01

7K 410 3
                                    

Up cerita yang lain dulu untuk the god tetap lanjut kok:)

-
-
-
-
-

Happy reading ❤️❤️



  



 
    
Pria berusia 27tahun dengan warna kulit pucat agak berlari menuju kamar yang selalu dipanggilnya hyung, yang juga sebagai panutannya selama ia hidup pria pucat itu melihat sang hyung yang sedang melakukan push up dengan kaos putih dan celana tentara yang masih melekat pada kedua kaki panjangnya.

Keringat yang membanjiri wajah dan juga otot tubuhnya mengharuskan pemandangan indah bagi kaum hawa untuk dilihat dari balkon rumah mereka yang tidak sengaja atau tidak mengira akan bertetangga dengan seorang mayor tentara korea selatan.

"Huhh" tarikan nafas panjang sebagai penutup dari aktivitas pagi rutinnya

"Hyung,paman park meminta kita ke rumah inti"

"Sehun-ah.aku akan menyusul nanti,katakan pada ayahku jika aku datang telat"

Keduanya berpisah setelah percakapan singkat yang lebih muda keluar dari rumah yang dihuni oleh hyungnya seorang diri pun sang hyung berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya dari peluh keringat.

-
-
-



Drrt drrt

Ponsel bernada itu berbunyi begitu nyaring di dalam apartemen membuat si pemilik benda kecil itu meraba nakas dengan kedua mata yang masih sulit untuk ia buka, setelah menggeser tombol ke warna hijau si pemilik ponsel langsung menempelkan ke telinganya tanpa sadar.

"Bangun tukang tidur!!!rumah sakit tidak akan libur hanya karena harus menunggu dokter pemalas sepertimu"

Suara melengking diseberang sana membuat baekhyun melebarkan matanya menepuk-nepuk telinganya yang sedikit ngilu akibat teriakan keras si penelepon.

"Nyaris telingaku tuli" ujarnya masih mengusap telinganya

Dan untuk kedua kalinya matanya kembali melebar setelah melihat jam yang terus berputar seiring waktu berjalan.

"Sial!"

Dilain sisi salah satu penghuni rumah sakit atau dokter ahli jantung sama seperti dokter byun, dirinya sekarang tengah menikmati kopinya saat setelah melakukan operasi pada pasien telfonnya ia masukkan kembali pada jas rumah sakitnya sembari berjalan menuju ruangannya.

"Selamat siang dokter hwang"sapa para dokter lain dan para suster

"Dokter hwang ,apa dokter byun sudah datang?"

Kim hwang joon menatap tanpa minat meskipun begitu ia tetap melemparkan senyum palsu pada dokter yang lebih senior darinya dan baekhyun.

"Baekhyun dalam perjalanan dokter woo"

Pria yang mencari baekhyun senior baekhyun saat masih kuliah di universitas yang pada saat itu sama-sama mengambil jurusan kedokteran meskipun baekhyun tahu betul jika sahabatnya dokter hwang sangat membenci pria bernama lengkap na Hyeonwoo.

"Permisi dokter woo"

 
-
-
-
 
 

Dilain tempat pada siang hari menuju ke sore hari atau lebih menuju ke malam hari pria yang sering disapa chanyeol itu keluar dari tokoh bunga dan kembali memasuki mobilnya, beberapa jam lalu sehun mengiriminya pesan agar cepat menuju ke rumah inti karena pria paruh baya yang berada disana tengah menunggunya. Dan ia baru membalasnya pada saat dua jam lamanya pesan tersebut ia diami.

Mobilnya melaju dengan cepat kesuatu tempat yang selalu ia datangi jika akan pergi dari ibunya yang cukup lumayan lama.

"Tenang di alam sana ibu" katanya menaruh bunga melati pada makam sang ibu

Tak begitu lama karena setelah bunga itu berada di sisi ibunya ponselnya berdering dan tertera nama sehun di layar ponselnya.

"Hm,aku kesana sekarang"


Kembali kepada dokter mungil Korea Selatan yang baru tiba membuatnya mendapat tatapan tajam dari sang sahabat yang terus mengumpatinya dan memukul-mukul pinggangnya dengan penggaris panjang yang berada di ruangannya.

"Hehehe, berhenti mengumpat aku hanya terlambat....dua jam ya?"

"Aku belum makan siang mau kutraktir?





         
           

Tbc.

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang