27

1.1K 132 7
                                    

Baekhyun terus bertepuk tangan heboh bersama sehun didepan makanan yang sudah mereka pesan,itu karena baekhyun yang bercerita tentang bagaimana chanyeol menakuti mantan bosnya

"Kau tau sehun, chanyeol sangat keren saat menahan tangannya dan berkata seperti itu"

"Pasti dia takutkan hyung?"

Baekhyun mengangguk semangat kemudian memasukkan satu suap daging kedalam mulutnya

"Sudah kubilang dia tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan chanyeol"ucap baekhyun bangga, chanyeol yang mendengarnya hanya tersenyum tipis mengelus kepala baekhyun

"Tapwi dwia swelalu uhhuk uhhuk uhhuk air uhhuk"

Kali ini gantian jisoo dan juga jihoon yang heboh karena tertawa melihat wajah merah baekhyun karena tersedak, sedangkan chanyeol dan sehun panik melihat wajah baekhyun memerah hingga telinga

"Lain kali saat makan jangan bercerita seperti itu lagi hyung"nasehat jihoon yang diangguki setuju oleh adiknya

"Chanyeol~"adunya

"Habiskan makanan kalian, jangan berisik didepan makanan"final chanyeol,baekhyun menjulurkan lidahnya kearah adiknya mengejek

"Hyung, baekhyun hyung mengejekku"adunya pada chanyeol

"Jisoo-ya berhenti berbicara"

Baekhyun dan sehun hanya terkekeh tanpa suara memberi satu sama lain tos meskipun hanya lewat angin karena menang melawan sang adik.baekhyun pikir chanyeol tidak tau yang dilakukannya dengan sehun karena chanyeol terus berfokus pada ponselnya

"Baek berhenti menggoda adikmu"selepas ucapan chanyeol baekhyun langsung mengapit kedua bibirnya memainkan sumpitnya diatas piringnya, mungkin jika dilihat lagi baekhyun seperti adik perempuan yang berada ditengah-tengah empat pria tampan sebagai hyungnya.

 

     
      
-
-
-
-
-
-
-
-
-
 
  
   
   
   
  
    
"Sayang kau tidak apa-apa?"

"Dimana anak itu?"

"Tidak usah memikirkan hal lain dulu,kau harus sembuh"

"Panggilkan bi han, ada yang ingin aku katakan padanya"

Nyonya park mengangguk keluar dari ruangan sang suami menemui wanita yang sudah lama bekerja dengan keluarga park

"Bi han,dia mencarimu pastikan dia meminum obatnya sebelum tidur"

Bibi han mengangguk kemudian berjalan dengan pelan ke ruang rawat tuan besarnya

"T-tuan"

"Kau tau mengenai chanyeol?"

"Ya,saya tau tuan"

"Kenapa kau tidak melarang anak itu?dia lebih mendengarkanmu"

"Maaf tuan,saya tidak bisa melarang apa yang chanyeol lakukan selagi itu membuatnya bahagia"

"Dan membiarkan anakku berada di jalan yang salah?"

"Memang benar hubungan mereka tidaklah benar adanya dan juga tabu, namun tidak ada yang tau kemana hati akan berlabuh sekalipun mereka berdua sama-sama pria."ucapnya

"Jika ingin melihat chanyeol bahagia kau bisa melihatnya sendiri saat anakmu bersama baekhyun,aku mengatakan ini sebagai sahabatmu wong-ah aku sudah berjanji pada sunmin untuk menjaga anak kalian hingga benar-benar menemukan seseorang yang membuatnya bahagia"lanjutnya setelah itu bibi han keluar dari ruangan tuan park

Tuan park tak bergeming mendengar ucapan wanita itu ia hanya diam mungkin memilih tuli dan tidak peduli lagi? tidak ada yang mengetahui pikirannya selain dirinya sendiri dan tuhan

 
   

           

*****

   

    
Setelah peresmian klinik baekhyun dua jam lalu chanyeol meminta baekhyun untuk ikut dengannya ke suatu tempat meminta sehun dan kedua pria lainnya untuk membantu baekhyun membereskan kliniknya yang berantakan setelah pesta yang mereka adakan tadi.

"Kita mau kemana chan?"

"Bertemu ibuku"

Baekhyun mengangguk sebagai jawaban dan kembali memainkan jemari chanyeol yang sengaja pria tinggi itu anggurkan untuk baekhyun

Beberapa menit berlalu mereka akhirnya tiba di pemakaman, baekhyun sedikit meneliti makam tersebut hingga tidak menyadari jika chanyeol telah turun dari mobil tidak mau tertinggal baekhyun segera turun dan menyusul kekasihnya

"Ya!!!tunggu aku"teriaknya

Chanyeol berhenti kemudian menyentil dahi baekhyun membuat pria mungil itu mengerucutkan bibirnya

"Jangan berisik baek"

"Kau meninggalkanku tadi"ucapnya sambil berbisik-bisik

"Bicara yang normal dokter byun"

"Iss,tadi katanya jangan berisik"

"Jja, kita ketemu dengan ibu hari ini dia ulang tahun"

"Kenapa tidak bilang?aku kan bisa membawa bunga"

"Tidak perlu"

Kedua pria itu berjongkok menatap nisan ibu chanyeol pria yang lebih besar memberi bunga disisi makam wanita bernama park sunmin dengan fotonya yang terlihat tersenyum disana

"Selamat ulang tahun bu,aku kesini dengan baekhyun kami berdua ingin memberikan hadiah ulangtahun yang spesial untuk ibu"

Baekhyun menjadi panik mendengar chanyeol mengatakan mereka berdua akan memberinya hadiah bukannya chanyeol sudah memberi bunga?lalu hadiah apalagi yang dia maksud dan baekhyun juga tak membawa apapun selain membawa dirinya

Chanyeol menarik tangan baekhyun untuk lebih dekat lagi degannya,membuat yang lebih kecil berbisik

"Hadiah apa?"

Chanyeol menghadapkan tubuh baekhyun dengannya mengeluarkan sebuah kotak hitam dibalik kantongnya membuat pertigaan di dahi baekhyun terlihat jelas, chanyeol berlutus didepannya kemudian meraih tangan baekhyun sebelum menyelipkan cincin dijari manis lelaki manis itu chanyeol mengatakan sebuah kalimat untuk baekhyun yang mungkin terdengar buruk karena chanyeol bukan tipe pria romantis

"A-apa yang kau lakukan?"

"Di hari spesial ibuku aku ingin memberinya hadiah yang mungkin selalu ia tunggu selama ini untuk melihat anaknya tumbuh dewasa dan memiliki pendamping, untuk itu hari ini aku park chanyeol ingin melamarmu didepan makam ibuku.baek will you meery me?"

Baekhyun menggeleng kemudian menangis membuat chanyeol refleks berdiri menatap baekhyun bingung.pertama kenapa dia menolak dan kedua kenapa dia menangis?

"Kau menolak lamaranku?"

"Hiks k-kau melamarku d-di hiks makam k-kau pikir hiks ini tidak membuatku m-merinding hiks aku seperti s-sedang di l-lamar hantu..... huwee chanyeooll~"


   

     
Tbc.

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang