9

1.9K 205 3
                                    

Chanyeol berada di rumah inti setelah mendapat telfon dari pengasuh yang merawatnya dari kecil bibi han yang diangggap chanyeol adalah ibu kedua itu mengulas senyum saat tuan mudanya duduk menunggu masakan yang dibuat olehnya.

"Kenapa bibi menyuruhku datang?"

To the point

"Kau akan tahu setelah ayahmu datang"

"Kuharap bukan ayah yang memaksa bibi untuk membujukku datang kesini"

Terdengar helaan nafas berat dari wanita paruh baya itu senyum keibuannya yang selalu diperlihatkan membuat chanyeol selalu nyaman.

Pernah chanyeol memeluk sang bibi dan meminta untuk menjadi ibunya namun yang didapat pria tinggi itu pukulan pada kepalanya.

"Kenapa bukan bibi yang mengganti ibu"

Wanita paruh baya itu menatap horor pada chanyeol anak itu sudah dua kali meminta hal serupa, jika ayahnya mendengar entah apa yang akan dipikirkan tentang dirinya.

"Bibi sudah tua jangan bahas masalah itu dengan bibi"

"Tapi bibi masih kelihatan cantik dan muda"

"Jangan menggoda bibi chanyeol"

"Aku ingin bercerita tentang dia bi"

"Setelah bertemu ayahmu,kau bisa menemuiku dihalaman belakang untuk bercerita tentang dia lagi"

Suara mobil terdengar dari luar chanyeol tau pasti itu adalah ayahnya,melihat jam ditangannya menunjukkan pukul 7 malam.Nampak pria paruh baya dan wanita berjalan beriringan menuju dimana chanyeol tengah duduk.

"Sudah lama?" Tanya ayahnya basa basi

"Ada apa memanggilku?"

"Sepertinya hanbin belum memberitahumu?"

"Tidak usah basa basi"

"Ayah akan menikah-

"Hubungannya denganku apa? Jika tidak ada yang penting aku permisi"

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈

"Bibi tidak kaget?"

Wanita paruh baya itu mengelus lembut pucuk kepala chanyeol,letnan park ini bahkan jauh dari kata angkuh jika bersama sang bibi sikap kekanakan dan manjanya akan semakin menjadi. Salah satu efek rindu akan hadirnya sosok ibu baginya.

"Bibi pikir yang kau ceritakan selama dua bulan itu seorang wanita ternyata dia pria?"

"Dia begitu cantik jika dikatakan pria tulen dia layaknya seorang wanita"

"Bibi tidak melarangmu meskipun itu tidak dibenarkan, banyak orang yang tidak bisa memilih kemana hatinya akan berlabuh begitupun dirimu.Jika kau memilihnya maka kejar dia,ingat pesan bibi untuk menghilangkan sedikit sikap tidak ramahmu pada orang lain"

"Sudah kulakukan bi"

"Siapa namanya?"

"Byun Baekhyun"

"Kapan-kapan ajak dia bertemu dengan bibi"

"Pasti yang akan bertemu dengannya pertama kali adalah bibi"

"Ayahmu,,, ayahmu seorang homophobic chanyeol"

"Tidak masalah bagiku,aku dibesarkan oleh bibi aku juga memiliki rumah sendiri jika dia tidak suka aku akan membawa bibi dan dirinya untuk tinggal bersamaku"

Bibi han tersenyum lembut pada chanyeol kembali dia mengelus lembut pucuk kepalanya.

"Apa dia mau denganmu?" Ejeknya diiringi tawa

"Aku akan membawanya ke depan bibi minggu ini,minggu? Itu waktu yang pas bertemu"

"Aku tidak sabar bertemu dengannya,dia pasti sangat cantik hingga membuat anak yang aku rawat ini begitu jatuh cinta"


🌈🌈🌈🌈🌈

"

Presdir aku ingin mengambil cuti selama seminggu"

"Kupikir juga begitu,kau sudah bekerja keras selama lima hari ini"

"Tapi aku masih bisa jalan-jalan kerumah sakit kan?"

"Tidak perlu bertanya,kau hanya libur bekerja bukan anak sekolah yang diskors"

"Permisi presdir dan terimakasih"

Baekhyun keluar dari ruangan pria paruh baya itu berjalan santai hingga tiba diruangannya sendiri.

"Apa aku akan tidur selama seminggu?" Gumamnya sembari berjalan memutari meja danduduk di kursi

Ponselnya tiba-tiba bergetar sontak ia mengeluarkannya dari saku almet putihnya.

Yeobuseo?

Apa kau punya waktu?


Ada apa chanyeol-ssi?

Bisa kita bertemu siang ini?

Baiklah,kau menjemputku?

Aku akan menjemputmu

Baekhyun menatap ponselnya keheranan chanyeol benar-benar berubah dalam berbicara, tidak irit seperti pertama kali bertemu.

"Dia terdengar serius,ada apa dengannya?

🌈🌈🌈🌈🌈🌈🌈


"Ada apa chanyeol-ssi?

"Kau suka makanannya?"

"Lumayan" komentarnya


-
-
-
-
-

Cukup lama untuk berbasa basi  dari awal,waktu begitu cepat hingga mereka merasa canggung saat menyadari perubahan status yang sekarang menjadi sepasang kekasih begitu tak terasa hingga chanyeol dan baekhyun telah sampai di apartemen kekasihnya.

Bahkan chanyeol masih merasa aneh dengan kata kekasih yang ia sematkan pada diri pria kecil itu, baekhyun berdehem canggung melirik cepat kearah Chanyeol

"K-kau tidak m-mampir dulu?"

"Aku masih ada urusan lain"

"H-hati maksudku terimakasih"

"Masuklah aku akan mengabarimu jika sudah sampai"

"Y-ya"

Sebelum melangkah jauh chanyeol memanggil baekhyun cukup keras membuat pria kecil itu sedikit meringis karena tatapan orang yang ada di sana.

Baekhyun berbalik menatap Chanyeol dan hanya mendapat tatapan dari lelaki tampan itu membuatnya semakin gugup dan malu.

"Masuklah jangan lupa untuk maskeran wajahmu merah" ucapnya sedikit berteriak

'memangnya siapa yang membuat wajahku seperti ini?' batinnya meringis










 

Tbc.

Vote+komen^^

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang