55. Tuan dan aku

9.3K 818 34
                                    

Sudah dua hari setelah nyonya Han datang tapi Taehyung masih belum sadarkan diri.

Sekarang sudah pukul dua dini hari dan hari ini adalah hari dimana salju turun.

Jungkook terbangun dari tidurnya yang kurang nyaman, tidur dengan posisi duduk dan kembali menjadikan lengan miliknya sebagai bantalannya.

Maniknya menatap jam dinding berwarna putih pucat yang sekarang sudah menunjukan pukul 2.15 dini hari, setelahnya maniknya kembali menatap wajah tegas sang tuan yang masih tertutup rapat.

"Tuan, kata Jimin hari ini adalah hari pertama turun salju, apakah kau tidak ingin melihatnya?"

Ucapnya dengan keadaan sunyi. Bibir manisnya tersenyum lembut dan menatap sang tuan. Untuk beberapa detik kemudian Jungkook memalingkan wajahnya menatap jendela disampingnya.

Jungkook menggerakan kursi rodanya untuk menggapai jendela tersebut. Setelahnya ia hanya menatap melihat betapa indahnya gemerlap kota Seoul pada dini hari.

Cahaya lampu yang menyinari sekeliling rumah sakit, dan salju yang indah turun dengan rintiknya.

"Aku tidak tahu mengapa aku bisa berada disini bersama seseorang yang mencintaiku bahkan telah melindungiku dan siap merelakan nyawanya untuk seseorang sepertiku. Tuhan, terimakasih atas jalan yang telah engkau berikan. Aku tahu engkau akan menggantikan semua rasa sakit ini dengan sebuah kebahagiaan."

Jungkook bergumam, bulir air matanya kembali turun dari manik indahnya yang masih menatap kosong keluar jendela.

"Aku sangat mencintai tuanku, aku mohon agar kami dapat saling menjaga satu sama lain dan bahagia dengan hidup ini."

Jungkook terisak, jemarinya mengepal kuat meremas pakaian rumah sakit yang ia kenakan.









Srek

Jungkook mengusap air matanya dan membalikan tubuhnya setelah mendengar seseorang yang telah menggerakan jemarinya pelan sehingga menimbulkan suara yang sangat sayup untuk didengar.

Manik Jungkook membulat lucu, segera menjalankan kursi rodanya mendekat kearah sumber suara.

"T-tuan, k-kau?"

Jungkook sangat terkejut, dan bingung dengan apa yang harus ia lakukan ketika melihat sang tuan membuka maniknya dan menggerakan jemarinya.

"A-apakah kau Jungkookie-ku?"

Suaranya sangat pelan, dan sangat samar untuk dapat terdengar. Suara rendah serta seraknya ia keluarkan susah payah.

Akhirnya, akhirnya tuhan mengabulkan doa Jungkook, sekarang tuannya berbicara dengannya walaupun dalam keadaan yang masih susah payah dan suara yang sangat pelan untuk di dengar.

Jungkook mengangguk mengiyakan.

"Aku harus memanggil dokter tuan, tunggu sebentar."

Jungkook ingin segera bergegas menjalankan kursi rodanya untuk memanggil petugas medis yang bekerja saat itu.

"Tidak, yang aku butuhkan bukan dokter tapi Jungkookie-ku."

Suara intrupsi pelan membuatnya terdiam di tempat. Suaranya sungguh sangat ia rindukan. Tapi tunggu, tuannya baru saja sadar dari komanya tapi mengapa sudah sangat manis kepada dirinya.

"Bisakah kau memelukku, aku rindu?"

Itu, suara sang tuannya lagi. Astaga Jungkook tidak mengerti mengapa sang tuan sudah sangat cerewet menurutnya.

[COMPLETED] KOOKIE'S LEG [kthxjjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang