6

2.3K 246 2
                                    


Hwang terus menatap tidak mengerti pada baekhyun selama pengobatan yang dilakukan pada orang didepannya sangat jelas terlihat jika pikirannya sedang tidak berada bersamanya,tatapan kosong lurus pada luka gores pada betis tentara di depannya terus dibersihkan menggunakan kapas dan alkohol.hilangnya fokusnya membuat pekikan kecil terdengar karena usapan terus menerus hingga membuat lukanya sedikit perih karena gesekkan yang terus dilakukan.

"Ada apa baek?"

"Sore nanti aku akan kembali ke rumah sakit"

"Ada masalah disana?"

"Presdir lee mengatakan membutuhkan salah satu dari kita untuk operasi mendadak untuk malam ini"

"Kau yakin hanya mengkhawatirkan itu?"

"Tentu,apalagi?"

Nyatanya otak dan perasaannya tidak sejalan dua hak tersebut seolah memilih jalan masing-masing untuk dilalui,bahkan dirinya tak bisa mengontrol apa yang terjadi pada dirinya sekarang.

-
-
-
-
-

Di sisi lain dengan orang yang berada di perbatasan

-
-
-
-
-
-

[Zona Debimiliterisasi,Garis Demarkasi militer.perbatasan selatan]

Pasangan park dan oh itu sedang berkomunikasi dengan seseorang yang memiliki pangkat tinggi di tempat yang tentunya jauh dari mereka, orang yang memerintahkan seluruh anggota militer.

Berbekal dengan penyamaran seperti layaknya semak belukar dibalik pohon besar dan tiga garis panjang menyerupai kumis kucing berwarna hijau hitam di dua belah pipi kanan dan kirinya.

"Apa yang terjadi sebenarnya kapten?" Jihoon bertanya, pertanyaan yang mewakili benak semuanya termasuk sehun dan chanyeol yang masih kurang mengerti menatap pada satu benda sebagai alat komunikasi.

"Pasukan yang menjaga perbatasan diculik saat tengah malam,pos 204 di serbu saat mereka lengah dan mengambil dua orang untuk membuat ancaman.agar kesalah pahaman ini tetap berlanjut" ujar di sebrang sana

"Lalu bagaimana kita bisa membuatnya mengerti, kapten?"

"Penyandraan itu sebenarnya hanya strategi mereka agar bisa terus menyerang dan memperdaya dengan ancaman akan membunuh dua tentara kita"

"Ya,mereka tau jika korea selatan tidak akan pernah melukai siapapun agar kesalahpahaman ini segera berakhir" tambah chanyeol



🌃🌃🌃🌃🌃






"Alat vitalnya tidak stabil, terlalu berfluktuasi"

"Kita akan mulai dengan operasi septum vrentikal"

"Septum dan katupnya semuanya berantakan"

"Kita mulai"

Baekhyun dengan teliti terus meneruskan operasi yang berlangsung satu jam lalu,keringat pada dahi terus mengalir suster yang berada disebelahnya dengan cepat terus menghilangkan bekas keringat di dahi sang dokter.

"Pinset"

Semuanya berlalu dengan ketegangan di dalam ruangan operasi yang terus berjalan,tiga dokter dan lainnya adalah pendamping atau asisten yang akan membantu kelancaran proses operasi.

Tidak hanya menonton mereka yang berada didalam ruangan tersebut pun sibuk dengan keahlian masing-masing pun dengan pakaian biru dan penutup kepala mereka jangan lupakan sarum tangan pada masing-masing sepasang tangan mereka,hingga operasi berlangsung tiga jam lamanya.

"Sisanya biar dokter minsoo yang melanjutkan" ujarnya

Setelah melakukan penjahitan pada bagian jantung pasien baekhyun akan menyerahkan jika kondisi jantung kembali normal,dan diambil alih dokter lain untuk menyelesaikan hingga selesai.

Baekhyun mencuci tangannya  setelah melepas semua pada tubuhnya yang digunakan dalam operasi tadi, mencuci wajahnya di ataa wastafel mengeringkan sebentar tangannya kemudian keluar dari toilet.

"Hari yang melelahkan dokter byun?"

"Tidak juga, dokter woo"

Mereka berdua terus melangkah hingga keduanya tiba di depan alat penyeduh kopi,masih dengan obrolan ringan yang terus dilakukan dokter Na Hyeonwoo.

"Mau makan diluar baek?"

"Maaf dokter woo,saya hanya ingin beristirahat sebelum kembali"

"Tidak usah formal seperti itu baek,dan kau akan kembali?"

"Ya,aku dan dokter hwang masih memiliki waktu dua minggu disana" pintu lift terbuka baekhyun memasuki lift meninggalkan dokter woo yang menatapnya, baekhyun memberikan senyum padanya dan membungkuk

 
-
-
-
-
-

CTAASSHH

 
 

Bunyi dua belati menyatu itu sedikit bising membuat dua sandra disana bergetar,dua pelaku yang sedang mengadu kekuatan menggunakan belati itu terus menjalankan aksi keduanya hingga salah satu dari mereka melakukan sedikit kesalahan hingga belati yang digunakan untuk menyerang jatuh.

"Kau yang membuatnya rumit"

"Jika berani bunuh aku sekarang letnan park"

"Hanya lepaskan dua tentara yang kau sandra dan pergi dengan damai,agar tidak ada lagi pertumpahan darah"

"Korea Selatan memang seperti itu"

"Jangan membuatnya semakin rumit letnan jeong"

"Arah jam dua belas laser mengarah tepat di kepalamu tuan park" ujarnya licik

"Lihatlah arah jam sembilan,kau pikir yang berwarna merah yang di lehermu itu apa?" Ejeknya

Satu menit saling memandang akhirnya tatapan keduanya terhenti saat salah satu dari mereka memilih mengalah dan menyuruh anggotanya untuk pergi dari tempat itu.

"Lepaskan mereka....senang bisa bertemu denganmu lagi letnan park"

"Dengan senang hati letnan jeong"

 
  
    
   
 

   
Tbc.

Vote+komen^^

MiliteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang