Hoseok melihat jelas, setiap detail pakaian hingga apa yang pemuda jangkung itu kenakan pagi ini. Keduanya sudah duduk manis didalam mobil mewah milik si Rockstar terkenal, laju cukup cepat itu membelah jalanan yang agak nya sedikit lengang hari ini. Satu tujuan mereka, stadium besar yang menjadi tempat seorang Kim Namjoon berdiri diatas panggung pada hari terakhir.

Sebenarnya mereka dapat dikatakan begitu telat, Seokjin sudah menelepon si pemuda jangkung sepanjang perjalanan. Dapat Hoseok dengar, ada beberapa sentakan keluar melalui speaker ponsel mahal itu. Namun, bukan Kim Namjoon namanya jika tidak bersikap santai dan seenaknya.

"Iya astaga Bang, udah deket gue. Gausah marah-marah terus, cepet tua terus keriput baru tau."

Lalu segera menekan tombol merah pada layar ponselnya sepihak, membuat Hoseok langsung menoleh jenaka. "Gampang banget ya lo?"

"Iya dong, Kim Namjoon."

Hoseok balas senyum kecil, ketika mobil mewah itu memasuki parkiran khusus pada sisi belakang stadium. Dapat dua pemuda itu lihat, pintu masuk yang begitu padat oleh para penggemar sang pusat dunia.

"Gue kira, udah pada masuk?"

"Harusnya sih iya, mungkin masih ngantri nyari tempat" Namjoon mengedikan bahu tidak perduli, kemudian turun dari dalam mobil lebih dahulu. Menunggu kekasih hatinya, disisi pintu yang lain.

Hoseok menarik napas panjang, meraih uluran tangan Namjoon ketika ia sudah berhasil membuka pintu mobil mewah itu dengan susah payah. Membiarkan pemuda jangkung favoritnya menggenggam erat, seakan memberi Hoseok petunjuk pada jalanan panjang yang entah apa.

Si pemuda kecil mengerutkan dahi tak nyaman.

Disinilah Hoseok sekarang, kembali berdiri dibarisan paling depan. Kali ini ia bersama seorang pengawal yang menyamar seperti penggemar, atas suruhan mutlak Kim Namjoon. Dan Hoseok tak bisa menolak.

"Belum mulai?" Hoseok berbisik pelan, setelah menepuk bahu tegap disisi kirinya.

"Mungkin sebentar lagi,"

Hoseok merengut, pasalnya ia sudah berdiri cukup lama disana. Ditambah, pengawal yang Namjoon suruh ini tidak asyik sama sekali. Lelaki tegap dan atletis itu hanya diam saja, tak mengajak Hoseok berbicara atau sekedar berucap satu kata.

Pemuda itu menghela pelan, hendak kembali berbicara. Sebelum alunan lagu terdengar, bersamaan dengan teriakan heboh para penggemar dari si Rockstar terkenal. Hoseok mengurai senyum, ketika mendapati Namjoon sudah berdiri ditengah panggung.

Seperti konser sebelumnya, Namjoon membawakan lagu-lagu dari album yang baru ia rilis beberapa bulan lalu. Hoseok agaknya sedikit tak menyangka, jika ia akan berdiri disamping bintang dunia. Mereka semakin mengenal satu sama lain, mereka semakin dekat. Semakin memasuki dunia masing-masing. Seperti tidak bisa dipisahkan.

Hoseok mulai mengetahui keluarga besar Kim Namjoon, dan si pemuda jangkung juga mulai mengetahui keluarga kecil Jung Hoseok. Semuanya terasa sempurna, kehidupan yang kembali tertata. Hubungan keluarga yang perlahan membaik. Hingga rasa syarat akan cinta terasa begitu kentara, pada dua hati berbeda raga.

Pandangannya terpaku lama, tak menyadari jika waktu terus berjalan cepat. Dua jam terlalui begitu saja, Hoseok mengerjap cepat. Ketika teriakan heboh itu berganti terdengar pilu. Tubuhnya terdorong kesana-kemari. Sedangkan dua bola mata nya masih menatap jauh, panggung, gemerlap lampu, suara khas Kim Namjoon, tak lagi terdengar.

Rockstar • namseok • [ End ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang