28

1.1K 120 3
                                    

Pria dengan pakaian lengkap militernya berjalan menuju gedung sedang yang bertuliskan Delight klinic pria tampan itu disambut riang oleh pria yang lebih kecil berlari dengan wajah senangnya menyambut pria tegap didepannya dan langsung menghamburkan dirinya dalam pelukan hangat sang kekasih.

"Hari ini kau tidak punya tugas lagi kan?"

"Kau senang sekarang?"

Yang lebih kecil mengangguk senang akhirnya mereka punya waktu lebih banyak untuk bertukar cerita, baekhyun mengusap wajahnya di dada chanyeol masih memeluk tubuh tegap itu dengan erat mencari kehangatannya sendiri

"Ayo masuk ke dalam"

"Tidak mau"

"Baekhyun kau ingin ditonton pasienmu?"

"Biarkan saja"

"Ayo masuk dulu...kau bisa lanjutkan diruanganmu nanti"

Chanyeol menopang tubuhnya disofa ruangan baekhyun hampir setengah jam pria mungil itu menyembunyikan wajahnya di dada chanyeol mengusapkan hidungnya disana

"Baek badanku pegal"

"Kau mengataiku berat?"

"Aku bilang pegal,aku tidak mengatakan kau berat"

"Secara tidak langsung kau mengataiku berat... karena dari tadi aku memelukmu"

"Ingin es krim?"

"Tidak"

"Kutraktir sampai puas"

-
-
-
-
-
-
-
-

   
 
"Panggilkan chanyeol aku ingin mengatakan sesuatu padanya"

"Aku tidak berjanji jika dia akan menemuimu"

"Dia yang paling mendengarmu,minta dia datang bersama kekasihnya"

Chanyeol terus menatap lelaki mungil didepannya dengan lahap memakan es krim, kekasihnya sangat gemar dengan es krim terhitung sudah tiga mangkuk yang ia habiskan sekarang.chanyeol merasa seperti melihat anak berusia 5tahun

Baekhyun sadar jika ditatap terus-menerus oleh kekasihnya hingga mangkuk ke empatnya baekhyun membalas tatapan lelaki tampan di depannya dan memberi senyum terbaiknya

"Berhenti menatapku....jika ingin es krim ku pesan sendiri"

Chanyeol mengangkat tangannya untuk mengusap kepala baekhyun dengan lembut menatap wajah mungil itu dengan seksama, baekhyun hanya menatapnya dengan bingung memberi kedipan dua kali kemudian kembali melanjutkan menikmati es krimnya

"Ayo temui ayahmu chan"

Kini pria mungil itu telah menghabiskan es krimnya dan sedang membersihkan mulutnya dari sisa es krim tadi, tangannya terulur untuk menggenggam tangan sang kekasih

"Kita tidak bisa seperti ini terus, bagaimana pun juga dia ayahmu kita perlu restunya"

"Kita tidak membutuhkan restu darinya"

"Chan...aku tau kau tidak memiliki hubungan yang baik dengan ayahmu, diluar dari itu kalian masih memiliki hubungan darah.kau ingin menikahiku kan?kau mau aku hidup dengan bayangan rasa bersalah karena ini?"

"Baek-"

"Chan aku tidak ingin kita hidup dalam bayang rasa bersalah aku ingin hidup tenang tanpa memikirkan hal lain selain keluarga kita kelak....jadi kumohon ayo temui ayahmu"

"Aku melakukan ini demi dirimu"

"Hm...aku tau jadi kumohon turuti keinginanku untuk yang terakhir"


    
******
 
      
 

            
"Hyung!!!"

"Jangan teriak seperti itu sehun"

"Maaf hyung, bagaimana dengan klinikmu?"

"Tidak baik,aku membutuhkan penjagaan agar orang bernama oh sehun tidak datang mengangguku"

"Ya!!hyung~

"Setelah dari rumah paman park...aku jiso dan jihoon menunggu hyung di cafe tempat jiso bekerja"

"Ada acara apa?"

"Jiso baru diangkat sebagai manajer baru jadi dia ingin mentraktir kita"

"Bukan dia yang ingin tapi kau yang memaksanya"


Sehun berdecak kesal terus menelusuri ruangan baekhyun yang dipenuhi foto dirinya dan adiknya beberapa juga ada fotonya dan juga chanyeol

"Hyung tidak memiliki fotoku?"

"Untuk apa aku memajang fotomu?"

"Kau sama sja dengan chanyeol hyung"

"Kenapa kau disini?kau tidak memiliki pekerjaan lain selain mengangguku?"

"Aku sedang menunggu jihoon hyung,kami berencana bertemu disini"

"Kau pikir klinikku tempat janji temu?"

"Terserah hyung mau mengatakan apa...hyung,aku ingin mengatakan rahasia jihoon"

"Sudah tau rahasia kenapa mau menceritakan pada orang lain?"

"Karena rahasia jihoon ada kaitannya dengan sahabat hyung"

"Hwang?"

Sehun mengangguk masih memperhatikan figura kecil yang tersusun rapi di meja dan dinding ruangan baekhyun

"Katakan"

-
-
-
-
-
-

  
    
"Sunmi-ah maafkan aku karena membuat anak kita begitu membenciku...sampai sekarang pun dia masih tetap tidak bisa memaafkanku"

Tuan park meninggalkan makam ibu chanyeol setelah meninggalkan bunga tepat disebelah batu nisan

"Ayah?"





      
Tbc.

Haaiiii😆

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang