50. Sisi lain diriku dan dirimu

8.1K 828 18
                                    









































Sudah tiga minggu Jungkook hanya tidur di sebuah rumah abu. Dimana disana hanya terdapat abu dan guci para jasad yang terjejer rapih di lemari kaca.

Untuk memenuhi kebutuhan perutnya Jungkook hanya berjalan sekitar tiga puluh langkah untuk sampai ke minimarket.

Dan lihatlah betapa kurusnya Jungkook sekarang, manik yang semakin sendu dengan lingkar hitam samar yang mulai terlihat, bibirnya pucat, bahkan saat ia tertidur di rumah pemakaman banyak orang yang melihatnya dan mengasihaninya.

Ada yang memberikannya beberapa lembar uang dan ada yang memaki karena menyebut Jungkook orang gila.

Hidupnya lontang lantung. Jujur saja sudah tidak ada harapan untuk hidup menurutnya.

Saat malam semakin larut Jungkook hanya dapat melamun sambil memeluk guci sang ayah dan berbicara sendiri seperti sekarang.

Maniknya menatap sendu cahaya rembulan yang terlihat dari jendela kaca di depaannya. Waktunya semakin hari semakin habis dan saatnya tiba ia akan pasrah untuk menjalanin kehidupannya di luar negeri bersama seorang mafia pilihan papanya.

Jungkook tahu pilihan papanya pasti tidak baik dan itu akan mempertaruhkan tubuhnya dan mentalnya.

Ia lelah hidup, ia lelah dijadikan seorang sampah oleh orang-orang. Jalang lebih tepatnya.

"Jalang."

Jungkook bergumam perih mengingat kata itu lagi membuat air matanya kembali turun.

Walaupun ia menangis tapi bibirnya hanya tertawa seolah mengejek dirinya sendiri.

"Ayah aku tidak punya siapa-siapa, aku tidak ingin merepotkan Jimin aku takut Jimin masuk dalam lubang nerakaku ayah aku menyayanginya. Hiks."

Ucap Jungkook kembali memeluk guci milik sang ayah. Seolah ia berada dalam dekapan hangat sang ayah.



























**













Taehyung terdiam di ruang kerjanya sungguh hidupnya sekarang sangatlah tidak teratur.

"Ada apa denganmu? Sudah hampir beberapa minggu ini kau hanya melamun Tae."

Taehyung masih terdiam menganggap acuh sosok cantik didepannya.

"Taehyung ada apa kau dapat menceritakannya kepadaku Tae----"

"---apa ada urusan dengan sekretaris gaymu itu?"

"---apa istimewanya seorang gay yang menjijikan dan---"

"Kalau dia menjijikan aku lebih menjijikan karena menyukai seorang gay, bahkan telah memaksa bercinta denganku. "

Ucap Taehyung dengan nada datarnya.

"Dan bodohnya aku baru memahami bahwa aku mencintai sekretaris gayku sendiri."

Deg

Sonae terdiam. Tubuhnya begitu lemas bahkan bibirnya kaku hanya untuk menjawab pernyataan Taehyung sekalipun.

"Ah-k-kau bercanda sayang k-kau---"

"Tidak, aku mencintainya saat awal kita bertemu dan hanya perasaan bodoh, kelainanku, dan egoisku yang membuatku tidak dapat mengatakan yang sebenarnya----"

"---dan sonae, maaf rasa cintaku sudah pupus, rasa nyamanku telah hilang saat bersamamu. Saat itu, aku masih dalam keadaan terkejut dimana sosok yang dulu aku cintai kembali hadir di hadapanku. Aku mencoba untuk terbiasa dengan kehadiranmu tapi tidak bisa, hatiku sudah ada Jungkook didalamnya."

Taehyung mencoba berdiri dari kursi kerjanya dan berjalan hendak keluar ruangan utamanya tapi Sonae lebih dulu menghempaskan tubuh Taehyung ke atas sofa maroonnya.

"APA YANG KAU LAKUKAN!"

Ucap Taehyung panik saat Sonae mulai gila dan membuka kancing kemejanya satu persatu, menampilkan dalaman hitam yang melekat di payudaranya.

Sonae melepaskan kemeja miliknya dengan tergesa dan posisinya menindih perut sang lelaki.

"KAU GILA!"

"KAU YANG GILA KIM TAEHYUNG APA KAU HANYA MENGINGINKAN LUBANG UNTUK KAU MASUKI HAH! APA LELAKI GAY ITU ADALAH JALANGMU? SUNGGUH KAU MEMBUATKU GILA TAEHYUNG!"

"Sonae tunggu! dimana otakmu?!"

Sonae membuka rok minimnya dan mulai memperlihatkan dalamannya yang sangat pas di tubuhnya.

"Aku yakin kau hanya membutuhkan lubang Kim! Akupun bisa hanya memberikan lubang untukmu daripada jalang gay itu!"

Sonae mulai melepas ikat pinggang yang Taehyung kenakan dan mencondongkan tubuhnya untuk mendekat ke arah kelamin Taehyung.

Dengan emosi yang sedikit tertahan Taehyung membalikan posisinya kini Sonae yang berada dibawahnya.

Menahan kasar lengan wanita itu di atas kepalanya.

Dengan peluh membasahi keningnya Taehyung memejamkan maniknya sesaat dan kembali menatap tajam wanita yang pernah ia cintai.

"Perlakuanmu ini benar-benar seperti jalang. Bahkan lelaki gay-ku tidak pernah bersikap layaknya jalang."

"Satu lagi, dulu aku memang mencintaimu, dan sekarang kau akan memberikan lubangmu cuma-cuma hanya untuk seseorang yang tidak mencintaimu lagi. Kau akan menyesal."

Taehyung menatap Sonae tajam dan bergegas berdiri merapihkan celana serta kemejanya yang berantakan.

"Pakai bajumu, carilah seseorang yang mencintaimu dengan tulus bukan seorang gay menjijikan sepertiku."


Setelah mengucapkan kalimatnya Taehyung keluar dari ruangannya meninggalkan Sonae.

Taehyung bukan bajingan meninggalkan wanita di ruangannya dalam keadaan setengah telanjang. Melainkan ia adalah sosok bertanggung jawab, Taehyung tidak ingin memaksakan hatinya untuk mencintai wanita itu, karena kedepannya mereka akan sama-sama tersiksa.



















Lagipula hatinya telah kacau dengan seseorang bernama Jeon Jungkook.


































**

Selamat beristirahat ditemani book ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat beristirahat ditemani book ini.

[COMPLETED] KOOKIE'S LEG [kthxjjk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang