#Rated. Warning.#
Grep
"Ump---"
Tangan kekar dengan kasar membekap mulutnya merapatkan tubuhnya untuk segera diam dan menggendongnya brutal.
"Umph---t-olongpp---"
"Diam, atau kubunuh kau."
Ucap sosok itu dengan suara rendah yang sangat mengerikan.
Dan sosok manis yang telah di bekap mulutnya menurut karena jika ia meronta pisau lipat yang berada di depan lehernya akan menggores dan membuatnya tidak bernapas lagi.
Sosok mengerikan itu membawanya kedalam mobil sedan miliknya, mengambil tali di jok belakang untuk mengikat kaki dan tangannya serta sebuah dasi dari lehernya ia lepas paksa untuk mengikat mulut sang korban agar tidak berteriak.
Setelah pekerjaannya selesai, sang lelaki mengerikan berjalan menuju kemudinya. Dan menjalankan mobil sedannya dengan kecepatan sedang.
Sosok manis yang di bekapnya hanya dapat menitikan air mata berharap seseorang menolongnya.
Butuh waktu sekitar dua puluh lima menit untuk keduanya sampai di rumah besar yang tidak mewah dan sedikit berantakan.
Sang monster mengerikan menggendong tubuh lelaki manis dan membawanya masuk ke dalam rumahnya.
Melemparkan tubuh korbannya ke sofa ruang tengah dengan sangat tidak berdaya. Membuka dasi yang berada di mulut korban yang sudah basah akibat lelehan air mata.
"Ada yang ingin dikatakan dear?"
Ucap sang mengerikan kepada seseorang di depannya yang sangat kacau dengan peluh dan air mata yang membasahi wajahnya.
"Hiks, lepaskan aku kumohon lepaskan aku papa Jeon."
"Kalau aku melepaskanmu untuk apa aku membawamu dengan susah payah Jiminie sayang."
Jimin mencoba menulikan pendengarannya dengan kalimat menjijikan sang papa.
Sungguh kenapa Jimin bisa terperangkap disini. Padahal ia sudah mencoba berlari dan menghindar dari sosok papa Jeon.
"Kau tahu, Jalang kecilku hilang padahal lubangnya benar-benar mengenyangkan Jiminie."
Jimin terdiam mencoba senormal mungkin walaupun dirinya terisak.
"Aku masih mencari jalang kecilku dan jika bertemu dengannya aku akan menusuk lubangnya sampai ia pingsan baru setelahnya akan ku jual."
Ucap papa Jeon dengan tawanya yang keras dan menyeramkan.
Hati Jimin bergetar, jadi ini yang papa Jeon selalu lakukan terhadap Jungkook menganggapnya jalang dan menyiksanya. Jimin hanya mengetahui bahwa Jungkook selalu disiksa fisik bukan lubang dan mentalnya juga.
"Bicaralah sayang aku tidak ingin jalang kecilku yang lain itu pasif."
Ucap sang papa mencoba mencium leher Jimin dengan paksa. Sedangkan Jimin mencoba menghindarinya.
Sungguh pergerakannya sangat susah karena pergelangan dan kakinya masih terikat.
"Oh nakal juga kau Jiminie."
Ucap sang papa menampar pipi mulus Jimin dengan tenaganya membuat Jimin sedikit merasakan panas di pipinya.
Saat Jimin lengah karena rasa sakit, sang papa segera memajukan tubuhnya dan menjilat leher Jimin dengan sedikit menyesapnya untuk memberikan tanda kemerahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] KOOKIE'S LEG [kthxjjk]
Kurzgeschichten"Kakimu Jeon!" "T-tapi tuan---mhh." MATURE. DEWASA. BxB Taekook.