"Astaga Jim kenapa lama?"
"Tadi ada orang aneh yang Jiminie tabrak hyung, jadi lama."
"Siapa?"
"Ini."
Jimin memberikan kartu nama seseorang tadi ke Yoongi.
"Tapi orang aneh itu cukup baik hyung----"
"Tunggu."
Yoongi memperhatikan sebuah kartu nama dari Jimin, menatapnya dan sedikit membaca dengan satu nama yang bertengger disana.
Yoongi terdiam menimbang-nimbang ingatannya. Sepertinya ia mengenal sosok penting bernama Kim Taehyung tersebut.
"Ada apa hyung?"
"Kau baik Jim? Kau menabrak seorang CEO, apa dia meminta ganti rugi atau merendahkanmu disana?"
Mulut Jimin sukses menganga, sungguh sangat malu.
Jadi aku menabrak seorang CEO.
Astaga akan di simpan dimana wajahku yang telah mengatainya aneh."Huwa, hyung aku tidak tahu kalau dia seseorang yang penting tapi dia terlihat aneh dan sangat berantakan. Seorang CEO pasti eksklusif."
Bawel Jimin kepada Yoongi. Dan Yoongi hanya menghela napas kasar.
Sejujurnya Yoongi mengetahui Taehyung karena ia pernah berada dalam satu pekerjaan dengan CEO tersebut. Tapi Yoongi belum mengenalnya dengan baik karena melihat aura Taehyung yang sangat menyeramkan saat itu.
Dan Yoongipun baru mengingat bahwa ia telah kehilangan Jungkook saat menunggu Jimin tadi.
"Hm, aku kehilangan Jungkook saat menunggumu tadi."
Ucap Yoongi kembali serius. Dan melihat ekspresi Jimin yang kembali bersedih.
"Semuanya salahku hyung."
"Tidak bukan salahmu."
"Tapi----"
"Aku yakin Jungkook masih disekitar sini."
Yoongi kembali menjalankan mobilnya menyusuri setiap blok dijalanan itu. Di setiap blok terdapat beberapa gang kecil yang hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki.
"Apa kita coba memasuki gang-gang kecil ini?"
"Boleh hyung."
Yoongi mengangguk, mencari posisi parkir untuk mobilnya. Sedangkan wajah Jimin masih dalam keadaan khawatir.
Kenapa Jimin sekhawatir ini?
Karena Yoongi bilang Jungkook tidak sendiri melainkan bersama seorang laki-laki yang memeluk pinggangnya paksa. Dan Jimin yakin itu adalah sang papa yang akan melakukan hal-hal negatif untuk Jungkook.
Ditambah lagi, ponsel Jungkook tidak aktif. Dan ingin ke kantornya tapi sebelumnya Jungkook memberitahu bahwa ia akan sedikit terlambat bekerja.
Bagaimana Jimin tidak sekalut ini.
Saat Yoongi dan Jimin ingin keluar dari mobilnya ia melihat seorang lelaki berjalan dengan tertatih dan memegang lengannya.
"H-hyung tunggu, i-itu Jungkook?"
Jimin memastikan melihat pandangannya untuk lebih fokus ke siluet lelaki di depannya. Dan saat Jimin mulai yakin, ia tergesa keluar dari mobilnya.
"JUNGKOOK!"
Teriak Jimin berlari dan mendekat ke arah Jungkook dengan wajah memerah menahan tangis.
"J-jimin."
"Hiks astaga bodoh apa yang terjadi?"
Jimin memeluk Jungkook yang dalam keadaan berantakan lengannya berdarah dan pergelangan kakinya luka, maniknya berair.
Tapi, saat Jimin memeluknya Jungkook dengan cepat menghapus air matanya berharap agar Jimin tidak terlalu khawatir padanya.
"M-maaf J-jimin---aku baik-baik saja."
Ucapnya ikut dalam pelukan Jimin. Untuk beberapa saat pelukan itu terlepas karena intrupsi Yoongi.
"Cepat masuklah, aku mendengar seseorang mencari Jungkook."
Jimin membantu Jungkook dan Yoongi membukakan pintu mobilnya. Lalu Yoongi bergegas melajukan mobilnya dari tempat itu.
__________________________________
Pengen selesaiin fanfic ini terus lanjuut nulis.. Hm
Maaf lama sekali banyak yang terjadi di dunia real w. Hwhw.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] KOOKIE'S LEG [kthxjjk]
Conto"Kakimu Jeon!" "T-tapi tuan---mhh." MATURE. DEWASA. BxB Taekook.