18

1.2K 143 9
                                    

Berjalan tiga hari dimana kenyataan pahit yang diterima baekhyun pria mungil itu bahkan tak pernah keluar dari kamarnya,hingga jisoo dan hwang harus membantu pria mungil itu agar tidak berlarut-larut dalam kesedihannya.

Dan masalah pekerjaan hwang telah memberitahu pada atasan mereka presdir lee dan atasannya pun mengerti apa yang baekhyun rasakan saat ini dan memberikan pria mungil itu waktu istirahat sampai benar-benar sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa.

"Uh??siapa yang kau maksud jihoon?"

"....."

"Ah, baiklah akan kusampaikan pada hyung.terimakasih atas kabarnya"

Telfon terputus jisoo membawa nampan berisi makanan kedalam kamar baekhyun setelah menaruhnya dinakas jisoo bersuara sebelum keluar dari kamar hyungnya.

"Hyung,jihoon bilang dia ingin bertemu denganmu ada seseorang yang ingin menemuimu katanya dia ada-"

"Jisoo-ya,aku masih tidak ingin pergi kemanapun, jadi kumohon mengertilah jika kau dan jihoon berniat menghiburku"

"Tidak hyung, orang ini mengenai chanyeol hyung"

Baekhyun bangkit dari duduknya setelah mendengar nama chanyeol ia pun mengambil jaketnya tidak lupa kunci mobil dan langsung meninggalkan apartemen bersama adiknya

"Semoga kau bisa menerima kenyataan hyung,semoga saja"

Disisi lain baekhyun telah melajukan mobilnya setelah memberi pesan singkat untuk jihoon untuk memintanya menemuinya sekrang di cafe yang sering dia kunjungi, tempatnya pun tidak terlalu jauh dari apartemennya.

Beberapa menit terlewati didalam mobil baekhyun berhenti saat mendapat lampu merah menunggu lampu jalan berubah hijau, matanya terus menatap lurus ke depan melihat pejalan kaki yang tengah menyebrang.

"C-chanyeol?" Baekhyun turun dari mobilnya saat kedua matanya menangkap sosok yang tinggi menyerupai chanyeol hingga pria kecil itu tak menyadari telah berlari dan mengejar orang tersebut.

"Chanyeol!"

"Nee??"

"M-maaf saya salah orang"ujar baekhyun dia kembali menuju mobilnya dan langsung pergi dari sana.

"Chanyeol-ah,kau sungguh menyiksaku"setetes air matanya berhasil turun dari pelupuk matanya

*******

"Apa aku terlambat?kau menunggu lama?"

"Tidak hyung,aku juga baru tiba dan ya.ada seseorang yang ingin bertemu denganmu hyung"

"S-siapa?"

"Mungkin agak terlambat karena perjalanan rumah chanyeol hyung dari cafe ini lumyan jauh"

"Chanyeol?"

Hampir dua puluh menit tiba-tiba seseorang masuk dan lngsung menepuk bahu baekhyun,sontak pria mungil itu menoleh dan mendapati seorang wanita paruh baya yang tersenyum padanya.

"Kau byun baekhyun benar?"

"Ah,iya benar saya baekhyun"

"Jihoon?"

"Dia pergi sepuluh menit lalu,dia sepertinya sibuk"

Pria paruh baya itu mengangguk memberi lagi senyum keibuannya pada baekhyun

"Kau memang sangat cantik nak,aku pikir kau adalah wanita"

"Terimakasih,tapi apa ada hal penting?atau apa bibi mengenalku?"

"Bibi mengenalmu.setiap hari anak itu terus menceritakan dirimu, semua tentangmu"

"Anak itu?"

"Chanyeol,bibi bekerja di rumahnya dan bibi juga yang merawat anak itu.dulu dia berjanji akan memperkenalkan dirimu pada bibi"

"Jadi orang yang dimaksud chanyeol?"

"Benar,itu bibi.apa bibi bisa meminta tolong padamu baekhyun?"

-
-
-
-
-
-
-
-

Baekhyun memasuki kamar chanyeol melihat ruangan itu yang kini tak berpenghuni, beberapa foto dirinya dan sehun beberapa tanaman kaktus mini sepertinya prianya menyukai alam.

"Ini rumah chanyeol, anak itu tidak pernah benar-benar tinggal dirumah bersama ayahnya.sesekali dia akan berkunjung untuk sekedar melihat bibi"

"Bagaimana dengan ibunya?"

"Nyonya park tiada karena sebuah insiden kecelakaan"

"Maaf"

"Kau tau baekhyun.chanyeol sangat jatuh cinta padamu setiap memiliki waktu dia akan berkunjung untuk menceritakan mengenaimu, mungkin dia terlihat seperti pria yang tidak suka berbaur namun anak itu tidak lebih dari anak yang kesepian dan kurang kasih sayang.berkatmu dia seperti memiliki kembali kehidupannya setelah ibunya tiada"

"A-aku merindukannya hiks d-dia membohongiku dia sudah berjanji hiks dia berjanji akan menyusulku"

"Bibi yakin baekhyun anak yang kuat, chanyeol pasti tersenyum melihatmu yang begitu mencintainya"

"A-apa boleh a-aku mengunjungi rumah chanyeol setiap hari?"

"Kau bisa menempatinya jika kau mau baekhyun, chanyeol memang berniat untuk tinggal bersamamu"

"Terimakasih"

"Apa kau bisa mengingat ini?...jangan pernah berhenti untuk mencintainya, kepercayaanmu akan membawamu kembali pada takdirmu"




******

Ini hari pertama baekhyun kembali bekerja setelah 15 hari ia gunakan untuk merenung dan meniatkan dirinya untuk tidak semakin larut dalam kesedihannya, bagaimana pun chanyeol tidak akan menyukainya jika baekhyun terus bersedih dan tidak melanjutkan kehidupannya yang masih panjang.

"Hwang-ah sepertinya ruanganku tidak terurus selama 15 hari,aku butuh seseorang untuk mem-"

"Ya ya aku tau kemana arah pembicaraan ini,aku akan membersihkannya tuan penyuruh"

"Kau memang sahabatku yang terbaik"

"Kau yang terbaik jika urusan menyuruhku"

"Baiklah kumatikan dulu ya,aku tiba beberapa menit lagi"

Baekhyun memasukkan ponselnya kedalam saku celananya jas dokter,tas dan juga kunci mobil.baekhyun bersiap untuk kembali menjadi dokter hebat.

"Tunggu aku dirumahmu mengerti?" Dan itu kebiasaan barunya berbicara dengan chanyeol dimanapun dan kapanpun sebelum melakukan apapun.walaupun lebih terlihat seperti orang yang tidak waras




Tbc.

Vote+komen

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang