16

1.3K 156 12
                                    

Keadaan malam itu cukup hening membuat chanyeol berkerut kening,ini cukup membingungkan baginya wilayah ini bukan tipe yang sama sekali tidak penuh dengan penjagaan terutama jalan menuju ke gerbang yang terhubung langsung dengan perbatasan korut dan korsel.

Perjalanan mereka ke arah gerbang sangat mulus tidak seperti yang apa dipikirannya,aneh sangat aneh tidak biasanya seperti ini

'sudah kuduga kita dijebak'batinnya

"Jisoo-si kau tau jalan yang kita bicarakan sebelumnya kan?-

Pria dipanggil jisoo pun mengangguk mendengar penuturan chanyeol padanya

-bawa baekhyun bersamamu melewati jalan yang sudah kita sepakati,dan ambil ini jaga hyungmu dengan baik aku dan sehun akan menyusul kalian nanti"lanjutnya sambil memberi satu pistol pada adik baekhyun

Sebelum itu chanyeol menatap Baekhyun yang terus menatapnya penuh kebingungan, prianya menyuruhnya pergi tanpa ikut bersamanya ini tidak sesuai rencana yang dikatakan pria park itu.

"Baekhyun"

Pria kecil itu mundur saat chanyeol ingin menggapainya pria tampan itu mengerti jika baekhyun sedang tidak setuju dengan keputusannya

"Dengarkan aku, situasinya berbeda sayang kau harus ikut adikmu aku berjanji akan keluar dari sini secepatnya"

Baekhyun menggeleng ribut kala melihat senyum tulus dari chanyeol pria tinggi itu sontak memeluknya erat untuk memberikan penenang, baekhyun terisak dadanya terasa sesak saat chanyeol memeluknya dengan sangat erat

"Kau harus selamat sayang,aku berjanji pada seseorang untuk membawamu padanya untuk bertemu"

"Berjanjilah padaku kau akan menyusulku,aku akan terus menunggumu chan"

"Itu janjiku padamu"

"Pergilah jisoo bawa hyungmu dengan selamat,kumohon jaga dia untukku"

Setelahnya baekhyun dan jisoo berputar arah menuju jalan yang sudah dirahasiakan oleh presiden gong,jalan keluar satu-satunya dan hanya presiden yang mengetahuinya.

"Sehun kau bisa ikut mereka jika kau mau"

"Tidak hyung, aku akan terus menemani hyung"

Sebagai pengalihan chanyeol dan sehun tetap melanjutkan untuk berjalan kearah gerbang,agar jisoo dan baekhyun tidak ketahuan oleh penjagaan yang mungkin akan langsung mengerumuni mereka di depan gerbang.

[Tahanan mohon berhenti di tempat anda,jika masih melanjutkan satu tembakan akan mengenai salah satu kaki kalian]

Mereka berdua seolah tuli oleh dengan peringatan yang ditujukan untuk mereka,dan terus melangkahkan kakinya mendekati gerbang

DOORR

DOORR

Tembakan keras yang nyaring membuat baekhyun dan jisoo berhenti melangkah setelah keduanya telah berada diluar tempat mereka sebelumnya, meskipun masih berada di wilayah korut namun tempat mereka sekarang lebih aman untuk kembali.

Kaki baekhyun terasa lemas mendengar dua tembakan keras dipikiranya mulai bercabang untuk menerka-nerka untuk apa tembakan keras itu.

"J-jiso-ya aku harus kembali, c-chanyeol...dia membutuhkanku"

"Tidak hyung,jangan membuat chanyeol hyung merasa bersalah dia sudah berjanji untuk menyusul kita.aku yakin chanyeol hyung akan menepati janjinya"

"Ayo hyung,kita harus segera pergi"

Chanyeol menatap sehun yang terus menangis disampingnya kepalanya begitu berat untuk sekedar dia angkat,beberapa menit lalu tembakan yang seharusnya menuju tepat kearah sehun berhasil chanyeol tahan dan berhasil dirinya yang tertembak.Dua tembakan berhasil mengenai perut dan juga kakinya

"H-hyung kau dengar aku?"

"S-sehun-ah tolong jaga baekhyun untukku"

"Tidak hyung,tetap buka matamu kumohon jangan tertidur"

"H-hyung!!"

DOORR

Kali ini tembakan yang lolos tepat mengenai sehun dari arah belakang mengenai pundaknya,kedua pria tampan itu sama-sama menutup matanya.

'b-baekhyun'

seolah merasakan sakit yang menyesakkan hati chanyeol meneteskan air matanya sebelum benar-benar hilang kesadaran.

 


******


  

21 hari berlalu dengan begitu cepat baekhyun dan sang adik tengah duduk menikmati jalan soul dimalam hari, baekhyun terus memandang kendaraan yang berlalu lalang melalui jendela apartemennya.selama 21hari itu baekhyun tak pernah berhenti untuk menunggu kehadiran chanyeol, baekhyun merasakan hatinya sakit saat mengingat suara tembakan dulu.

"Jisoo-ya besok hyung akan mulai kembali bekerja, kuharap kau bisa nyaman diapartemen sendirian"

"Iya hyung"

-
-
-
-
-
-
-
-


Pagi ini baekhyun meminta bertemu dengan jihoon sahabat chanyeol yang lain,bukan dia yang meminta bertemu sebenarnya pria itu yang meminta untuk bertemu dengannya.baekhyun meminum kopinya menunggu jihoon yang sepertinya masih dalam perjalanan menuju cafe dekat rumah sakit dimana baekhyun bekerja.

"Chanyeol juga menyukai americano kan?" Gumamnya

Setelah menunggu kurang lebih 20 menit akhirnya yang baekhyun tunggu terlihat dari kaca cafe pria tersebut melambi pada baekhyun yang masih memberi senyum didalam sana.

"Maaf hyung aku terlambat"

"Tidak apa-apa,aku juga belum lama"

"Hyung sudah pesan?"

Baekhyun mengangguk untuk jawabannya dan langsung meminta penjelasan untuk apa pria itu mengajaknya bertemu, untung hari ini pasien dirumah sakit tidak terlalu banyak seperti hari-hari kemarin.

"Jadi apa yang ingin kau katakan?"ucapnya masih dengan senyum manisnya

"Hyung...aku ingin mengatakan sesuatu tentang chanyeol hyung dan sehun"








Tbc.

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang