Bruk
"Ah bangsat!"
Taehyung yang baru saja membuka pintu cafe untuk melangkah masuk malah di kejutkan dengan tumpahan cappucino di kemeja putihnya.
Pelakunya adalah lelaki yang memiliki tinggi dibawah rata-rata dengan pipi chubby yang sibuk dengan ponselnya.
"Huwa..maafkan aku tuan sungguh maafkan aku, aku terlalu sibuk dengan ponselku maafkan aku."
Ucap lelaki pendek itu sesekali menunduk sopan dan mengambil beberapa tissue dari meja di sampingnya dan mencoba membersihkan bagian dada korbannya.
Taehyung yang dalam keadaan benar-benar berantakan dengan pikiran yang hancur akibat Jungkook ia hanya terdiam.
"Siapa namamu?"
Tanya Taehyung dengan suara huskynya yang benar-benar mengerikan di telinga sang pelaku.
"J-jimin, Park Jimin tuan."
Taehyung mengangguk dengan wajah datarnya.
"Oke, lain kali anak kecil tidak boleh berkeliaran sendiri dimana orang tuamu?"
Jimin terdiam, sungguh ekspresinya seperti anak itik yang menatap induknya. Respon seseorang didepannya jauh dari ekspektasi Jimin. Ia kira seseorang di depannya akan memarahinya dan menyuruhnya mengganti rugi dengan harga yang lumayan mahal.
Tapi, si tuan aneh ini malah mengiranya seorang anak kecil.
Hey! Jimin sudah besar hanya tingginya saja yang kurang beruntung.
"Aku bukan anak kecil bahkan aku sudah lulus sekolah dan mempunyai kekasih!"
Jimin mencebikkan bibirnya lucu. Menatap kesal seseorang didepannya.
"Kau masih dibawah umur tidak boleh berpacaran Jimin."
Lelaki itu kembali mengejeknya membuat Jimin kesal dan melemparkan tissue yang ia pakai tadi ke arah Taehyung.
"Terserah! Waktuku terbuang percuma untuk mendengarkanmu. Hah astaga bahkan adikku dalam keadaan yang bahaya!"
Ucap Jimin yang mengingat bahwa tujuan utama ia kesini hanya membeli minuman untuk Yoongi dan setelahnya Yoongi mengirimnya pesan kalau ia melihat Jungkook disekitar sini bersama lelaki berperawakan tinggi.
Tunggu, Jungkook? Ia baru saja mengingat tugas yang harus ia lakukan adalah mencari Jungkook bukan beradu mulut dengan orang aneh di depannya.
Jimin mencoba melangkahkan kakinya melewati Taehyung tapi Taehyung mencegahnya dan memegang lengannya.
"Tunggu. Tadi kau bilang adikmu dalam bahaya? Ini kartu namaku kau bisa menghubungi nomor disana kalau membutuhkan bantuan, anggap saja ucapan maafku karena aku telah mengumpat di depanmu."
Ucap Taehyung terburu karena melihat Jimin yang kembali dalam raut wajah khawatir. Jimin hanya mengangguk mengiyakan.
"Terimakasih."
Ucap Jimin bergegas pergi dan keluar dari cafe itu. Padahal pikirannya masih bingung dengan kejadian tadi.
Jimin pikir harusnya ia yang meminta maaf karena menabrak dan menumpahkan cappucino ke pakaian tuan itu. Tapi keadaannya terbalik malah si tuan aneh itu yang meminta maaf bahkan memberikan bantuan cuma-cuma.
Jimin pikir, orang kaya tidak semuanya sombong dan menyebalkan. Buktinya tuan tadi seperti itu.
"Astaga aku bahkan tidak berkenalan dengannya----"
"----tidak masalah ada kartu namanya aku harap kita dapat berteman."
Sambil berjalan menuju mobil Yoongi Jimin berbicara sendiri sambil mencebikan bibirnya.
Gemas.
____________________________
Double up tidak?Kalian jaga kesehatan cuaca sedang tidak baik, dan selalu behati2 dengan lingkungan sekitar.
Btw ini sonae ya, yang lagi di tinggalin Taehyung gara-gara liat jungkook sama seseorang. Mukanya betee tapi dia bertahan nunggu Taehyung. Hm....
KAMU SEDANG MEMBACA
[COMPLETED] KOOKIE'S LEG [kthxjjk]
Short Story"Kakimu Jeon!" "T-tapi tuan---mhh." MATURE. DEWASA. BxB Taekook.